PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 PERBAUNGAN.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KELAS

XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 1 PERBAUNGAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ADITHIA R. S GINTING

NIM. 5113122001

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRACT

Adithia R.S Ginting : Application of Cooperative Learning Model Type Student Team Achievement (STAD) To Improve Learning Outcomes By Subject Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Perbaungan. . Undergraduate Thesis. Faculty of Engineering. State University of Medan. 2016.

This research is a class action that aims to improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar Bensin in XI Teknik Kendaraan Ringan at SMK Negeri 1 Tahun Ajaran 2016/2017. Sistem Bahan Bakar Bensin is one of the subjects on the program of vocational education study program expertise of Teknik Kendaraan Ringan. Through the action of the application of cooperative learning model type Student Team Achievement (STAD), is expected to improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar Bensin in XI Teknik Kendaraan Ringan. The method used was classroom action research by Arikunto’s model conducted in two cycles , which in every one cycle performed in 2 meeting and at each cycle resolved through the planning phase , the implementation phase of action , observation and reflection stages. Subjects in this research were XI TKR SMK Negeri 1 Perbaungan consisting of 34 peoples. The collection of data used in this study is in the form of a multiple-choice test. The results showed that the application of cooperative learning model Student Team Achievement (STAD), can improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar Bensin in XI Teknik Kendaraan Ringan in SMK Negeri 1 Medan. It can be seen from the achievement of classical learning completeness percentage that is 64,71% in the first cycle and 79,41% in the second cycle, as well as the achievement of the average value of the class 74,90 in the first cycle and 82,05 in the second cycle.

Keywords : Cooperative Learning Model STAD, Student Learning Outcomes, Sistem Bahan Bakar Bensin.


(5)

ABSTRAK

Adithia R.S Ginting : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Perbaungan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Perbaungan tahun ajaran 2016/2017. Sistem Bahan Bakar Bensin merupakan salah satu program mata diklat pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD), diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR SMK Negeri 1 Perbaungan terdiri dari 34 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Perbaungan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 64,71% pada siklus I dan 79,41% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 74,90 pada siklus I dan 82,05 pada siklus II.

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Hasil Belajar Siswa, Sistem Bahan Bakar Bensin.


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan

SMK Negeri 1 Perbaungan”

Skripsi ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen Pembimbing Skripsi Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd. yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik.

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin. 4. Drs. Selamat Riadi, MT selaku Seketaris Jurusan Teknik Mesin. 5. Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif.


(7)

ii

6. Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

8. Kepala sekolah dan seluruh guru SMK N 1 Perbaungan.

9. Orang tua tersayang D.Ginting dan D.Lumban Tobing yang memberikan semangat maupun berupa moril.

10.Saudara penulis, kakak penulis (Anissa Ginting), abang penulisn (Azis Ginting), adik penulis (Aspeni Ginting), yang memberikan dukungan dan doa.

11.Yang teristimewa Sapridahani Harahap S.Pd, sebagai motivator dan penyemangat penulis.

12.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang selalu memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Agustus 2016

Adithia R.S Ginting


(8)

iii DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK SURAT PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 10

1. Hasil Hasil Belajar ... 10

a. Pengertian Belajar ... 10

b. Tes Hasil Belajar ... 12

c. Ciri-ciri Belajar... 15

d. Tujuan Belajar ... 16

e. Hakekat Hasil Belajar ... 17

f. Hakekat Mata Pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin ... 23

2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 27


(9)

iv

b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ... 30

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 32

d. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 39

B. Penelitian yang Relevan ... 45

C. Kerangka Berfikir ... 46

D. Hipotesis ... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 49

B. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ... 49

C. Defenisi Operasional Variabel ... 50

D. Jenis Penelitian ... 50

E. Desain Penelitian ... 51

F. Prosedur Penelitian... 52

G. Teknik Pengumpulan Data ... 57

H. Teknik Analisi Data ... 58

I. Indikator Keberhasilan ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

B. Pembahasan Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Spektrum Mata Pelajaran Kompetensi TKR ... 26

Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 51

Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 68

Gambar 4. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 73


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 82

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 84

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 89

Lampiran 4. Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 95

Lampiran 5. Pre Tes ... 96

Lampiran 6. Soal Siklus I ... 99

Lampiran 7. Soal Siklus II ... 105

Lampiran 8. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 110

Lampiran 9. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 112

Lampiran 10. Hasil Pre Tes ... 114

Lampiran 11. Hasil Belajar Siklus I ... 116

Lampiran 12. Hasil Belajar Siklus II... 118

Lampiran 13. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 120


(12)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sintaks Model Pembelajaran ... 36

