Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
40
11
Guru meminta siswa untuk saling menukarkan hasil pekerjaan dan memberikan masukan terhadap pekerjaan teman-teman sekelas.
12
Guru meminta siswa untuk memperbaiki hasil kerja mereka sesuai dengan masukan yang diterima.
2.6.4 Kerja Mandiri Membangun Teks
No Kegiatan Guru
1 Guru menugasi siswa untuk melakukan pengamatan atau observasi tentang
fenomena alam, fenomena sosial, fenomena bahasa, dan fenomena budaya.
2 Guru menugasi siswa untuk membuat empat teks laporan observasi
berdasarkan fenomena yang telah mereka amati.
3 Guru meminta siswa untuk saling bertukar hasil pekerjaan mereka dengan
teman- teman dan memperbaiki hasil pekerjaan mereka jika perlu.
4 Guru menugasi siswa untuk mengubah keempat teks laporan tersebut
menjadi teks eksposisi, butir 2.
5 Guru meminta siswa untuk membandingkan hasil kerja mereka dengan
siswa lain dan memperbaiki hasil kerja mereka, jika perlu, sehingga betul- betul sesuai dengan teks eksposisi yang baik, butir 3.
6 Guru menugasi siswa untuk menyusun teks anekdot berdasarkan fenomena
sosial dan budaya di sekitar siswa, butir 4. 7
Setelah teks anekdot selesai, guru meminta siswa untuk menempelkan di mading majalah dinding atau mengungguh ke internet.
8 Guru menugasi siswa untuk membaca teks manual tentang cara memasang
kartrij dan mengerjakan tugas pada butir 1. 9
Guru menugasi siswa untuk mengungkapkan kembali prosedur memasang kartrij dengan bahasa sendiri.
10 Guru meminta siswa membandingkan teks “Cara Memasang Kartrij” dengan
manual yang mungkin ada di rumah atau di sekolah siswa, butir 3.
11 Guru meminta siswa mencari teks manual lainnya, misalnya cara menjalankan
mesin cuci, cara mengoperasikan mesin potong rumput, cara menghidupkan generator listrik, atau cara mengoperasikan alat tertentu, butir 4.
12 Guru meminta siswa untuk praktik memasak resep makanan yang disukai
setelah membaca teks prosedur yang bukan manual tentang membuat makanan atau minuman.
41
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
3.1 Pengertian
Evaluasi evaluation merupakan proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan tentang sampai seberapa jauh tujuan atau program telah tercapai
Gronlund 1985. Pengertian yang sama dikemukakan Wrightstone et al. 1956 bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa
ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan. Berikutnya, diikuti dengan pengambilan keputusan
atas objek yang dievaluasi dan langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dan kegiatan evaluasi bersifat kualitatif.
Sudijono 1996 menyatakan bahwa evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif. Data kuantitatif itu merupakan
hasil dari pengukuran. Berbeda dengan evaluasi, penilaian assessment berarti menilai sesuatu. Menilai itu sendiri berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mengacu pada ukuran tertentu, seperti menilai baik atau buruk, tinggi, atau rendah.
Terkait dengan pembelajaran siswa dalam proses belajar-mengajar Bahasa Indonesia, dengan menggunakan buku Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik,
evaluasi dilakukan dengan tiga cara berikut.
a Penilaian terhadap Latihan yang Dilakukan oleh Siswa
Latihan yang dikerjakan siswa pada pembelajaran setiap jenis teks yang terkait dengan keterampilan yang harus dikuasai siswa sesuai dengan konteks teks tersebut
dinilai sebagai tugas nontes. Penilaian dilakukan terhadap kemampuan reseptif dan produktif. Lembar penilaian setiap jenis teks disertakan dalam buku siswa dan buku
guru. Lembar penilaian perlu dipelajari siswa agar siswa mengetahui tuntutan akademik berupa indikator dan penyekoran tiap aspek penguasaan jenis teks isi, struktur teks,
kosakata, kalimat, dan mekanik; diadopsi dari Teaching ESL Composition: Principles and Techniques; Hughey, Jane B. et al., 1983. Penilaian ini disebut sistem analisis
UNIT III
Evaluasi