38
kesepakatan yang dilakukan. Jika terjadi ingkar janji, maka mamak-lah yang harus membayar semua hutang tersebut bukan kemenakan yang akan dikawinkan.
Di dalam setiap kelompok orang saparuik seperut yang disebut satu suku dalam sistem kekerabatan Minangkabau mempunyai gelar pusaka kaum sendiri yang
diturunkan dari ninik kepada mamak dan dari mamak kepada keponakan laki-lakinya. Gelar ini yang nantinya diberikan turun-temurun kepada para laki-laki yang akan
berumah tangga. Mereka akan lebih dihargai dan dihormati dengan pemberian gelar tersebut. Gelar yang diberikan kepada laki-laki yang akan menikah di Minangkabau
dapat diberikan kepada siapa saja tanpa suatu acara khusus. Lain halnya dengan gelar yang harus disandang oleh seorang penghulu kepala kaum yang merupakan
warisan adat yang hanya bisa diturunkan pada kemenakannya dalam upacara adat dengan kesepakatan kaum setelah penghulu meninggal dunia.
Perkawinan yang dilakukan menimbulkan tali kekerabatan yang baru, yaitu kerabat perempuan dari pihak laki-laki disebut pasumandan. Saudara perempuan dari
ayah bagi anak-anaknya disebut bako atau induak bako, sedangkan anak-anak dari saudara laki-laki bagi saudara perempuannya disebut anak pisang.
Di kota Medan sendiri, sistem kekrabatan ini masih digunakan oleh masyarakat Minangkabau yang merantau ke kota Medan ini. Akan tetapi peranan datuek
kampueng dan penghulu suku tidak ditemukan di sini.
2.5 Sistem Kesenian
Kesenian merupakan ekspresi manusia terhadap keindahan, dalam kebudayaan suku-suku bangsa yang pada mulanya bersifat deskriptif Koentjaraningrat,
1982:395-397. Kesenian Minangkabau pada mulanya merupakan permainan rakyat yang bersifat terbuka dari rakyat untuk rakyat. Oleh karena sifatnya yang terbuka
Universitas Sumatera Utara
39
maka menjadi milik suatu komunitas yang mudah berubah. Pengertian berubah dalam hal ini yakni dalam konteks sosiobudaya masyarakat Minangkabau yang dapat
diartikan sebagai berkembang, memperkaya, dan memperbanyak aspek-aspeknya Nerosti Adnan, 2008. Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai macam bentuk
kesenian, yakni seni bangunan, semi rupa, seni suara, dan seni tari. Seni bangunan, dilihat dari rumah adat Minangkabau yang disebut dengan
rumah gadang. Dimana rumah gadang ini terdiri atas biliek sebagai ruang tidur, dan didieh sebagai ruang tamu. Ciri utama rumah ini adalah bentuk lengkung atapnya
yang disebut dengan gonjong yang artinya tanduk kerbau. Seni rupa adalah suatu bentuk kesenian yang dapat dinikmati melalui
penglihatan. Pada masyarakat Minangkabau, hal ini dapat dilihat dari ukiran-ukiran pada rumah gadang. Dimana biasanya ada motif gambar tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang menghiasi tiang-tiang dan dindingnya. Seni musik dan suara merupakan suatu bentuk karya seni yang dapat dinikmati
manusia melalui pendengaran, seperti seni vokal, seni instrumental, dan seni sastra. Dimana seni vokal yang berkembang pada masyarakat Minangkabau, yaitu berupa
dendang nyanyian, indang, dan dikie zikir. Sedangkan seni suara melalui instrumen, ada saluang, bansi, talam, rabano, gandang, talempong, dan lainnya.
Seni sastra terutama sastra lisan, yaitu berupa pantun yang berupa nasihat dan syair yang paling banyak dikuasai oleh masyarakat Minangkabau.
Seni tari dan gerak merupakan gabungan antara seni rupa dan seni suara yang dapat dinikmati oleh manusia melalui penglihatan dan pendengaran. Seni tari yang
berkembang pada masyarakat Minangkabau, yaitu berupa silat, randai, tari piring, tari Galombang, dan banyak lagi.
Universitas Sumatera Utara
40
2.6 Sanggar Tigo Sapilin