4
siang hari tidak memerlukan banyak penerangan buatan yang memerlukan bahan bakar fosil atau bahan bakar lainnya.
Begitu pula ritme dzikir umat Islam mempunyai ritme dengan posisi Matahari, waktu shalat Dhuhur, Ashar, Magrib, Isya dan Subuh mempunyai basis jarak-zenith Matahari atau waktu
Matahari sebenarnya sebagai acuan. Rentang bujur yang panjang bisa berakibat, jedah waktu antara shalat subuh ke tempat kerja bisa sangat singkat. Begitu pula pada waktu rehat siang.
Matahari Rata-Rata beredar dengan siklus tetap yaitu 24 jam, Matahari Rata-Rata berada pada meridian 105° bujur timur pada setiap jam 12 wib dan berada di atas antemeridian, lokasi dengan
posisi bujur 105° + 180° atau 75° bujur barat. Lokasi tersebut masuk dalam kawasan benua Amerika 40° sampai 120° Bujur Barat atau negeri-negeri Amerika Latin, Amerika Serikat dan
Canada. Oleh karena itu beda waktu dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari mencapai 12 jam, saat sebagian besar manusia Indonesia tidur lelap tengah malam, manusia di benua Amerika
berada pada puncak aktivitas tengah siang.
Biasanya manusia memerlukan waktu penyesuaian jam biologis dari satu tempat ketempat yang berbeda dengan tempat asalnya, biasanya manusia mengalami jetlack, belum terbiasa dengan
pola kehidupan di tempat barunya. Begitu pula bila jamaah Haji atau Umrah asal Indonesia yang sedang berHaji atau berUmrah di Mekah 39° 50 Bujur Timur mengalami masa penyesuaian
pola hidup, beda waktu 4 jam lebih lambat dengan waktu Indonesia Barat, membuat kebiasaan tidur manusia Indonesia lebih larut jam 24 wib sama dengan jam 20 waktu Arab Saudi, dan
sebaliknya kebiasaan bangun pagi menjadi lebih awal jam 04 pagi wib sama dengan jam 24 waktu Arab Saudi. Begitupula dengan manusia Indonesia yang berada di wilayah waktu
Indonesia Timur dan waktu Indonesia Tengah akan mengalami hal yang sama dengan kadar yang berbeda. Pengetahuan semacam ini diperlukan bila kita akan menghadiri pertemuan ilmiah,
konferensi atau pertemuan bisnis di manca negara, mental kita perlu segera beradaptasi dengan perbedaan waktu dengan tempat asal kita. Sebaliknya bila kita sebagai penyelenggara pertemuan
perlu mempertimbangkan kondisi peserta. Pengalaman esktrim lainnya pada musim dingin sebagian pelajar di negeri Belanda berangkat sebelum Matahari terbit, masih gelap dan pulang
juga dalam keadaan gelap, karena mengalami fenomena malam-panjang, Matahari baru terbit sekitar jam 08 pagi dan terbenam sekitar jam 16 waktu setempat. Mereka menggunakan sistem
penggeseran waktu kerja, pada musim dingin pekerja diminta datang satu jam lebih awal, agar lebih efisien dalam penggunakan bahan bakar, mayoritas pergi ke kantor yang hangat menjadi
manusia produktif.
III. Sistem waktu ASEAN
Naluri manusia mencari keteraturan dan membentuk sistem berdasar sesuatu yang lebih baik dalam kebersamaan dan modernitas. Begitu pula dengan penggunaan sistem waktu di kawasan
Asean. Negeri-negeri Asean terletak dalam bujur geografis antara 90° bujur timur dan 141° bujur timur dan diapit dalam lintang Selatan −10° dan lintang Utara +30°.
5
Tabel 1. Lingkup Bujur dan Zona Waktu Negara Asean dan Sekitarnya Nama Negara Rentang Bujur Geografis Sistem Waktu
1 Indonesia
90° − 141° WIB = UT+7, WITA = UT+8 dan WIT = UT+9
2 Filipina
117.5° − 127° PHT = UT+8
3 Vietnam
102° − 110° ICT = UT+7
4 Laos
100° − 108° ICT = UT+7
5 Kamboja
102° − 108° ICT = UT+7
6 Thailand
98° − 106° ICT = UT+7
7 Malaysia
100°−104°, 110°−120° MYT = UT+8
8 Brunei
114° − 115° BNT = UT+8
9 Singapura
103° − 104° SGT = UT+8
10 Burma 92° − 102°
MMT = UT+6.5 11 Papua Nugini 141° − 160°
PGT = UT+10 12 Timor – Leste 125° 35
TLT = UT+ 9 13 Cina+Taiwan 70° − 130°
UT+8 14 Australia
115° − 145° UT+8, UT+9 dan UT+10
1. Negara Indonesia mempunyai penduduk 237,556,363 jiwa 3.45 penduduk dunia
Ibukotanya adalah Jakarta Batavia, Betawi dengan lintang Selatan : 6° 08 S dan bujur Timur: 106° 45 E menggunakan tiga zona waktu Indonesia West WIB is GMT + 7
hours , Indonesia Central WITA is GMT + 8 hours and Indonesia East WIT is GMT + 9 hours. Sistem waktu WIB, WITA dan WIT tanpa “daylight saving time”.
