Siklus tidur setiap orang berbeda karena memiliki total waktu tidur yang berbeda pula potter dan perry, 2003.
Siklus tidur meliputi rangkaian tidur yang dimulai dengan 4 tahap tidur NREM secara berurutan, dan kembali lagi ketahap tidur NREM ke tiga kemudian
tahap tidur NREM kedua dan selanjutnya diikuti dengan tahap tidur REM. Lamanya satu siklus tidur keseluruhan sekitar 70-90 menit white, 2003 durasi
untuk masing-masing tahap tidur berbeda, tahap 1 yaitu 5 tidur, tahap 2 yaitu 46 tidur, tahap 3 yaitu 12 tidur, tahap 4 yaitu 12 tidur, REM 25 tidur
postawski dalam rizasaputra, 2008.
Skema 1. Siklus tidur normal lilies dan taylor, 2001
Siklus ini merupakan salah satu dari irama sirkardian yang merupakan siklus dari 24 jam dari kehidupan manusia sehari-hari. Keteraturan irama sirkardian ini juga
merupakan keteraturan tidur seseorang. Jika terganggu maka fungsi fisiologik dan psikologi dapat terganggu. potter dan perry, 2003.
B. Kualitas Tidur
Kualitas tidur adalah suatu keadaan yang dapat dilihat dari kemampuan individu dalam mempertahankan tidur dan mendapat kebutuhan tidur yang cukup dari tidur
Mengantuk
NREM tahap I
NREM tahap II
NREM tahap III
NREM tahap IV
NREM tahap III
REM
NREM tahap II
Universitas Sumatera Utara
REM dan NREM Kozier, erb, 1987. Kualitas tidur dapat diketahui dengan melakukan pengkajian yang meliputi data subjektif dan objektif Craven Hirnle,
2000. Data subjektif merupakan kriteria yang sangat penting untuk menetukan kualitas
tidur seseorang melalui pernyataan subjektif mengenai kualitas tidur yang dialaminya. Pernyataan subjektif ini sangat bervariasi pada individu. Contohnya, ada
seorang yang tidur selama 4 jam namun sudah merasa puas dengan tidurnya sementara yang lain membutuhkan tidur selama 10 jam untuk merasa puas akan
tidurnya potter perry, 2001. Dalam pernyataan subjektif, individu biasanya melaporkan pengalaman tidur yang dialami berkaitan dengan lamanya waktu yang
dibutuhkan untuk tertidur, total waktu tidur, frekuensi seringnya terbangun pada malam hari, kepuasan tidur dimalam hari dan perasaan waktu bangun dipagi hari
Craven Hirnle, 2000. Data objektitif dapat dilihat dari pemeriksaan fisik dan diagnostic. Pemeriksaan
fisik dapat diobservasi dari penampilan wajah seperti adanya lingkaran hitam sekitar mata, mata sayu dan konjungtiva merah. Dapat juga dilihat dari perilaku dan tingkat
energi individu seperti kurang perhatian, respon lambat, sering menguap, bingung dan kurang koordinasi. Tarwoto Wartonah, 2003.
C. Pola Tidur
Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relative menetap dan meliputi jadwal masuk tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi
tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur, kepuasan tidur Depkes dalam wahyuni, 2007. Pola tidur normal berdasarkan usia, yaitu bayi baru lahir
membutuhkan tidur 14-18 jamhari, pernafasan teratur, 50 tidur REM, infant membutuhkan tidur 12-14 jamhari 20-30 tidur REM, toodler tidur sekitar 11-
Universitas Sumatera Utara
12jamhari 25 tidur REM, Preschooler tidur sekitar 11 jam 20 tidur REM, Usia sekolah tidur sekitar 10 jamhari 18,5 tidur REM, Adolescent tidur sekitar 8,5
jamhari 20 tidur REM, usia dewasa tidur sekitar 7-8 jamhari 20-25 tidur REM, usia dewasa tengah sekitar 7 jamhari 20 tidur REM, usia lanjut tidur kira-kira 6
jamhari 20-255 tidur REM Kozier, 2004. Pola tidur yang dapat diidentifikasi berdasarkan jumlah jam dan total tidur
normal pada malam hari, jumlah terbangun pada malam hari, lama waktu untuk tidur malam hari dan tidur pada siang hari. Gangguan pola tidur merupakan suatu keadaan
ketika individu mengalami atau mempunyai resiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidak nyamanan atau menganggu gaya hidup
yang diinginkan Carpenito, Uliyah, 2006. Gangguan ini terlihat dengan adanya perasaan lelah dan gelisah, lesu, kehitaman didaerah sekitar mata, kelopak mata
bengkak konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap dan mengantuk. Penyebab dari gangguan pola tidur ini antara lain
kerusakan transport oksigen, gangguan metabolisme tubuh, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, dan sebagainya uliyah, 2006.
D. Pola Tidur Ibu Hamil