Organizational communication trough corporate social responsibility

i

KOMUNIKASI ORGANISASI MELALUI KEGIATAN
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
(Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan)

ILONA VICENOVIE OISINA SITUMEANG

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

ii

iii

SURAT PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Komunikasi Organisasi
melalui Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Kasus PT Pertamina

Refinery Unit VI Balongan) adalah benar hasil karya saya sendiri dengan arahan
Komisi Pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk manapun. Bahan
rujukan atau sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang telah
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor,

Juni 2012

Ilona Vicenovie Oisina Situmeang

iv

v

ABSTRACT
ILONA VICENOVIE OISINA SITUMEANG, Organizational Communication
Trough Corporate Social Responsibility (Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI
Balongan). DJUARA P. LUBIS as the Head of Supervisory Commission;

AMIRUDDIN SALEH and DARWIS S. GANI as the Members.
Corporate social responsibility (CSR) is one of organizational
communication form, CSR usually devoted for the community. Through this
organizational communication corporate expects can be able to build a good
relationship with community. The objectives of this research were: (1) to describe
the form of organizational communication. (2) To describe the level of community
participation, level of community perception, and level of community
empowerment in the implementation of CSR activities. (3) to analyze correlation
between individual characteristics and assessement of organizational
communication activities and the level of community participation in the
implementation of CSR activities. (4) to analyze correlation between assessment
of organizational communication activities and level of community participation
in the implementation of CSR activities. (5) to analyze correlation between level
of community participation and the effectiveness of CSR activities. (6) to analyze
correlation between level of community perception and level of community
empowerment in the implementation of CSR activities. This research covered two
kinds of data analysis i.e. descriptive statistics and inferential statistics. This
research resulted several outputs, namely: (1) Organizational communication
implemented by PERTAMINA was in accordance with the PENCILS mix
principle; (2) level of community participation in the stage of planning and

implementing were categorized good, level of community perception towards
economic sector and environmental management were categorized good, level of
community empowerment in economic sector and environmental management
were categorized good. (3) Overall individual characteristics showed a realpositive correlation with assessment of organizational communication activities,
Individual characteristics also showed a real-positive correlation with level of
community participation. (4) Overall assessment of organizational
communication activities showed a real-positive correlation with level of
community participation. (5) Overall Level of community participation showed a
real-positive correlation with the effectiveness of CSR program. (6) Overall level
of community perception showed a real-positive correlation with level of
community empowerment.
Key words : Organizational communication, corporate social responsibility
community empowerment.

vi

vii

RINGKASAN
ILONA VICENOVIE OISINA SITUMEANG. Komunikasi Organisasi melalui

Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Kasus PT Pertamina Refinery Unit
VI Balongan). Komisi Pembimbing: DJUARA P. LUBIS (Ketua), AMIRUDDIN
SALEH dan DARWIS S. GANI (Anggota).
Kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan (TSP) merupakan salah satu
komunikasi organisasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk masyarakat. Melalui
komunikasi organisasi ini diharapkan dapat menjalin hubungan baik antara
perusahaan dengan masyarakat sekitar. Kegiatan TSP merupakan konsep yang
terus berkembang, memberikan panduan bagaimana sebuah organisasi
berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sosialnya. Tujuan penelitian
adalah: (1) Mendeskripsikan bentuk komunikasi organisasi PT Pertamina
Balongan untuk pemberdayakan masyarakat. (2) Mendeskripsikan tingkat
partisipasi masyarakat, tingkat persepsi masyarakat, dan tingkat keberdayaan
masyarakat dalam implementasi kegiatan TSP PT Pertamina Balongan. (3)
Menganalisis hubungan karakteristik individu dengan penilaian aktivitas
komunikasi organisasi dan menganalisis hubungan karakteristik individu dengan
tingkat partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan TSP PT Pertamina
Balongan. (4) Menganalisis hubungan penilaian aktivitas komunikasi organisasi
dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan TSP PT
Pertamina Balongan. (5) Menganalisis hubungan tingkat partisipasi masyarakat
dengan efektifitas TSP PT Pertamina Balongan. (6) Menganalisis hubungan

tingkat persepsi masyarakat dengan tingkat keberdayaan masyarakat terhadap
inplementasi kegiatan TSP PT Pertamina Balongan.
Pendekatan penelitian adalah kuantitatif, yang didesain sebagai survei
deskriptif eksplanasi. Populasi penelitian sebanyak 4578 kepala keluarga (KK)
yang bertempat tinggal di wilayah ring satu kilang Balongan, yang berasal dari
Desa Balongan, Sukaurip dan Majakerta. Penetapan sampel penelitian
menggunakan rumus Slovin didapat sebanyak 195 individu yang mewakili 70 KK
dari Desa Balongan, yang mewakili 61 KK dari Desa Sukaurip dan yang mewakili
64 KK dari Desa Majakerta. Teknik pengumpulan data secara primer dengan cara
penyebaran kuesioner, wawancara, diskusi kelompok, observasi, dokumentasi dan
catatan harian. Data secara sekunder diperoleh dari company profile, buku
literatur. Analisis data mencakup analisis statistik deskriptif berupa frekuensi,
persentase, rataan, rataan skor dan tabulasi silang, dan statistik inferensial berupa
analisis koefisien korelasi rank Spearman (r s ). Pengelolaan dan analisa data
kuantitatif menggunakan program SPSS versi 19.00. Uji coba dilakukan dengan
30 responden di luar sampel penelitian namun memiliki karakteristik yang sama,
uji validitas menggunakan teknik product moment Pearson (r) dengan nilai r tabel
sebesar 0,361 umumnya butir-butir pernyataan disusun dalam kuesioner bernilai
r hasil > r tabel sehingga pernyataan tersebut dinyatakan valid. Uji reliabilitas dengan


