Etiologi penyakit peptic ulcer Patofisiologi Sawar mukosa lambung Definisi dispersi padat

11 juga sebagai tukak misalnya tukak karena stress. Tukak kronik berbeda dengan tukak akut, karena memiliki jaringan paut pada dasar tukak Price dan Wilson, 1995. Menurut definisi, tukak peptik dapat ditemukan pada setiap bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esophagus, lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejunum. Walaupun aktivitas pencernaan peptic oleh getah lambung merupakan faktor etiologi yang penting, terdapat bukti bahwa ini hanya merupakan salah satu faktor dari banyak faktor yang berperan dalam patogenesis tukak peptik Price dan Wilson, 1995.

2.2.2 Etiologi penyakit peptic ulcer

Kebanyakan penyakit peptic ulcer disebabkan karena adanya asam lambung dan enzim pepsin ketika Helicobacter pylori, NSAIDs, atau faktor lainnya mengganggu sistem pertahanan mukosa dan penyembuhan mukosa. Hipersekresi dari asam lambung dan pepsin ini yang menghambat mekanisme pertahanan mukosa proses penyembuhannya Berardi dan Welage, 2005.

2.2.3 Patofisiologi

Penyebab terjadinya peptic ulcer saat ini masih sering diperdebatkan. Namun dipercaya bahwa penyebab terjadinya peptic ulcer dikarenakan ketidakseimbangan antara faktor agresif Helicobacter pylori, NSAIDs, asam lambung dan faktor pertahanan mucin, bikarbonat, prostaglandin, yang menyebabkan gangguan pada jaringan mukosa Sunil, et al., 2012.

2.2.4 Sawar mukosa lambung

Lapisan mukosa lambung yang tebal merupakan garis depan pertahanan terhadap trauma mekanis dan agen kimia. Obat antiradang nonsteroid NSAID, Universitas Sumatera Utara 12 termasuk aspirin, menyebabkan perubahan kualitatif mukus lambung yang dapat mempermudah degradasi mukus oleh pepsin. Prostaglandin terdapat dalam jumlah berlebihan dalam mukus lambung dan tampaknya berperan penting dalam pertahanan mukosa lambung. Sawar mukosa penting untuk perlindungan lambung dan duodenum Price dan Wilson, 1995. Destruksi sawar mukosa diduga merupakan faktor penting dalam patogenesis peptic ulcer. Aspirin, alkohol, garam empedu, dan zat-zat lain yang dapat merusak mukosa lambung. Kerusakan yang terjadi dapat dilihat pada gambar dibawah ini Gambar 2.2 Gambaran penyakit peptic ulcer 2.3 Sistem Dispersi Padat

2.3.1 Definisi dispersi padat

Istilah dispersi padat mengacu kepada sekelompok produk padatan yang terdiri setidaknya dari dua komponen yang berbeda, umumnya matriks hidrofilik dan obat hidrofobik. Matriks ini dapat berupa kristal atau amorf. Obat ini dapat Universitas Sumatera Utara 13 terdispersi secara molekuler, dalam partikel amorphous kluster atau dalam partikel kristal Chiou dan Reigelman, 1971. Dispersi padat dapat didefenisikan sebagai sistem dispersi satu atau lebih bahan aktif ke dalam suatu pembawa atau matriks inert dalam kondisi padat, yang dibuat dengan cara peleburan, pelarutan, atau kombinasi dari peleburan dan pelarutan, dimana masing-masing metode ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing dan disesuaikan dengan sifat bahan dan matriks yang akan didispersikan. Keuntungan dari formulasi dispersi padat dibandingkan tabletkapsul konvensional untuk peningkatan disolusi dan biovailabilitas dari obat yang sukar larut dalam air Chiou dan Rielgeman, 1971. 2.3.2 Metode pembuatan sistem dispersi padat 2.3.2.1 Metode pelelehan