Analisis Data
4.4. Analisis Data
4.4.1. Analisis Data secara Parsial
1. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan
Uji parsial merupakan analisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah atau sendiri-sendiri. Kriteria uji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis
H 0 : Tidak ada pengaruh variabel kualitas layanan (SQ) terhadap
variable kepuasan konsumen (CS)
H 1 : Ada pengaruh positif variabel kualitas layanan (SQ) terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (CS) H 1 : Ada pengaruh positif variabel kualitas layanan (SQ) terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (CS)
t table = 1,985
t hitung = 3,415 (hasil regresi) Hasil nilai t hitung dan t tabel tersebut dapat disimpulkan
bahwa H 0 dotolak yang berasti H 1 diterima karena nilai t hitung
sebesar 3,415 berada pada daerah penolakan H 0 atau dengan kata
lain t hitung >t table yaitu 3,415 > 1,985. Ini berarti ada pengaruh variabel Kualitas Layanan (SQ) terhadap Kepuasan Konsumen (CS). Dan nilai P value angka signifikansi lebih kecil dari 5 (0,00 < 0,05) kondisi ini mencerminkan bahwa setiap terjadinya perubahan pada variabel kualitas layanan akan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
Kriteria penolakan H 0 secara grafis dapat dilihat dalam
gambar sebagai berikut :
Gambar 4.1
Kurva Uji t antara Kualitas Layanan (SQ)
terhadap Kepuasan Pelanggan (CS)
Daerah
Daerah
Penerimaan Ho
Penolakan Ho
2. Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Tingkat kepuasan Pelanggan
a. Hipotesis
H 0 :
Tidak ada pengaruh variabel Nilai Pelanggan (CV) terhadap variable Kepuasan Pelanggan (CS)
H 1 :
Ada pengaruh positif variabel Nilai Pelanggan (CV) terhadap variabel Kepuasan Pelanggan (CS)
b. Hasil Analisis (SPSS for Windws) dapat dikemukakan sebagai berikut: α = 0,05
t table = 1,985
t hitung = 14,064 (hasil regresi)
Hasil nilai t hitung dan t tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa
H 0 dotolak yang berasti H 1 diterima karena nilai t hitung sebesar 14,064
berada pada daerah penolakan H 0 atau dengan kata lain t hitung >t table
yaitu 14,064 > 1,985. Ini berarti ada pengaruh variabel Nilai Pelanggan (CV) terhadap Kepuasan Pelanggan (CS). Dan nilai P value angka signifikansi lebih kecil dari 5 (0,00 < 0,05) kondisi ini mencerminkan bahwa setiap terjadinya perubahan pada variabel nilai pelanggan akan mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
Kriteria penolakan H 0 secara grafis dapat dilihat dalam gambar
sebagai berikut :
Gambar 4.2
Kurva Uji t antara Nilai Pelanggan (CV)
terhadap Kepuasan Pelanggan (CS)
Daerah
Daerah
Penerimaan Ho
Penolakan Ho
3. Faktor Dominan yang mempengaruhi Kepuasan Konsumen
Hasil analisis secara parsial melalui uji t distribusi atau t student dapat dikemukakan rangkuman hasil uji t statistic sebagai berikut :
Tabel 4.24
Rangkuman Hasil Uji t statistic
Variabel Bebas
t hitung t tabel Keterangan
Kualitas Layanan (SQ) 3,415 1,985 Signifikan Nilai Pelanggan (CV) 14,064 1,985 Signifikan
Sumber : Data primer diolah
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel bebas SQ (Kualitas layanan), dan CV (Nilai Pelanggan), ternyata untuk CV (Nilai Pelanggan) mempunyai nilai t hitung yang lebih besar, maka nilai Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel bebas SQ (Kualitas layanan), dan CV (Nilai Pelanggan), ternyata untuk CV (Nilai Pelanggan) mempunyai nilai t hitung yang lebih besar, maka nilai
Berdasarkan angka pada tabel t diatas dapat disimpulkan bahwa faktor dominant yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen PT Bank Mandiri (persero) Tbk adalah variabel nilai pelanggan.
4.4.2. Analisis Secara Simultan
1. Pengaruh vaiabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan
Hasil analisis regresi (terlampir) diperoleh persamaan sebagai berikut :
CS = 0,189 SQ + 0,778 CV
Persamaan regresi diatas menggunakan Standardized Coefficients yang mana dapat diartikan bahwa adanya kecenderungan kedua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa kedua variabel bebas punya tingkat kecenderungan yang sangat kuat terhadap variabel terikat, dimana variable nilai pelanggan mempunyai tingkat kecenderungan yang lebih kuat dibanding variabel kualitas layanan.
Analisis secara simultan dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama melalui uji hipotesis distribusi F. Hasil uji hipotesis melalui uji F ternyata untuk F hitung didapat nilai sebesar 261,914 dan F table dengan derajat kebebasan pembilang 2, derajat kebebasan penyebut 97 dan tingkat Analisis secara simultan dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama melalui uji hipotesis distribusi F. Hasil uji hipotesis melalui uji F ternyata untuk F hitung didapat nilai sebesar 261,914 dan F table dengan derajat kebebasan pembilang 2, derajat kebebasan penyebut 97 dan tingkat
besar dari F t able atau 261,914 > 3,09 maka H 1 diterima dan H 0 ditolak atau
α kurang dari 5 (0,00 < 0,05) yang berarti secara keseluruhan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Atau dapat dikatakan bahwa kedua variabel bebas (kualitas layanan dan nilai pelanggan) secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan konsumen.
Kriteria penolakan H 0 seberti gambar berikut :
Gambar 4.3 Kurva Uji F antara Kualitas Layanan (SQ) dan Nilai Pelanggan (CV) terhadap Kepuasan Pelanggan (CS)
Daerah
Daerah
Penolakan Ho
Penerimaan Ho