viii

menggunakan teknik belah dua menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
berada pada kisaran 0,669 sampai 0,834 sehingga dapat dikatakan reliabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pertamina Refinery Unit VI
Balongan menggolongkan komunikasi organisasi dengan bauran PENCILS
(Publication, Event, News, Community involvement, Inform or image, Lobbying
and negotiations, Social responsibility). (2) Tingkat partisipasi masyarakat tahap
melaksanakan dalam kategori baik, artinya masyarakat terlibat antusias dalam
melaksanakan kegiatan karena merasakan manfaat dari kegiatan dan mendapatkan
sesuatu barang dari kegiatan yang bersifat charity. Tingkat persepsi masyarakat di
bidang ekonomi dan sosial dalam kategori baik artinya kegiatan TSP yang
dilakukan dalam bidang ekonomi dan bidang sosial bermanfaat bagi masyarakat
sehingga masyarakat berpersepsi baik terhadap kegiatan TSP di bidang ekonomi
dan bidang sosial. Tingkat keberdayaan masyarakat dalam kategori baik di bidang
ekonomi artinya berbagai kegiatan TSP di bidang ekonomi mampu meningkatkan
dan menciptakan keberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. (3) Terdapat
hubungan sangat nyata dan nyata yang positif antara karakteristik individu dengan
penilaian aktivitas komunikasi organisasi, kecuali untuk hubungan antara status
sosial dengan saluran komunikasi, mutu informasi dan pendamping program

kegiatan. Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata yang positif antara
karakteristik individu dengan tingkat partisipasi masyarakat, kecuali untuk
hubungan antara pendidikan formal dan pendidikan non formal dengan
mengevaluasi kegiatan TSP. (4) Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata yang
positif antara penilaian aktifitas komunikasi organisasi dengan tingkat partisipasi
masyarakat kecuali untuk hubungan antara saluran komunikasi, mutu informasi
dan pendamping program kegiatan dengan mengevaluasi kegiatan TSP. (5)
Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata yang positif antara tingkat partisipasi
masyarakat dengan efektivitas kegiatan TSP, kecuali untuk hubungan antara
mengevaluasi kegiatan TSP dengan persepsi di bidang ekonomi, sosial dan
pengelolaan lingkungan hidup dan hubungan antara mengevaluasi kegiatan TSP
dengan keberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, sosial dan pengelolaan
lingkungan hidup. (6) Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata yang positif
antara tingkat persepsi masyarakat dan tingkat keberdayaan masyarakat, kecuali
untuk hubungan antara persepsi di bidang ekonomi dengan keberdayaan di bidang
sosial dan pengelolaan lingkungan hidup, persepsi di bidang sosial dengan
keberdayaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Bentuk
komunikasi organisasi yang dilakukan oleh Pertamina Balongan untuk masyarakat
menggunakan bauran Publication, Event, News, Community involment, Inform or

image, Lobby and negotiation, Social Responsibility (PENCILS). salah satunya
adalah kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP). Kegiatan TSP
merupakan komunikasi organisasi Pertamina untuk masyarakat di bidang
ekonomi, sosial dan pengelolaan lingkungan hidup. (2) Tingkat partisipasi

ix

masyarakat dalam tahap melaksanakan dalam kategori baik. Persepsi masyarakat
di bidang ekonomi dan sosial dalam kategori baik Tingkat keberdayaan
masyarakat masyarakat di bidang ekonomi dalam kategori baik. (3) Terdapat
hubungan yang sangat nyata dan positif antara karakteristik individu dengan
penilaian aktivitas komunikasi organisasi. Terdapat hubungan sangat nyata dan
nyata yang positif antara karakteristik individu dengan partisipasi masyarakat
terhadap kegiatan TSP (4) Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata positif
antara penilaian aktivitas komunikasi organisasi dengan tingkat partisipasi
masyarakat terhadap kegiatan TSP. (5) Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata
yang positif antara partisipasi masyarakat terhadap kegiatan TSP dengan
efektifitas kegiatan TSP. (6) Terdapat hubungan sangat nyata dan nyata yang
positif antara persepsi masyarakat dengan tingkat keberdayaan masyarakat. Saran
dalam penelitian ini: (1) Kegiatan TSP bertujuan untuk memberdayakan

masyarakat terkait dengan saluran komunikasi, mutu informasi dan pendamping
program kegiatan perlu dikembangkan dan diperluas, agar memaksimalkan
dampak yang dirasakan oleh masyarakat dalam meningkatkan keberdayaan
masyarakat di bidang ekonomi, sosial dan pengelolahan lingkungan hidup. (2)
Program kegiatan TSP harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan dari
masyarakat setempat, sehingga masyarakat akan berpartisipasi dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pengevaluasian program kegiatan
TSP. (3) Masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan TSP jika kegiatan yang
dilaksanakan merupakan hasil dari survei kebutuhan dan memberikan manfaat
dalam berbagai bidang kehidupan. Agar masyarakat terlibat dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan pengevaluasian diharapkan kegiatan
yang akan berlangsung merupakan kegiatan yang menjadi kebutuhan dari
masyarakat, sehingga dengan partisipasi masyarakat akan menumbuhkan persepsi
positif terhadap kegiatan TSP dan perusahaan serta dapat menciptakan
keberdayaan masyarakat.

x

xi


© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2012
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
(1) Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebut sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan. Penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan wajar IPB
(2) Dilarang mengumumkan atau memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

xii

xiii

KOMUNIKASI ORGANISASI MELALUI KEGIATAN
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
(Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan)

OLEH :

ILONA VICENOVIE OISINA SITUMEANG

DISERTASI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada
Sekolah Pascasarjana

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

xiv

Penguji Luar Komisi pada Sidang Tertutup:
(1) Dr. Ir. Sumardi Dahlan, MS
(Dosen Sekolah Pascasarjana UPI-YAI, Jakarta)
(2) Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, MA
(Dosen pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat FEMA-IPB).