Tabel 2. Perhitungan Skor Perkembangan ... 43

Tabel 3. Tingkat Penghargaan Kelompok ... 44

Tabel 4. Implementasi Siklus I... 54

Tabel 5. Implementasi Siklus II ... 56

Tabel 6. Hasil Pre Tes Siswa XI TKR ... 63

Tabel 7. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 67

Tabel 8. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 72


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemerintah dituntut untuk lebih memperhatikan masalah pendidikan di Indonesia. Laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melampui laju peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Sehingga sumber daya manusia Indonesia dianggap belum mampu bersaing dengan dunia luar.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1).

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan susana belajar dan peroses pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,


(14)

2

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah menegah kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU Nomor RI No.20 Tahun 2003 Kurikulum pada suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi sesuai dengan aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan anak didik (siswa) yang akan terjun kemasyarakat harus dilakukan seoptimal mungkin,baik mengenai kompetensi kejuruan maupun bidang disiplin ilmu. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004 yaitu : (1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilihkarir,mampu berkopetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat datang, (4) Menyiapkan tamatan agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

SMK Negeri 1 Perbaungan merupakan salah satu SMK Negeri yang ada di Serdang Bedagai yang memiliki beberapa program keahlian. Salah satu kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Para lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha khususnya dibidang Teknik Otomotif. Untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 1 Perbaungan terdapat mata pelajaran untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu, salah satunya


(15)

3

adalah mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin yang ditetapkan oleh sekolah adalah 75. Pada tahun 2012/2013 hanya 48,57% (17 orang) dalam kategori lulus dari siswa sebanyak 35 orang. Pada tahun ajaran 2013/2014 hanya 45,71% (16 orang) berada dalam kategori lulus dari sebanyak 35 orang dan tahun ajaran 2014/2015 hanya 36,84% (14 orang) berada dalam kategori lulus dari sebanyak 38 orang, Maka dapat disimpulkan bahwa pada materi memelihara sistem bahan bakar setiap tahunnya masih banyak ditemukan siswa yang nilainya rendah atau kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Perolehan nilai ini berhubungan erat dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Berdasarkan hasil survey, kegiatan pembelajaran selama ini masih menggunakan kebiasaan lama yaitu di dalam penyampaian materi pembelajaran dilaksanakan secara bertutur (ceramah) tanpa menuntut keaktifan siswa. Akibatnya muncul kebosanan dan kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran. Kondisi ini mempengaruhi motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini diharapkan adanya solusi melalui Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk menghilangkan kejenuhan siswa, berbagai upaya biasanya dilakukan guru agar proses pembelajaran dapat terus berjalan dengan aktif dan lancar. Oleh karena itu pembelajaran haruslah selalu mengikut sertakan siswa secara aktif. Selain itu sangatlah perlu dibina dan dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program pembelajaran yakni model


(16)

4

pembelajaran yang bervariasi. Salah satunya dengan cara menerapkan suatu model pembelajaran yang membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa inovatif yang mampu meningkatkan pemahaman sistem bahan bakar bensin.

Kosasi (Etin dan Raharjo, 2008:1) pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Jarolemik (Etin dan Raharjo, 2008:1) hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa. Azis (Etin dan Raharjo, 2008:) menyatakan bahwa model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru akan berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang dilakukan. Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka upaya peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran sistem bahan bakar bensin merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak yang harus dilakukan . Ada beberapa model pembelajaran yang mampu menigkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif.

Stahl (Etin dan Raharjo, 2008), mengemukakan bahwa “Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena belajar dalam model pembelajaran

kooperatif harus ada “ struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif”


(17)

5

hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok”.

Isjoni (2009), berpendapat bahwa “Pembelajaran kooperatif mengacu kepada

pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas mereka dengan cara saling berbagi dan

memperoleh pengetahuan dari hasil diskusi kelompok”.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achivement Division (STAD). Alasan dipilihnya model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena 1) dengan pertimbangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran yang paling sederhana; 2) merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif; 3) dapat mengembangkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin; 4) Rasa percaya diri siswa meningkat; 5) siswa merasa lebih terkontrol untuk keberhasilan akademisnya; dan 6) strategi kooperatif memberikan perkembangkan yang berkesan pada hubungan interpersonal di antara anggota kelompok yang berbeda etnis.