2. Negara Philippines Pilipina atau Pilipinas mempunyai penduduk 94,013,200 jiwa
1.36 penduduk dunia Ibukotanya adalah Manila dengan lintang Utara : 14° 37 N dan bujur Timur: 121° 00 E menggunakan waktu PHT - Philippine Time atau Philippines
6
Standard Time is GMT UTC +8. Sistem waktu PHT tanpa “daylight saving time”. Tidak diketahui penyesuaian DST untuk tahun 2011.
3. Negara Vietnam atau Viet Nam mempunyai penduduk 85,846,997 jiwa 1.25
penduduk dunia Ibukotanya adalah Hanoi dengan lintang Utara : 21° 01N dan bujur Timur: 105° 53E menggunakan waktu ICT - Indochina Time atau Vietnam Standard
Time is GMT UTC +7. Sistem waktu ICT tanpa “daylight saving time”. Kota Ho Chi Minh di Vietnam dulu ibukota Vietnam Selatan atau kota Saigon dengan lintang Utara :
10° 46 N dan bujur Timur: 106° 43E
4. Negara Laos mempunyai penduduk 6,436,000 jiwa 0.093 penduduk dunia
Ibukotanya adalah Vientiane dengan lintang Utara : 18° 01 N dan bujur Timur: 102° 48 E menggunakan waktu ICT - Indochina Time atau Laos Standard Time is GMT UTC
+7. Sistem waktu ICT tanpa “daylight saving time”.
5. Negara Cambodia atau Kampuchea mempunyai penduduk 13,395,682 jiwa 0.19
penduduk dunia Ibukotanya adalah Phnom Penh dengan lintang Utara : 11° 35 N dan bujur Timur: 104° 55E menggunakan waktu ICT – Indochina Time atau Cambodia
Standard Time is GMT UTC +7. Sistem waktu ICT tanpa “daylight saving time”??. Tidak diketahui DST = daylight saving time pengaturan DST-adjustments untuk tahun
2011.
6. Negara Thailand mempunyai penduduk 67,070,000 jiwa 0.97 penduduk dunia
Ibukotanya adalah Bangkok Krung Thep dengan lintang Utara : 13° 50 N dan bujur Timur: 100° 29 E menggunakan waktu ICT - Indochina Time atau Thailand Standard
Time is GMT UTC +7. Sistem waktu ICT tanpa “daylight saving time”.
7. Negara Malaysia mempunyai penduduk 28,250,500 jiwa 0.41 penduduk dunia
Ibukotanya adalah Kuala Lumpur dengan lintang Utara : 3° 08 N dan bujur Timur: 101° 42 E menggunakan waktu MYT - Malaysia Time atau Malaysia Standard Time is
GMT UTC +8. Sistem waktu MYT tanpa “daylight saving time”.
8. Negara Brunei atau Brunei Darussalam mempunyai penduduk 407,000 jiwa 0.006
penduduk dunia Ibukotanya adalah Bandar Seri Begawan dengan lintang Utara : 4° 56N dan bujur Timur: 114° 58 E menggunakan waktu BNT - Brunei Darussalam Time atau
Brunei Standard Time is GMT UTC +8. Sistem waktu BNT tanpa “daylight saving time”.
9. Negara Singapura Singapore mempunyai penduduk 5,076,700 jiwa 0.074 penduduk
dunia Ibukotanya adalah Singapura Singapore dengan lintang Utara : 1° 22N dan bujur Timur: 103° 45E menggunakan waktu Singapore Standard Time atau Singapore Time
atau SGT = UTC + 8 jam atau GMT UTC + 8 jam. Sistem waktu SGT tanpa “daylight saving time” = DST.
10. Negara Myanmar Union of Myanmar atau Burma atau Myanma Naingngandaw
mempunyai penduduk 50,496,000 jiwa 0.73 penduduk dunia Ibukotanya adalah Rangoon Yangon dengan lintang Utara : 16°46N dan bujur Timur: 96° 09E
7
menggunakan waktu MMT – Myanmar Time atau Myanmar Standard Time is GMT UTC +6.5. Sistem waktu MMT tanpa “daylight saving time”.