Penguji Luar Komisi pada Sidang Terbuka:
(1) Dr. Muharto Toha, Drs, M.Si
(Dekan Executive UPI - YAI, Jakarta)
(2) Prof. Dr. Ir. Sumardjo, MS
(Dosen pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat FEMA-IPB).

xv

Judul Disertasi : Komunikasi Organisasi melalui Kegiatan Tanggungjawab
Sosial Perusahaan (Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan).
Nama
: Ilona Vicenovie Oisina Situmeang
NRP
: I 362080111
Program studi : Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

Disetujui :
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Djuara P. Lubis MS

Ketua

Prof. Dr. H. Darwis S. Gani, MA
Anggota

Dr. Ir. H. Amiruddin Saleh MS
Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi/Mayor
Ilmu Komuniasi Pembangunan
Pertanian dan Perdesaan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P. Lubis MS

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr

Tanggal Ujian: 14 Mei 2012

Tanggal Lulus: 14 Mei 2012

xvi

xvii

PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan atas Kasih dan Karunia yang Tuhan
berikan kepada penulis sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan disertasi ini
dengan judul Komunikasi Organisasi Melalui Kegiatan Tanggungjawab Sosial
Perusahaan (Kasus PT Pertamina Rifenery Unit VI Balongan).
Disertasi ini merupakan hasil karya penulis yang didukung oleh berbagai
pihak yang dengan segala ketulusan yang telah membantu mulai dari awal penulis
menjadi mahasiswa S3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor sampai
dengan menyelesaikan disertasi ini. Pada kesempatan ini izinkan penulis untuk
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
1.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Ketua Departemen Komunikasi dan
Pengembangan

Masyarakat,

dan

Ketua

Program

Studi/Mayor

Ilmu

Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (KMP) beserta staf yang
dengan keramahan dan ketulusannya telah memberikan layanan administrasi.
2.

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan sebagai
Ketua Program Studi yang dengan sabar dan perhatian yang luar biasa yang
selalu diberikan untuk memotivasi dan mengarahkan penulis dalam proses
bimbingan berlangsung.

3.

Dr. Ir. H. Amiruddin Saleh, MS sebagai Anggota Komisi Pembimbing atas
kesabaran yang tiada henti, yang selalu menyediakan waktu, keikhlasan serta
berbagai solusi yang selalu diberikan kepada penulis dalam proses bimbingan
berlangsung.

4.

Prof. Dr. H. Darwis S. Gani, MA sebagai Anggota Komisi Pembimbing atas
saran-saran yang membangun, perhatian dan motivasi yang selalu diberikan
kepada penulis dalam proses bimbingan berlangsung. Ibu Darwis yang
senantiasa menemani penulis selama proses bimbingan berlangsung.

5.

Dr. Ir. Sumardi Dahlan, MS sebagai penguji luar komisi pada ujian
kualifikasi dan ujian tertutup program doktor yang senantiasa memberikan
masukan, saran dan motivasi yang luar biasa kepada penulis untuk
penyempurnaan dan penyelesaian disertasi ini.

xviii

6.

Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, MA sebagai penguji luar komisi pada ujian
kualifikasi, moderator seminar hasil, ujian tertutup dan penguji dari program
studi pada ujian terbuka program doktor yang memberikan saran dan
masukan kepada penulis untuk penyempurnaan disertasi ini.

7.

Prof. Ir. Sumardjo, MS sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka
program doktor yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran
dan masukan yang membangun bagi penulis.

8.

Dr. Muharto Toha, Drs, M.Si sebagai penguji luar komisi pada ujian terbuka
program doktor yang bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran
dan masukan yang berarti bagi penulis.

9.

Ibu Retno, Bapak Wasidi, Bapak Halomoan dan Bapak Tri terima kasih atas
segala perhatian, masukan, kritikan dan saran yang diberikan dari sejak
perkuliahan

berlangsung

sampai

dengan

pembuatan proposal dan disertasi ini. Semoga hubungan baik ini akan tetap
terjaga sampai kapanpun.
10. Ibu Desti yang mengajak dan memotivasi penulis agar tertarik untuk
melanjutkan kuliah program Doktor di IPB. Terima kasih buat kebersamaan
kita selama ini, suka dan duka kita lalui bersama semoga hubungan baik ini
akan tetap terpelihara sampai kapanpun. Semoga disertasi ibu segera selesai
agar kita sama-sama dapat berjuang untuk menunjukkan bahwa kita pasti bisa
seperti yang telah kita rencanakan selama ini.
11. Bapak Erwin terima kasih untuk kerangka pemikirannya, Bapak Adi terima
kasih untuk statistik, Ibu Yunita, Ibu Yumi, Bapak Zul, Yulia terima kasih
untuk tempat berbagi, Iksan, Ali, Yoga, yang senantisa berbagi dan
memberikan masukan selama penulis kuliah dan penelitian berlangsung.
12. Ibu Wirdaningsih terima kasih karena selalu perhatian kepada penulis dan
Rensi yang selalu ada untuk menyemangati penulis pada saat penulisan
disertasi ini. Vini, Rheva, Achy, Subky dan Wisnu yang senantiasa membantu
penulis dalam menyelesaikan penelitian.
13. Kedua orang tua penulis Papi Drs Salmon Alfred Situmeang, M.Hum dan
Mami Elfrida Moliana br Simanjuntak yang telah memberikan beasiswa
kepada penulis, selalu mendoakan penulis dengan tidak henti-hentinya, serta

