Studi Dokumenter METODE PENELITIAN

51

4. Studi Dokumenter

Studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang indikator yang didapatkan melalui sumber data yang diperolehkannya. Dalam penelitian ini studi dokumenter digunkan untuk mendukung sumber data observasi dan wawancara yang berkaitan seperti sarana prasarana, produk makanan atau minuman yang dijual, partisispasi siswa saat pelaksanaan Food Center dan pelaksanaan Food Center. Berikut ini tabel yang menunjukkan alat pengumpulan data serta sumber data yang diperoleh: Tabel 3. Tabel sumber data alat pengumpulan data Alat Pengumpul Data Komponen Indikator Sumber data Wawancara Konteks Tujuan penyelenggaraan Food Center di SMK N 1 Sewon Pengelola Kantin Input Sumber dana yang digunakan pada program Food Center di SMK N 1 Sewon Kesiapan sarana prasarana dalam pelaksanaan Food Center di SMK N 1 Sewon Jadwal rencana kerja yang dilkukan di Food Center SMK N 1 Sewon Produk makanan dan minuman yang dijual di Food Center SMK N 1 Sewon Wawancara Proses Pelaksanaan Food Center di SMK N 1 Sewon kegiatan dan jadwal siswa Pengelola Kantin Faktor pendukung dan 52 penghambat yang dialami selama penyelenggaraan program Food Center di SMKN 1 Sewon Lanjutan Tabel 3 Alat Pengumpul Data Komponen Indikator Sumber data Wawancara Proses Laporan keuangan Food Center di SMK N 1 Sewon Pengelola Kantin Observasi Input Sarana dan Prasarana Food Center di SMK N 1 Sewon Sarana dan prasarana Produk makanan atau minuman Food Center di SMK N 1 Sewon Produkbarang yang dijual Proses Laporan keuangan Food Center di SMK N 1 Sewon Bendahara Program UP Dokumentasi Input Sarana dan Prasarana Food Center di SMK N 1 Sewon Daftar Inventaris Produk makanan atau minuman Food Center di SMK N 1 Sewon Produkbarang yang dijual Proses Laporan keuangan Food Center di SMK N 1 Sewon Bendahara Program Unit Produksi G. Teknik Analisis Data Hasil penelitian instrumen angket di hitung secara validitas dan reliabilitas yaitu instrumen bila dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang sedang diukur, atau juga instrumen yang tepat digunakan, sedangkan Instrumen reliabel apabila digunakan kembali dengan waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama Sugiyono, 2010:349. Menurut Juliansyah Noor 2011:132 validasi adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersenut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validasi 53 menyangkut dengan akurasi intrumen yang diguankan, yaitu untuk mengetahui apakah kuesioner yang disusun itu valid maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut. Butir pertanyaan yang tidak valid harus dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen pertanyaan. Perhitungan validitas isi ini dilakukan dengan program statistik pada komputer dan teknik pengukuran dengan rumus sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ Keterangan:  X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item.  Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item  ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X  ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y  ∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X  ∑ = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y  N = Banyaknya responden Uji validasi dilakukan setiap butir soal dengan hasil yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel | df= n-k dengan tingkat kesalahan 5, jika r tabel r hitung maka butir soal disebut valid Juliansyah, 2011:169. Pada angket yang telah diujicoba kepada 30 siswa diperoleh data berupa dengan nilai r tabel yaitu sebesar 30-2= 28 dengan taraf kesalahan 5 yaitu sebesar 0,31, dengan demikian dapat diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: 54 Tabel 4. Tabel hasil Uji Validitas Instrumen Indikator Sub Indikator No. Butir Pertanyaan N0. Butir Gugur Jumlah Item Valid Jiwa Wirausaha Sifat Percaya diri 1,2,3,4,5 4 4 Berinisiatif 6,7,8,9,10 6 4 Efektif Waktu 11,12,13,14,15 12,14 3 Sifat kepemimpinan 16,17,18,19,20 18 4 Berani mengambil resiko 21,22,23,24,25 21,25 3 Tanggung Jawab 26,27,28,29,30 5 Disiplin 31,32,33,34,35 32,33 3 Instrumen penelitian selain valid harus reliabel. Instrumen reliabel apabila digunakan kembali dengan waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang sama. