SIFAT DAN JENIS PENELITIAN SUMBER BAHAN HUKUM

b. Illegal logging atau Pembalakan liar semua kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu secara tidak sah yang terorganisasi. 34 c. Individu adalah orang perseorangan atau manusia pribadi natuurlijke persoon d. Korporasi adalah kumpulan orang danatau kekayaan yang terorganisasi, baik berupa badan hukum maupun bukan badan hukum. 35 e. Unsur kesalahan Kesalahan dimengerti sebagai suatu ketercelaan yang mencakup baik dolus dan culpa sebagai penentu dapattidaknya pidana dijatuhkan. f. Unsur penghapus kesalahan adalah faktor-faktor yang menyebabkan pelaku tindak pidana yang kesalahannya menjadi terhapus. g. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan h. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan

G. METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologi dan konsisten. 36

1. SIFAT DAN JENIS PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Metode penelitian normatif disebut juga sebagai penelitian doktrinal yaitu suatu penelitian 34 Undang-undang No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Pasal 1 ayat 4 35 Ibid. Pasal 1 ayat 22 36 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, Hal. 12 Universitas Sumatera Utara yang menganalisis hukum baik yang tertulis didalam buku law as it is written in the books, maupun hukum yang diputuskan oleh hakim melalui proses pengadilan law it is decided by the judge through judicial process. 37 Suatu penelitian normatif tentu harus menggunakan pendekatan perundang- undangan statute approach yaitu meneliti dengan aturan-aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral dalam sebuah penelitian. 38 Penelitian ini juga dilakukan dengan pendekatan analitis yaitu menganalisis pengertian hukum, asas hukum, kaidah hukum, sistem hukum dan berbagai konsep yuridis 39 guna memperkaya pertimbangan-pertimbangan hukum yang tepat untuk menghadapi problem hukum yang dihadapi.

2. SUMBER BAHAN HUKUM

a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mempunyai otoritas autoritatif. Bahan hukum ini terdiri dari 40 :  Peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-undang No. 41 Tahun 1999 dan Undang-undang No. 18 Tahun 2013;  Putusan hakim yang berkekuatan hukum tetap. 37 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, Hal.3 38 Johnny Ibragim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing, 2005, Hal. 248-249 39 Ibid. Hal. 257 40 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, Hal. 47 Universitas Sumatera Utara b. Bahan Hukum Sekunder Yaitu semua dokumen yang berisikan informasi atau kajian yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu berupa makalah seminar-seminar, jurnal hukum, majalah dan koran, karya tulis ilmiah, catatan resmi atau risalah dalam pembuatan suatu peraturan perundang-undangan dan beberapa sumber dari internet. c. Bahan Hukum Tersier Yaitu berupa bahan bacaan penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus hukum dan kamus umum.

3. TEKNIK PENGUMPULAN BAHAN HUKUM

Dokumen yang terkait

Upaya Hukum dalam Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013

13 221 146

Implementasi Hukum Pidana Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Pembalakan Liar (Illegal Logging) Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan Juncto Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlin

0 18 106

KEBIJAKAN PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING KEBIJAKAN PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING (Studi tentang Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan).

1 1 11

PENDAHULUAN KEBIJAKAN PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING (Studi tentang Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan).

0 1 15

PENERAPAN SANKSI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN DI PENGADILAN NEGERI REMBANG.

0 1 64

PENYERTAAN DALAM TINDAK PIDANA PERUSAKAN HUTAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN | AFANDI | Legal Opinion 6225 20586 1 PB

0 0 15

APBI-ICMA Undang-undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan uu no 41 th 1999

0 0 27

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN

0 0 5

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PERUSAKAN HUTAN DALAM PENEGAKAN TINDAK PIDANA PENEBANGAN LIAR DI KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 15

PENERAPAN SANKSI TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN DI PENGADILAN NEGERI REMBANG

0 0 41