xix

memberikan motivasi yang luar biasa kepada penulis agar disertasi ini selesai
dengan hasil yang baik. Untuk mami terima kasih karena sudah dengan
senang hati menggantikan peran penulis sebagai ibu selama penulisan
disertasi ini.
14. Kakak penulis Inge Viola Oitsuky Situmeang, SE., M.Si dan AKP Maradop
Oktavianus Sitinjak, SE. Adek penulis dr. Ivonne Ruth Vitamaya Oishi
Situmeang dan dr. Jerry Lumban Tobing, dan ponakanku Ivory Abigael
Lumban Tobing yang senantiasa memberikan motivasi, doa dan kecerian
kepada penulis walaupun kita berjauhan tetapi saling mendukung dan berdoa
dalam segala hal terutama untuk penyelesaian disertasi ini.
15. Keluarga besar mertua penulis Bapak Samidi di Karanganyar - Solo dan
Jakarta yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan disertasi ini.
16. Terutama untuk suami tercinta Ir. Priyono, MM. yang telah memberikan
beasiswa bagi penulis, serta selalu memberikan dukungan, semangat serta doa
yang tiada henti bagi penulis selama kuliah, penulisan proposal, penelitian di
Balongan dan penyelesaian disertasi ini agar dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih buat motivator terbesar
penulis Pricillo Bhamakerty Abimanyu atas keiklasan dan kerelaan untuk
hidup jauh dari kasih sayang dan kehangatan penulis sebagai orangtua selama
pengerjaan disertasi ini. Suatu saat nanti kamu akan mengerti bahwa yang
mami lakukan sekarang ini adalah untuk kebanggaan dan kehormatan
keluarga kita.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang memberikan
masukan berharga sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Disertasi ini jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu penulis berharap segala masukan dan kritikan
yang membangun sehingga disertasi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, Juni 2012

Ilona Vicenovie Oisina Situmeang

xx

xxi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banda Aceh, 4 November 1980 sebagai putri kedua
dari tiga orang putri bersaudara dari pasangan Drs. Salmon Alfred Situmeang,
M.Hum dan Elfrida Moliana Simanjuntak. Kakak Penulis Inge Viola Oitsuky
Situmeang, SE, M.Si dan Adek Penulis dr. Ivonne Ruth Vitamaya Oishi
Situmeang. Penulis menikah pada tanggal 18 Februari 2010 di Medan dengan Ir.
Priyono MM, dan dikaruniai seorang putra yang bernama Pricillo Bhamakerty
Abimanyu yang lahir di Medan pada tanggal 3 Desember 2010.
Pada Tahun 1998 penulis lulus dari SMU St. Thomas 2 Medan dan
melanjutkan pendidikan di Universitas Sahid Jakarta dengan memilih Fakultas
Ilmu Komunikasi Jurusan Hubungan Masyarakat. Pada tahun 2002 penulis
menyelesaikan strata satu dan pada tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan ke
strata dua di Universitas Indonesia dengan memilih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Jurusan Manajemen Komunikasi. Penulis tamat strata dua pada tahun
2005. Pada Tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan program Doktor di
Institut Pertanian Bogor, dengan memilih Fakultas Ekologi Manusia dengan
program mayor Komunikasi Pembangun Pertanian dan Pedesaan. Puji Tuhan pada
tanggal 14 juni 2012 penulis dapat menyelesaikan program Doktor ini.
Pada tahun 2005 penulis mulai mengajar di Universitas Persada Indonesia
(UPI-YAI) Jakarta sampai dengan sekarang, pada tahun 2005 – 2006 mengajar di
Universitas Bung Karno dan Universitas Kristen Indonesia, 2008 - 2009 mengajar
di Universitas Sahid dan pada tahun 2007 - 2010 mengajar di UPN Veteran
Nasional Jakarta. Pada tahun 2011 sampai dengan sekarang bekerja sebagai
trainer dan motivator di PT Inti Tama Karsa, Jakarta.

xxii

xxiii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL …………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………….

xxv
xxvii
xxix

I. PENDAHULUAN .. ........................................................................
1.1. Latar Belakang
.............……………………………............
1.2. Perumusan Masalah ..…....…………………..............................
1.3. Tujuan Penelitian .....……………………...............................
1.4. Kegunaan Penelitian …...……………………............................
1.5. Kebaharuan ................................................................................

1
1
11
13
13
14

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... ........
2.1. Komunikasi Organisasi .............................................................
2.2. Aktivitas Tanggungjawab Sosial Perusahaan ............................
2.2.1. Saluran Komunikasi ..........................................................
2.2.2. Mutu Informasi ................................................................
2.2.3. Pendamping Program Kegiatan .......................................
2.2.4. Public Relations ..............................................................
2.3. Tanggungjawab Sosial Perusahaan sebagai Bentuk Komunikasi
Organisasi ...................................................................................
2.3.1. Konsep Tanggungjawab Sosial Perusahaan ....................
2.3.2. Perkembangan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
di Indonesia ...................................................................
2.3.3. Manfaat Tanggungjawab Sosial Perusahaan ..................
2.3.4. Model Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Indonesia .
2.3.5. Piramida Tanggungjawab Sosial Perusahaan ..................
2.3.6. Tahapan Penerapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan ..
2.3.7. Penerapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)...…………………………
2.3.8. Pedoman Umum Community Development Sektor Energi
Sumber Daya Mineral (ESDM) .........................................
2.4. Partisipasi Masyarakat ...............................................................
2.4.1. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan ..................
2.5. Karakteristik Individu ................................................................
2.6. Persepsi Individu ......................................................................
2.7. Pemberdayaan Masyarakat
....................................................
2.8. Pemberdayaan Masyarakat melalui Kegiatan tanggungjawab
Sosial Perusahaan ......................................................................

15
15
18
18
20
20
24

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS................................
3.1. Kerangka Pemikiran ....................………………………............
3.2. Hipotesis Penelitian ……….....................................................

