Syarat Mutu Bakso Ikan Kemasan

Tabel 2.1 Syarat Mutu Bakso Ikan SNI 01-3819-1995 No. Kriteria Uji Satuan Spesifikasi 1 1.1 1.2 1.3 1.4 Keadaan : Bau Rasa Warna Tekstur - - - - Normal, kas ikan Gurih Normal, putih merata tanpa warna asing lainnya Kenyal 2 Air bb Maks. 70,0 3 Abu bb Maks. 3,0 4 Protein bb Min. 9,0 5 Lemak bb Maks. 2,0 6 Boraks - Tidak boleh ada 7 Bahan tambahan makanan: - Sesuai SNI dan revisinya 01-0222-1987 8 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 Cemaran logam: Timbal Pb Tembaga Cu Seng Zn Timah Sn Raksa Mg mgkg mgkg mgkg mgkg mgkg Maks. 2,0 Maks. 20,0 Maks. 40,0 Maks. 40,0 Maks. 0,5 9 Arsen As mgkg Maks. 1,0 10. 10.1 10.2 10.3 10.4 Cemaran mikroba: Angka lempeng total Bakteri bentuk koli salmonella Staphylococcus aureus Kolonig APMg - Kolonig Maks. 1,0 x 10 5 Maks. 10 Negatif Maks. 1,0 x 10 2 Keterangan: APM adalah angka paling mungkin

2.3 Penetapan Kadar Air

Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi “acceptability”, kenampakan, kesegaran, tekstur serta cita rasa pangan. Didalam beberapa bahan pangan, air ada dalam jumlah yang relatif besar, misalnya didalam beberapa buah-buahan dan sayuran mencapai sekitar 90, susu segar sekitar 87, dan daging sapi sekitar 66. Pada produk pangan yang kering seperti dendeng, kerupuk dan susu bubuk, adanya air perlu mendapat perhatian seksama. Kenaikan sedikit kandungan air pada bahan kering tersebut dapat mengakibatkan kerusakan, baik akibat reaksi kimiawi maupun pertumbuhan mikroba pembusuk Legowo dan Nurwantoro, 2004. Penentuan kadar air dalam bahan makanan dapat ditentukan dengan berbagai cara antara lain, metode pengeringan, metode destilasi dan metode kimiawi Sudarmadji, dkk., 1989.

2.3.1 Metode Pengeringan

Untuk memperpanjang daya tahan suatu bahan, sebagian air dalam bahan harus dihilangkan dengan beberapa cara tergantung dari jenis bahan. Umumnya dilakukan pengeringan, baik dengan penjemuran atau dengan alat pengering buatan, seperti pada penjemuran padi, ikan asin, pembuatan dendeng, dan lain sebagainya. Pada bahan yang berkadar air tinggi, susu misalnya, dilakukan evaporasi atau penguapan. Pada pengeringan bahan makanan ini, terdapat dua tingkat kecepatan penghilangan air. Pada awal pengeringan, kecepatan jumlah air yang hilang persatuan waktu tetap, kemudian akan terjadi penurunan kecepatan penghilangan air per satuan waktu. Hal ini berhubungan dengan jenis air yang terikat dalam bahan Winarno, 1992. Prinsip penentuan kadar air dengan metode pengeringanadalah menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan yang berarti semua air sudah diuapkan Sudarmadji, dkk., 1989.