Tahapan Tidur Konsep Tidur

System Aktivasi Reticular SAR berlokasi pada batang otak teratas. SAR menerima stimulus sensori visual, auditori, nyeri, dan taktil. Ketika orang mencoba tertidur, mereka akan menutup mata dan berada pada posisi rileks, stimulus ke SAR menurun. Jika ruangan gelap dan tenang, maka aktivasi SAR selanjutnya menurun. Pada beberapa bagian, BSR mengambil alih yang menyebabkan tidur Potter dan Perry, 2003. Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas, meskipun demikian, tidur diduga bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan uliyah, 2006. Salah satu teori mengatakan bahwa tidur adalah saat memulihkan dan mempersiapkan energy untuk periode bangun berikutnya, denyut nadi saat tidur juga menurun yang dapat memelihara jantung McCante dan Hueter, 2002 dalam potter perry, 2003. Tidur diperlukan untuk memperbaiki proses biologis secara rutin. Selama tidur gelombang rendah yang dalam NREM Tahap 4, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaruhi sel epitel dan khusus seperti sel otak Home, 1983; dalam Potter Perry, 2003. Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah cerebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin. Hubungan dapat membantu penympanan memori dan pembelajaran potter perry, 2003

2. Tahapan Tidur

Tahapan tidur dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu Non Rapid Eye Movement NREM, dan Rapid Eye Movement REM. Tidur NREM terdiri dari 4 tahapan. Kualitas dari tahapan 1 sampai 4 menjadi semakin dalam. Tidur yang dangkal merupakan merupakan karakteristik dari tahapn 1 dan 2 dan pada tahap ini seseorang lebih mudah terbangun. Tahap 3 dan 4 melibatkan tidur yang Universitas Sumatera Utara dalam, disebut tidur gelombang rendah, dan seorang sulit terbangun. Tidur REM merupakan fase terakhir siklus tidur, dan terjadi pemulihan psikologis perry dan potter, 2003. Pada tahap tidur REM seseorang biasanya lebih sukar dibangunkan dari pada waktu tahap gelombang lambat guyton dan hill, 1997. a. Tidur Non Rapid Eye Movement NREM Tidur NREM adalah periode tidur yang berlangsung lama dan tanpa mimpi. Pada periode tidur ini, gelombang otak berlangsung lambat dan bervoltase tinggi, sementara aktivitas otonomnya denyut jantung danpernafasan rendah dan teratur Desy, 2010. Tidur NREM dibagi atas 4 tahapan, yaitu tahap 1 adalah tidur ringan, tahap 2 adalah tidur konsolidasi, dan tahap 3 dan 4 adalah tidur dalam atau tidur gelombang lambat. Tahap 1 : keadaan mengantuk, tidur ringan, pupil mata berkonstriksi dan dilatasi secara lambat, bola mata bergerak pelan bolak-balik, kelopak mata menutup mata sebagian atau semuanya. Bila pada saat tahap 1 ini diukur waktu reaksi terhadap rangsang, terlihat melamban dan ketajaman intelektual menurun. Tahap 2 : Individu yang berada dalam tahap ini, bila dibangunkan ia merasa bahwa ia memang tertidur. Pada stadium ini gerakan badan berkurang dan ambang bangun terhadap rangsang taktil dan bicara lebih tinggi dan juga terhadap rangsang menggerakkan badan. Tahap 3 dan 4 : tidur gelombang lambat stadium ini merupakan tingkat tidur yang paling dalam, ditandai oleh imobilitas dan lebih sulit dibangunkan, dan terdapat gelombang lambat pada gelombang EEG. Fase tidur ini sering Universitas Sumatera Utara disebut juga sebagai tidur –gelombang-delta atau tidur dalam S.M. Lumbantobing, 2008. b. Tidur Rapid Eye Movement REM Tidur REM adalah periode tidur yang dengan gelombang otak yang cepat dalam voltase rendah disertai aktivitas otonom seperti denyut jantung dan pernafasan yang tidak teratur. Pola tidurini berhubungan dengan mimpi, denyutan otot involunter rinan dan gerakan mata yang cepat. Pada orang dewasa, periode tidur REM terjadi setiap 90 menit, sedangkan pada anak- anak terjadi setiap 60 menit. desy, 2010 Aktivitas EEG waktu tidur REM menyerupai aktifitas waktu terbangun, keadaan ini disebut tidur yang desinkronisasi, atau tidur paradoksikal, dank arena fase ini berasosiasi dengan bermimpi pada manusia, ia sering disebut juga tidur-mimpi. Pola tidur REM didapatkan yaitu gambaran EEG serupa dengan keadaan bangun, dengan aktifitas, cepat dan amplitude rendah, dan gerakan bola mata serupa dengan keadaan bangun, terdapat bukti peningkatan penggunaan energy olah otak, tonus otot skelet berada dalam keadaan atoni. Tidur REM yang ditandai oleh dominasi parasimpatetik, tidur REM berasosiasi dengan aktivitas simpatetik yang intens. Hal ini bermanifestasi pada peningkatan irama jantung dan napas, demikian juga variabilitasnya dan peningkatan vasokonstriksi perifer dan tekanan darah sistemik lebih jauh lagi.

3. Siklus Tidur

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kejadian Anemia Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2014

5 67 111

Tindakan Ibu Hamil Mengatasi Nyeri Punggung saat Kehamilan Trimester III di Klinik Hj. Ramini Medan

8 91 76

Pengetahuan Bidan Tentang Jenis Makanan Yang Dihindari Ibu Hamil Di Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun Pematangsiantar tahun 2009

0 18 53

Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester II-III Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009

2 43 61

Kualitas Tidur dan Pola Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III yang Datang Memeriksakan Kehamilan Di Klinik Bersalin Mariyati Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 11

Kualitas Tidur dan Pola Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III yang Datang Memeriksakan Kehamilan Di Klinik Bersalin Mariyati Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 1

Kualitas Tidur dan Pola Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III yang Datang Memeriksakan Kehamilan Di Klinik Bersalin Mariyati Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 3

Kualitas Tidur dan Pola Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III yang Datang Memeriksakan Kehamilan Di Klinik Bersalin Mariyati Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 16

Kualitas Tidur dan Pola Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III yang Datang Memeriksakan Kehamilan Di Klinik Bersalin Mariyati Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 2

Kualitas Tidur dan Pola Tidur Pada Ibu Hamil Trimester III yang Datang Memeriksakan Kehamilan Di Klinik Bersalin Mariyati Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 14