29
29
32
36
37
38
40
42
43
44
47
51
53
57
64
67
67
71

xxiv

IV. METODE PENELITIAN …………………………………...........
4.1. Desain Penelitian …………….…………...………………...
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ………..………………. ………
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian …….……………………….
4.3.1. Populasi ………………………………………............
4.3.2. Sampel …….………….................................................
4.4. Data dan Instrumentasi …………………………………………
4.4.1. Data ………………………........………… …………..
4.4.2. Instrumentasi ……………………………………………
4.5. Konseptual dan Definisi Operasional ………....………........
4.6. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi
………..…………..
4.6.1. Validitas Instrumentasi …………………………………
4.6.2. Reliabilitas Instrumentasi ……………….......................
4.7. Pengumpulan Data ……………………………………………
4.8. Pengelolahan dan Analisis Data
....…………………. ..

73
73
74
74
74
75
76
76
77
78
85
86
88
89
91

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... ................................................…
5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian
. ……………….....…
5.2. Gambaran Umum Komunikasi Organisasi PT Pertamina Refinery
Unit VI Balongan
…....................................…………….....
5.3. Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan Sebagai
Komunikasi Organisasi Pertamina ............................................
5.4. Karakteristik Individu …………………………………....….
5.4.1. Umur …........................……………………………....
5.4.2. Pendidikan Formal .... .………………………………...
5.4.3. Pendidikan Non Formal ..................……………………
5.4.4. Status Sosial …………………………...……………….
5.5. Penilaian Responden terhadap Aktivitas Komunikasi Organisasi
PT Pertamina Balongan ...... .....................................................
5.5.1. Saluran Komunikasi …………......................................
5.5.1.1. Saluran Interpersonal ………….......................
5.5.1.2. Saluran Media Massa .........................................
5.5.2. Mutu Informasi
..........................................................
5.5.2.1. Informasi relevan ..............................................
5.5.2.2. Unsur Kebaharuan ............................................
5.5.2.3. Dapat Dipercaya ……………………………..
5.5.2.4. Mudah Dimengerti
......................................
5.5.2.5. Mampu Menyelesaikan Masalah ……………...
5.5.3. Intensitas Pendamping Program ………………..…….
5.5.3.1. Kemampuan Berkomunikasi ….......................
5.5.3.2. Kemampuan Memotivasi……………………….
5.5.3.3. Kemampuan Melakukan Transfer Belajar …….
5.6. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Kegiatan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT Pertamina Balongan ......
5.6.1. Merencanakan Kegiatan …...…………………………...
5.6.2. Melaksanakan Kegiatan …………….………………...
5.6.3. Memanfaatkan Kegiatan ………...…………………….
5.6.4. Mengevaluasi kegiatan ..................................................

93
93
96
104
120
121
121
122
124
126
126
128
132
134
134
135
137
137
138
139
139
140
141
143
145
146
148
149

xxv

5.7.

Efektivitas Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT
Pertamina Balongan.....................................................................
5.7.1. Tingkat Persepsi Masyarakat dalam Implementasi Kegiatan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan PT Pertamina Balongan
5.7.1.1. Persepsi Di Bidang Ekonomi…………………...
5.7.1.2. Persepsi Di Bidang Sosial ………….................
5.7.1.3. Persepsi Di Bidang Pengelolahan Lingkungan
Hidup .............................................................
5.7.2. Tingkat Keberdayaan Masyarakat Terhadap Implementasi
Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan ...................
5.7.2.1. Keberdayaan Di Bidang Ekonomi………….….
5.7.2.2. Keberdayaan Di Bidang Sosial ……………...
5.7.2.3. Keberdayaan Di Bidang Pengelolaan Lingkungan
Hidup .........................................................……
5.8. Pengujian terhadap Hipotesis Penelitian ………………...........
5.8.1. Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan
Penilaian Terhadap Aktivitas Komunikasi Organisasi …
5.8.2. Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Tingkat
Partisipasi Masyarakat Dalam Implementasi Kegiatan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan ..............................
5.8.3. Hubungan Antara Penilaian Aktifitas Komunikasi
Organisasi dengan Tingkat Partisipasi Masyarakat
Terhadap Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan ....
5.8.4. Hubungan Antara Tingkat Partisipasi Masyarakat
Terhadap Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
dengan Tingkat Persepsi Masyarakat ................................
5.8.5. Hubungan antara Tingkat Persepsi Masyarakat Tentang
Perusahaan Dengan Tiingkat Keberdayaan Masyarakat…
5.9. Strategi Komunikasi Organisasi melalui Kegiatan Tanggungjawab
Sosial Perusahaan PT Pertamina Balongan ..................................…
5.10.Implikasi Teoritis: Komunikasi Organisasi Sebagai Komunikasi
Interaktif Antara Perusahaan dengan Masyarakat ..........................

153
154
156
157
159
163
165
168
169
172
172

180

190

196
206
211
215

VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………….
6.1. Kesimpulan
.....…………………………………………….
6.2. Saran …..…………..................................................................

219
219
220

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN ………………………………………………............…

223
233

xxvi

xxvii

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Karakteristik saluran komunikasi
....….........……….............
2. Kecamatan, desa, luas desa, kepala desa, jumlah kepala
keluarga (KK) ………............…….............................………….
3. Desa, populasi, total sampel, sampel tiap desa
..................
4. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran
karakteristik individu (X 1 ) …...................................…..……….
5. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran saluran
……..........……………………………....
komunikasi (X 2 )
6. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran mutu
…………......…………………………….
informasi (X 3 )
7. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran intensitas
pendamping program (X 4 ) ……............………….…………..
8. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran tingkat
partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan TSP (Y 1 ) .
9. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran persepsi
masyarakat terhadap kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan
(Y 2 ) …….............................................................................……..
84
10. Indikator, definisi operasional, parameter pengukuran tingkat
keberdayaan masyarakat (Y 3 ) .........................................................
11. Nilai koefisien korelasi hasil uji validitas
………..…………..
12. Nilai koefisien cronbach alpha hasil uji reliabilitas .....................
13. Rincian mata pencaharian masyarakat di Desa Balongan, Sukaurip
dan Majakerta
…….……………………..…………………
14. Rincian tingkat pendidikan di Desa Balongan, Sukaurip dan
Majakerta
................................................................................
15. Sebaran masyarakat berdasarkan karakteristik individu …..........
16. Rataan skor penilaian aktivitas komunikasi organisasi
kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan di tiga desa
penelitian .....................................................................................
17. Rataan skor tingkat partisipasi masyarakat dalam setiap
tahapan kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan di
tiga desa penelitian .........................................…………...........
18. Rataan skor berdasarkan tingkat efektivitas kegiatan
tanggungjawab sosial perusahaan kegiatan TSP di tiga desa
penelitian ......................................................................................
19. Hubungan antara karakteristik individu dengan penilaian
aktivitas komunikasi organisasi
………………………..….....
20. Hubungan antara karakteristik individu dengan tingkat
partisipasi masyarakat dalam implementasi kegiatan
tanggungjawab sosial perusahaan …………......……………...
21. Hubungan antara aktifitas komunikasi organisasi dengan
partisipasi masyarakat terhadap kegiatan tanggungjawab
sosial perusahaan ……………………………………………....
22. Hubungan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan
tingkat persepsi masyarakat ...................................……………

