66
f. Desain modul
Pada tahapan ini dilakukan desain modul semenarik mungkin sehingga meningkatkan minat membaca peserta didik. Pada tahapan ini
dilakukan dalam beberapa hal, yakni: 1 Desain sampul depan dan sampul belakang.
2 Desain daftar isi,peta kedudukan modul, dan glossary. 3 Desain layout isi modul.
3. Develop Pengembangan
Tahap pengembangan ini mempunyai maksud untuk memperbaiki prototype produk dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Walaupun garis besar produk telah dihasilkan pada tahap design, tahapan ini akan menentukan kelayakan produk akhir. Thiagarajan membagi tahap
pengembangan dalam dua kegiatan yaitu, expert appraisal dan developmental testing.
a. Expert appraisal penilaian ahli Expert appraisal merupakan teknik untuk memvalidasi atau menilai
kelayakan rancangan modul. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh ahli materi dari subtansi, ahli bahasa dan ahli metode instruksional. Saran-
saran yang diberikan unutk memperbaiki materi dan rancangan pembelajaran yang telah disusun.
b. Developmental testing uji pengembangan Developmental testing merupakan kegiatan uji coba rancangan
modul pada peserta didik secara langsung. Pada saat uji coba dicari data respon, reaksi atau komentar dari peserta didik terhadap modul yang
67
dikembangakan. Hasil uji coba digunakan unutk memperbaiki modul. Setelah modul diperbaiki kemudian diujikan kembali sampai
memperoleh hasil yang efektif.
4. Disseminate Penyebarluasan
Pada tahapan pengembangan modul, tahap dissemination dilakukan dengan cara sosialisasi modul melalui pendistribusian dalam jumlah terbatas
kepada guru dan peserta didik. Pendistribusian ini dimaksudkan untuk memperoleh respon, umpan balik terhadap modul yang telah dikembangkan.
Validation testing merupakan langkah yang dilakukan setelah modul divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Tahapan ini dilakukan
implementasi penggunaan modul pada peserta didik dan pencapaian dari hasil dan tujuan menggunakan modul.
Final packaging merupakan proses yang dilakukan sebelum modul disebarluaskan kepada publik. Namun dalam penelitian ini, final packaging
tidak dilakukan, karena modul hanya dipergunakan untuk lingkungan lokal satu sekolah saja.
Diffusion maerupakan langkah yang setelah modul dikemas packaging yang kemudian diberikan kepada peserta didik agar dapat
dipahami dan
diadopsi. Sedangkan
adopting merupakan
proses penggunaanpengaplikasian modul dalam kegiatan pembelajaran.
Modul Pemeliharaan Mesin dan Komponennya Sistem Bahan Bakar Bensin didistribusikan dan diaplikasikan dalam lingkup satu sekolah. Modul
yang sudah siap akan diberikan kepada guru dan peserta didik kelas XI
68
jurusan Teknik Kendaraan Ringan semester Genap di SMK Muhammdiyah 2 Tempel.
C. Tempat dan Waktu Penelitian