40
2.2.2 Dimensi Budaya Organisasi
1. Dimensi budaya organisasi yang berwujud tangible
Budaya perusahaan yang berwujud terdiri atas cara-cara berperilaku, berbicara, berdandan, serta simbol-simbol seperti logo perusahaan, lambang
merek, ritual, pahlawan, kegiatan seremonial, bahasa serta cerita-cerita perkembangan organisasi
Artefak adalah dimensi isi budaya organisasi yang dapat ditangkap pancaindra. Ketika masuk ke dalam suatu organisasi, orang dapat melihat dan
merasakan dengan jelas artefak budaya organisasi. Termasuk dalam artefak budaya suatu organisasi adalah :
1 Objek material : logo, produk, brosur, laporan tahunan dan benda seni
dari organisasi. 2
Rancangan fisik : arsitektur gedung, tata ruang kantor, dan tempat parkir
3 Bahasa : kata-kata, kalimat, jenis bahasa bahasa halus atau bahasa
pasar dan bahasa gerak tubuh. 4
Simbol-simbol : kata-kata, objek dan kondisi yang mempunyai arti bagi organisasi. Misalnya logo, lambang dan bendera organisasi, tanda
pangkat, pakaian kebesaran, seragam dan sebagainya. 5
Peraturan, sistem-sistem, prosedur dan program-program, misalnya faktor sumber daya manusia berhubungan dengan kompetensi, evaluasi
kinerja dan promosi, peraturan yang mengukur struktur, program jaminan mutu dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
41 Seremoni merupakan budaya organisasi atau tindakan kolektif pemujaan
budaya yang mengingatkan dan memperkuat nilai-nilai budaya. Sedangkan ritual adalah aktivitas yang direncanakan, terperinci, yang mengonsolidasi berbagai
bentuk ekspresi budaya ke dalam peristiwa terorganisasi yang dilaksaanakan melalui interaksi sosial, umumnya untuk keuntungan audiens, peserta ritual atau
upacara. Setiap organisasi yang sudah mapan pasti memiliki sejumlah pahlawan
atau hero. Pahlawan organisasi adalah pendiri, pemimpin dan mereka yang berjasa terhadap organisasi. Pendiri organisasi adalah orang atau kelompok yang
memikirkan visi, misi, tujuan dan perlunya didirikan organisasi. 2.
Budaya perusahaan Tidak Berwujud Intangible Merupakan elemen budaya yang terdiri dari nilai-nilai dasar, norma,
asumsi, dan filsafat organisasi. Menurut Wirawan 2007:45 Nilai-nilai adalah merupakan pedoman atau
kepercayaan yang dipergunakan oleh orang atau organisasi untuk bersikap jika berhadapan dengan situasi yang harus membuat pilihan. Nilai-nilai berhubungan
erat dengan moral dan kode etik yang menentukan apa yang harus dilakukan. Individu dan organisasi yang mempunyai nilai kejujuran, integritas, dan
keterbukaan menganggap mereka harus bertindak jujur dan berintegritas tinggi. Norma adalah peraturan, tatanan, ketentuan, standar, gaya, dan pola
perilaku yang menentukan perilaku yang dianggap pantas dan dianggap tidak pantas dalam merespon sesuatu. Asumsi adalah dugaan yang dianggap benar dan
Universitas Sumatera Utara
42 diterima sebagai dasar berpikir dan bertindak. Asumsi mempengaruhi persepsi,
perasaan, dan emosi anggota organisasi mengenai sesuatu. Filsafat organisasi adalah pendapat organisasi mengenai hakikat atau
esensi sesuatu. Perusahaan mempunyai filsafat yang berbeda. Ada perusahaan yang berpendapat bahwa keuntungan merupakan tujuan perusahaan, sedangkan
perusahaan lain berpendapat bahwa tujuan perusahaan adalah memuaskan pelanggan, sedangkan keuntungan hanya merupakan ukuran berhasil atau
tidaknya perusahaan dalam melayani konsumen.
2.2.3 Fungsi Budaya Organisasi