19
75
76
79
80
81
82
83

85
87
89
95
96
120

126

145

155
173

180

191
196

xxviii

23. Hubungan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan
tingkat keberdayaan masyarakat ...............................................
24. Hubungan antara persepsi masyarakat dengan keberdayaan
masyarakat ...................................……………………………
25. Strategi komunikasi organisasi melalui kegiatan
tanggungjawab sosial perusahaan Balongan ............................

202
206
214

xxix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Triple Bottom Lines dalam kegiatan tanggungjawab
sosial perusahaan .....................................………………………..
2. Perilaku pengusaha dalam melakukan kegiatan tanggungjawab
sosial perusahaan ……………………………………….................
3. Konsep piramida tanggungjawab sosial perusahaan .......................
4. Pembentukkan persepsi
………………….…………….....
5. Kerangka berfikir penelitian komunikasi organisasi melalui
kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan ……….…………….....

32
34
40
55
70

xxx

xxxi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Peta cirebon ..............................................................................
Kuesioner penelitian …………………………………………..
Output SPSS pretest ..................................................................
Output SPSS total untuk karakteristik individu
..................
Output SPSS rataan skor untuk peubah saluran komunikasi
mutu informasi, pendamping program kegiatan
...................
Output SPSS rataan skor untuk partisipasi masyarakat ……........
Output SPSS rataan skor untuk efektivitas kegiatan TSP
......
Output korelasi ……....................................................................
Dokumentasi tentang kegiatan TSP ..........................................

234
235
248
260
261
262
263
264
264

xxxii

ABSTRACT
ILONA VICENOVIE OISINA SITUMEANG, Organizational Communication Trough
Corporate Social Responsibility (Kasus PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan). DJUARA P.
LUBIS as the Head of Supervisory Commission; AMIRUDDIN SALEH and DARWIS S. GANI
as the Members.
Corporate social responsibility (CSR) is one of organizational communication form,
CSR usually devoted for the community. Through this organizational communication corporate
expects can be able to build a good relationship with community. The objectives of this research
were: (1) to describe the form of organizational communication. (2) To describe the level of
community participation, level of community perception, and level of community empowerment
in the implementation of CSR activities. (3) to analyze correlation between individual
characteristics and assessement of organizational communication activities and the level of
community participation in the implementation of CSR activities. (4) to analyze correlation
between assessment of organizational communication activities and level of community
participation in the implementation of CSR activities. (5) to analyze correlation between level of
community participation and the effectiveness of CSR activities. (6) to analyze correlation
between level of community perception and level of community empowerment in the
implementation of CSR activities. This research covered two kinds of data analysis i.e.
descriptive statistics and inferential statistics. This research resulted several outputs, namely: (1)
Organizational communication implemented by PERTAMINA was in accordance with the
PENCILS mix principle; (2) level of community participation in the stage of planning and
implementing were categorized good, level of community perception towards economic sector
and environmental management were categorized good, level of community empowerment in
economic sector and environmental management were categorized good. (3) Overall individual
characteristics showed a real-positive correlation with assessment of organizational
communication activities, Individual characteristics also showed a real-positive correlation with
level of community participation. (4) Overall assessment of organizational communication
activities showed a real-positive correlation with level of community participation. (5) Overall
Level of community participation showed a real-positive correlation with the effectiveness of
CSR program. (6) Overall level of community perception showed a real-positive correlation with
level of community empowerment.
Key words : Organizational communication, corporate social responsibility
community empowerment.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehadiran perusahaan dalam suatu wilayah merupakan salah satu bukti
bahwa wilayah tersebut memiliki potensi yang baik secara ekonomi, sosial
budaya, sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya, sehingga diharapkan
menimbulkan efek pengganda yang positif bagi masyarakat sekitar. Disayangkan,
jika kehadiran sebuah perusahaan justru menghilangkan potensi sesungguhnya
dan membangun jurang pemisah antara masyarakat dengan perusahaan. Untuk
menghilangkan jurang pemisah antara perusahaan dengan masyarakat perlu
dilakukan komunikasi yang efektif, sehingga terjalin komunikasi dan interaksi
langsung antara perusahaan dengan masyarakat, sehingga dapat hidup secara
berdampingan dan saling menguntungkan.
Berangkat dari pemikiran tersebut, perusahaan berlomba-lomba untuk
hadir di tengah-tengah masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial: mulai dari
pemberian beasiswa pendidikan, ketertiban umum, peningkatan ekonomi,
pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak, pendampingan untuk menyelesaikan
masalah lingkungan hidup serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Untuk menghindari kesenjangan sosial antara perusahaan dan masyarakat dapat
dilakukan dengan suatu kepedulian perusahaan dalam bentuk kegiatan
tanggungjawab sosial perusahaan (TSP). Melalui kegiatan TSP ini diharapkan
dapat mempererat hubungan antara perusahaan dengan masyarakat.
Kegiatan TSP merupakan suatu komunikasi organisasi yang dilakukan
oleh perusahaan untuk masyarakat. Melalui komunikasi organisasi ini diharapkan
dapat menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat. Komunikasi
yang digunakan dalam kegiatan TSP diharapkan bersifat dua arah, yang artinya
perusahaan bukan lagi berperan sebagai komunikator semata, tetapi harus mampu
menjadi komunikan yaitu menjadi pendengar aspirasi dari masyarakat. Sebaliknya
masyarakat tidak hanya sebagai komunikan yang hanya menerima informasi,
pesan dan masukan dari perusahaan tetapi harus mampu menjadi komunikator
dalam menyampaikan aspirasi dan keinginannya, sehingga terjalin komunikasi
yang efektif di antara pihak-pihak yang berkomunikasi, dan dapat merasakan
manfaat dari kegiatan TSP. Komunikasi organisasi yang dilakukan oleh