11. Negara Papua Nugini atau Papua New Guinea mempunyai penduduk 6,888,000 jiwa
0.1 penduduk dunia Ibukotanya adalah Port Moresby dengan lintang Selatan : 9° 30 S dan bujur Timur: 147° 07 E menggunakan waktu PGT – Papua New Guinea Time
Papua New Guinea Standard Time = UTC + 10 jam atau GMT UTC + 10 jam. Sistem waktu Papua New Guinea Standard Time tanpa “daylight saving time”.
12. Negara Timor-Leste atau Timor Lorosae atau East Timor Timor – Timur mempunyai
penduduk 1,171,000 jiwa 0.017 penduduk dunia Ibukotanya adalah Dili dengan lintang Selatan : 8° 35 4° 56S dan bujur Timur: 125° 35 E menggunakan waktu TLT -
East Timor Time atau East Timor Standard Time is GMT UTC +9. Sistem waktu TLT tanpa “daylight saving time”.
http:www.cqham.ruimagestime_zones.gif
Gambar 1. Pembagian Zona Waktu
IV. Waktu sideris rata – rata Bagi kita yang tinggal di dekat ekuator langit akan mengamati fenomena berulang terbit dan
terbenamnya bintang akibat rotasi Bumi. Fenomena semacam ini tidak diamati oleh pengamat di kutub Utara maupun di kutub Selatan planit Bumi. Sebagian wilayah planit Bumi dapat
menyaksikan fenomena terbit dan terbenam Matahari maupun bintang – bintang. Selain itu juga dapat disaksikan fenomena harian yaitu kembalinya bintang pada meridian pengamat, atau
8
bintang mencapai titik kulminasi atas atau bintang mempunyai tinggi maksimum atau bintang mempunyai jarak zenith minimum. Fenomena itu kemudian dipergunakan untuk menentukan
defenisi satu hari sideris rata – rata atau periode sideris rata – rata yaitu selang waktu sebuah bintang yang relatif tetap melewati meridian pengamat dua kali berurutan.
Kenyataannya fenomena perubahan lama siang – malam di suatu tempat digubah oleh rotasi Bumi, kemiringan sumbu Bumi dan revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Kemiringan sumbu
Bumi terhadap garis normal bidang orbit atau bidang ekliptika, bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari sebesar 23.441 derajat. Periode Rotasi planit Bumi dengan acuan bintang adalah 23 jam
56 menit 4.0989 detik waktu Matahari Rata – Rata sedang periode Rotasi Bumi dengan acuan bintang dalam waktu sideris rata – rata adalah 24
j
00
m
00
s
.0084. Jadi akibat rotasi Bumi rata – rata dalam satu detik , meridian pengamat di ekuator akan menyapu kawasan langit sebesar
15”.04106717866910. Sedang rotasi Bumi mengalami perlambatan, dalam jangka panjang laju pertambahan perlambatan adalah 0.0007 detik per abad.
Fenomena yang digubah oleh rotasi dan revolusi planit Bumi menyebabkan perbedaan 1 hari sideris atau disebut juga 1 hari bintang dan 1 hari Matahari Rata – Rata. 1 hari bintang relatif
lebih pendek dibanding dengan 1 hari Matahari Rata – Rata. 1 hari Matahari Rata – Rata = 24 jam Matahari Rata – Rata dan 1 hari Sideris Bintang = 24 jam Sideris.
Satu periode orbit Bumi mengelilingi Bumi 360° dikurangi 50.3 detik busur di tempuh selama satu tahun tropis = 365.2422 hari Matahari Rata – Rata. Jadi dalam satu hari periode rotasi planit
Bumi menempuh jarak busur “lingkaran” berpusat Matahari Rata – Rata sebesar 360° – 50.2 365.2422 hari Matahari Rata – Rata atau hampir mencapai 1° perhari. Jadi bagi pengamat di
permukaan planit Bumi, agar Matahari Rata – Rata mencapai meridian kembali diperlukan waktu lebih lama sekitar 4 menit 3 menit 56 detik lagi dibandingkan dengan sebuah bintang
yang lebih awal sekitar 4 menit mencapai meridian pengamat. Jadi periode rotasi Bumi adalah 24 jam waktu sideris rata – rata atau sama dengan 23j 56m 04.09s waktu matahari rata – rata.
Hubungan antara waktu Matahari Rata – Rata dan waktu Sideris adalah sebagai berikut: 24 jam waktu matahari rata – rata = 24j 03m 56s waktu rata – rata sideris,
24 jam waktu sideris rata – rata = 23j 56m 04.09s waktu matahari rata – rata 1 hari Matahari Rata – rata = 24 jam waktu Matahari Rata – rata.
1 hari Matahari rata – rata = 24j 03m 56.550s waktu sideris = 1.00273791 hari sideris rata – rata 1 hari Sideris = 24 jam waktu sideris
1 hari Sideris bintang rata – rata = 23j 56m 04.091s waktu matahari rata – rata
9
V. Waktu sideris dan titik aries