Menurut Trianto, model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) adalah model pembelajaran yang menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 sampai 5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampain materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Model pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) dirancang untuk


(18)

6

memacu siswa agar saling menolong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Sudent Team Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1

Perbaungan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar Memelihar Sistem Bahan Bakar Bensin masih rendah. 2. Pembelajaran yang berlangsung di kelas kurang melibatkan siswa 3. Kurangnya penerapan model pembelajaran yang bervariasi sehingga

model pembelajaran yang digunakan guru belum efektif pada pada mata pelajaran Sistem Bahan Bakar Bensin.

4. Kurangnya penguasaan siswa terhadap pembelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin.

5. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut terlihat dari sedikitnya siswa yang bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.


(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan dalam identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai hasil belajar Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin yang rendah, untuk meningkatkan hasil belajar Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran tipe Student Team Achievement Division (STAD), degan materi pelajaran memelihara/servis komponen sistem bahan bakar bensin. Responden penelitian adalah siswa kelas XI SMK Negeri 1 Perbaungan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah maka masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut, yaitu : “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin siswa kelas XI TKR SMK Negeri 1 Perbaungan?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Sistem Bahan Bakar Bensin siswa kelas XI TKR SMK Negeri 1 Perbaungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD).


(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) diharapkan dapat memperkaya dan menambah ilmu pengetehuan serta bahan acuan untuk berkaitan dengan strategi pembelajaran serta pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa:

Siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin meningkat.

b. Bagi guru:

1) Sebagai bahan informasi bagi guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif.

2) Guru menjadi lebih terampil dalam merancang model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. c. Bagi sekolah:

Sebagai bahan masukan bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.


(21)

9

d. Bagi universitas:

Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.


(22)

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Perbaungan tahun ajaran 2016/2017”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 61,76% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 74,90; b) Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 79,41% dengan nilai terendah 66,67 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,05.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran.


(23)

79

2. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) sebagai alternatif masukkan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar kepada siswa.


(24)

80

DAFTAR PUSTAKA

Agus Supriyono. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Awaludin Ahmad. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. . (2010). Belajardan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Harmoko. (2013). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Hermawan, Ruswandi. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jufri, A. Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta

Nurhadi, (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang, Surabaya.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada


(25)

81

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E., (1995).Cooperative Learning: Theory, Research and Praktice (2 ed) Boston : Allyn and Bacon Publiher

Solihatin, Etin, Raharjo. (2008). Cooperative Learning Anaisis Model pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudjana, Nana, Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaj Rosdakarya, (2009).

Trianto, (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta. , (2011), Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan

Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.


(1)

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) diharapkan dapat memperkaya dan menambah ilmu pengetehuan serta bahan acuan untuk berkaitan dengan strategi pembelajaran serta pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa:

Siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung sehingga hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin meningkat.

b. Bagi guru:

1) Sebagai bahan informasi bagi guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif.

2) Guru menjadi lebih terampil dalam merancang model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. c. Bagi sekolah:

Sebagai bahan masukan bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.


(2)

d. Bagi universitas:

Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.


(3)

78 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar Bensin pada siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Perbaungan tahun ajaran 2016/2017”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 61,76% dengan nilai terendah 53,33 dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 74,90; b) Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 79,41% dengan nilai terendah 66,67 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,05.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam pembelajaran.


(4)

2. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) sebagai alternatif masukkan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar kepada siswa.


(5)

80

DAFTAR PUSTAKA

Agus Supriyono. (2009). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Awaludin Ahmad. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pengapian Konvensional. Skripsi. Semarang, Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. . (2010). Belajardan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Harmoko. (2013). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Ditinjau Dari Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Menggunakan Alat Ukur Kelas X Jurusan Teknik Pemesinan Di SMK Muhammadiyah Prambanan. Skripsi. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.

Hermawan, Ruswandi. (2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jufri, A. Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta

Nurhadi, (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang, Surabaya.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Penerbit Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Sanjaya, Wina. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada


(6)

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert, E., (1995).Cooperative Learning: Theory, Research and Praktice (2 ed) Boston : Allyn and Bacon Publiher

Solihatin, Etin, Raharjo. (2008). Cooperative Learning Anaisis Model pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudjana, Nana, Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaj Rosdakarya, (2009).

Trianto, (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta. , (2011), Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan

Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( Student Team Achievement Division ) PADA PEMBELAJARAN SENI TARI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII di SMP NEGERI 1 BANDUNG.

0 0 48

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 2 10

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 11