2
perusahaan kepada masyarakat bertujuan untuk menggali kebutuhan dan
persoalan yang kerap terjadi di masyarakat. Tujuannya agar kegiatan TSP
dirancang agar tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program yang telah
ada.
Tanggungjawab sosial perusahaan merupakan konsep yang terus
berkembang, memberikan panduan bagaimana sebuah organisasi berinteraksi
dengan masyarakat dan lingkungan sosialnya. Secara umum, menurut Carr et al.,
(2004)

tanggungjawab

sosial

dipahami

sebagai

cara

organisasi

dalam

mengintegrasikan kepentingan sosial, lingkungan hidup dan ekonomi dalam nilainilai budaya, pengambilan keputusan, strategi dan operasi organisasi dengan cara
yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Implementasi berbagai aspek
tersebut akan dapat meningkatkan kehidupan sosial masyarakat. Contoh dari
kegiatan TSP yang dapat dilakukan organisasi di antaranya derma (charity),
filantropi (philanthropy), kerja sukarela (volunteer work), dan pengurangan
dampak lingkungan (the reduction of environmental impact).
Walaupun demikian, dalam pelaksanaannya banyak kegiatan TSP yang
bias. Kegiatan yang dilakukan seringkali hanya bagian dari kegiatan promosi
produk atau perusahaan yang sifatnya jangka pendek. Seringkali dalam praktiknya
kegiatan TSP hampir disamakan dengan derma (charity), sehingga ketika
perusahaan membagi-bagikan hadiah kepada masyarakat di sekitar, perusahaan
sudah dianggap melaksanakan kegiatan TSP kepada masyarakat. Kegiatan derma
(charity) ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi bergantung pada bantuan
dari perusahaan. Hal tersebut menyebabkan tidak ada manfaat yang berkelanjutan
yang dirasakan masyarakat. Sesungguhnya, konsep kegiatan TSP tidak sama
dengan derma (charity) atau kedermaan (philanthropy) yang lebih spontan
pemberian dan kegiatan tidak memiliki efek jangka panjang bagi masyarakat.
Dalam arti tidak terjadi pemberdayaan masyarakat secara maksimal untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Thamrin et al., (2010)
mengatakan bahwa praktik TSP yang selama ini dilakukan oleh beberapa
perusahaan di Indonesia belum menunjukkan hasil yang signifikan khususnya bila

3
dikaitkan dengan pemberdayaan ekonomi

masyarakat. Pola Community

Development (CD) merupakan bentuk TSP yang saat ini banyak dipraktikkan oleh
perusahaan besar. Masalahnya, apakah makna yang terkandung dalam CD sudah
diimplementasikan secara benar. Dalam Implementasi CD benar-benar dapat
terlaksana diasumsikan apabila TSP diimplementasikan melalui model alternatif
implementasi TSP yang berbasis pada pemanfaatan modal sosial, maka TSP akan
lebih bermakna bagi pemberdayaan masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial
dan budaya secara berkelanjutan.
Hakikat dalam modal sosial adalah hubungan sosial yang terjalin dalam
kehidupan sehari-hari warga masyarakat dalam hal ini hubungan sosial
mencerminkan hasil interaksi sosial dalam waktu yang relatif lama sehingga
menghasilkan jaringan, pola kerjasama, pertukaran sosial, saling percaya
termasuk norma dan nilai yang mendasari hubungan sosial tersebut. Pola
hubungan sosial inilah yang mendasari kegiatan bersama atau kegiatan kolektif
antara warga masyarakat. Dengan demikian masyarakat tersebut mampu
mengatasi masalah mereka secara bersama-sama (Ibrahim, 2006).
Kegiatan tanggungjawab sosial yang dijalankan oleh perusahaan
hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kehidupan
masyarakat sehingga memiliki manfaat jangka panjang bagi penerimanya.
Komunikasi yang konvergen menjadi kunci kesuksesan bagi kegiatan TSP dan
melalui komunikasi yang efektif dapat menciptakan kesadaran masyarakat akan
keberadaan perusahaan. Upaya mengkomunikasikan kegiatan TSP secara tepat
sasaran membantu masyarakat untuk mengetahui berbagai keuntungan yang dapat
dirasakan serta membangun brand power perusahaan, sehingga tingkat resiko
perusahaan dalam menghadapi gejolak sosial dan konflik masyarakat akan
menurun.
Konflik dalam aktivitas komunikasi adalah bukti adanya kemacetan
komunikasi (Hamijoyo, 2001). Suatu proses komunikasi untuk memberikan
informasi yang benar akan menimbulkan suatu ketenangan dalam kehidupan
masyarakat. Apabila isu atau informasi yang dikembangkan orang dalam
berinteraksi tidak seirama dengan apa yang terjadi, maka timbullah konflik dalam

4
setiap pertukaran pesan, baik yang bersifat individu, kelompok maupun
masyarakat. Akibatnya benturan sosial tidak dapat dihindari, baik dalam bentuk
fisik maupun penekanan setiap ide yang berkembang dalam setiap komponen
kehidupan masyarakat (Usman, 2001).
Menurut Widiyanarti (2005), pendekatan TSP hendaknya dilakukan secara
holistic. Artinya, pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak dalam
kegiatan bisnis semata, melainkan juga bergerak dari yang sifatnya derma
(charity) menuju ke arah TSP yang lebih menekankan pada keberlanjutan
pengembangan masyarakat (community development). Intinya, bagaimana melalui
kegiatan TSP, masyarakat menjadi berdaya, baik secara ekonomi, sosial budaya,
lingkungan hidup secara berkelanjutan (sustainability) sehingga perusahaan juga
dapat terus berkembang dengan dukungan masyarakat sekitar. Dalam konteks ini,
TSP lebih dimaknai sebagai investasi jangka panjang bagi perusahaan yang
melakukannya.
Konsep dan pemahaman kegiatan TSP yang baik yang diterapkan
perusahaan haruslah sustainable, tidak hanya mengenai masalah lingkungan tetapi
masalah sosial yang berkelanjutan. Dari sisi kepentingannya TSP memiliki tiga
dasar utama, yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan. Sebetulnya, konsep sosial itu
memberikan dimensi-dimensi yang membuat perusahaan tidak hanya baik di mata
masyarakat, tetapi juga baik bagi perusahaan sebagai kompensasi atau imbalan
terhadap perusahaan yang memperhatikan masyarakat. Minimal dari aspek resiko,
perusahaan bisa melakukan operasional perusahaan dengan baik di tengah
masyarakat dengan melakukan komunikasi yang efektif dengan masyarakat.
Dalam perusahaan atau organisasi, komunikasi yang terjadi tidak hanya
komunikasi yang melibatkan publik internal perusahaan namun juga melibatkan
publik eksternal, agar terjadi kesinergian. Komunikasi dengan publik eksternal ini
dilakukan agar publik internal organisasi dapat berinteraksi dengan publik di luar
organisasi. Salah satu cara yang bisa digunakan perusahaan untuk berinteraksi
secara langsung dengan publik di luar organisasi adalah dengan melakukan
kegiatan TSP yang berkesinambungan yang memiliki manfaat jangka panjang
bagi kehidupan masyarakat sekitar perusahaan.

5
Kegiatan TSP merupakan bentuk komunikasi organisasi yang dilakukan
oleh perusahaan dan diperuntukkan bagi masyarakat. Kegiatan ini bermanfaat
untuk mengurangi dampak negatif yang terwujud dalam bentuk kesenjangan
antara kemajuan gerak perusahaan, keadaan serta harapan masyarakat sekitarnya.
Sebagian masyarakat sekitar wilayah operasi perusahaan sering beranggapan
pelaksanaan kegiatan TSP di wilayahnya masih belum seimbang dengan
sumberdaya yang diambil maupun yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Oleh
karena itu komunikasi yang efektif kepada masyarakat dan informasi berupa
persepsi dari masyarakat akan bermanfaat bagi perusahaan dalam merancang
kegiatan yang orientasinya untuk memenuhi harapan dan keinginan masyarakat
serta untuk kemajuan perusahaan. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan berhasil dalam menjalankan kegiatan TSP yang berpihak kepada
kebutuhan masyarakat.
Penerapan kegiatan TSP di Indonesia pada umumnya berbeda-beda,
tergantung kepada kebijakan, visi dan misi serta budaya di masing-masing
perusahaan bersangkutan. Guna berhasilnya pelaksanaan kegiatan tersebut perlu
suatu kesinergian antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat, sehingga
kehadiran sebuah perusahaan menjadi perekat dan memiliki nilai positif untuk
menciptakan keberdayaan masyarakat. Tanggungjawab sosial perusahaan
merupakan salah satu kegiatan komunikasi organisasi yang wajib dilakukan
perusahaan secara rutin dan berkesinambungan untuk kepentingan publik
eksternal perusahaan, Selain itu kegiatan TSP mampu untuk mendukung
perusahaan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan
operasinya serta memaksimalkan dampak positifnya kepada masyarakat.
PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan merupakan salah satu dari tujuh
Refinery Unit PT Pertamina yang beroperasi di Indonesia. Uniknya fenomena
kegiatan TSP yang dilakukan oleh PT Pertamina sebagai salah satu perusahaan
minyak dan gas bumi yang ada di Balongan tidak sebanding dengan kondisi
ekonomi masyarakat yang hidup di sekitar perusahaan. Di mana satu sisi
Balongan merupakan daerah yang memiliki sumberdaya alam yang diekploitasi
dan juga terdapat kilang minyak yang mengelolah minyak mentah dari luar untuk

6
distribusi minyak Jakarta dan Jawa Barat, sementara kondisi ekonomi masyarakat
di kabupaten Indramayu, khususnya di Kecamatan Balongan seperti pada angka
Badan Pusat Statistik (2011) menunjukkan bahwa kabupaten Indramayu terdapat
102 desa dengan kategori desa miskin dan penduduk miskin berjumlah 169.720
rumah tangga miskin (RTM).
Hal ini erat kaitannya dengan kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan
yang rutin dilaksanakan oleh PT Pertamina Balongan sebagai komunikasi
organisasi perusahaan untuk masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
keberdayaan masyarakat di Balongan. Secara ekonomi kemiskinan adalah
kekurangan sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan meningkatkan kesejahteraan (Angeningsih, 2008)
Program penanggulangan kemiskinan sebenarnya sudah menjadi perhatian
pemerintah sejak rezim orde baru berkuasa. Pada tahun 1993 pemerintah telah
melaksanakan berbagai program yang menunjukkan komitmen pemerintah
terhadap pemenuhan hak-hak ekonomi da