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan pengujian dengan rumus Alpha Cronbach dengan syarat minimum bila reliabel 0,6 Juliansyah, 2011:165 . Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas yaitu rumus alfa croanbach: ∑ dimana rumus ∑ ∑ Ket:  rii = Reliabilitas Instrumen  k = Banyaknya butir pertanyaan  ∑σ² = Jumlah butir pertanyaan  σ ² = Varians total 55 Untuk penentuan tingkat nilai koefisien reliabilitas korelasi pada tabel 4 berikut ini: Tabel 5. Interpretasi Nilai Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 0,800 - 1,000 Sangat tinggi 0,600 - 0,799 Tinggi 0,400 - 0,599 Cukup 0,200 - 0,399 Rendah 0,200 Sangat rendah Reliabilitas instrumen dihitung dengan cara program statistik komputer kemudian hasil perhitungan diinterprestasikan berdasarkan tabel interprestasi nilai koefisien reliabilitas. Data yang diuji menunjukkan data reliabel dengan nilai alpha 0,874 0,60 menunjukkan tingkat realibilitas sangat tinggi. Analisi data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Perlakuan selanjutnya data dianalisi, analisis digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan. Analisi data yang digunakan berupa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif digunakan pada komponen konteks, input, dan proses yang diteliti secara wawancara, dokumentasi, observasi dipaparkan dengan deskriptif. Analisi deskriptif kualitatif dengan persentase adalah suatu cara untuk mengidentifikasi kecenderungan sebaran data dari subyek atau obyek penelitian dalam bentuk persen, maksudnya data yang diperoleh disajikan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapat gambaran mengenai fakta yang ada untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Tujuan teknik 56 analisis deskriptif kualitatif adalah untuk menggambarkan data yang diperoleh di lapangan dan selanjutnya disusun secara teratur agar mudah dipelajari. Teknik analisis data yang digunakan pada data kuantitatif yaitu statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2004:142 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Data yang dianalisis dalam bentuk angket atau kuesioner, kemudian diambil kesimpulan dengan dihitung presentae perhitungan. Tingkat besaran statistik deskriptif berupa rata-rata mean, nilai tengah median, frekuensi terbanyak mode, dan simpangan baku standard deviation kemudian penentuan kecenderungan variabel. Pengkategorian data dilakukan berdasarkan Mean Ideal dan Standart deviation ideal yang didapatkan. Mengacu kepada pembagian kategori menurut Anas Sudijono 2011:170 dibagi menjadi empat kriteria hasil yaitu tinggi, cukup, kurang, rendah. Sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut:  4 skala = 6 Sdi  1 skala = 64 Sdi = 1,5 Sdi Berikut tabel rumus data variabel kategori kecenderungan: Tabel 6. Distribusi Kategori Perhitungan Data No Rentang Skor i Kategori 1 Mi + 1,5 SDi keatas Sangat Tinggi 2 Mi sd Mi + 1,5 SDi Tinggi 3 Mi – 1,5 SDi sd Mi Rendah 4 Mi - 1,5 SDi kebawah Sangat Rendah 57 Keterangan: Mi = Rerata mean ideal SDi = Standar Devasi Ideal Mi = ½ Skor ideal tertinggi + Skor ideal terendah SDi = 16 Skor ideal tertinggi - Skor ideal terendah 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Sewon Bantul, yang beralamatkan di Dusun Pulutan, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Penelitian ini untuk mengevaluasi program berupa Food Center di SMK N 1 Sewon dengan tujuan melihat program yang dibuat dan dilaksanakan, sehingga hasil dari tujuan program dapat diamati sejauh mana program bisa berhasil yaitu Food Center dalam menumbuhkan jiwa wirausaha siswa. Hasil dari penelitian ini berupa laporan terhadap atasan atau pimpinan, disini yang dimaksud atasan atau pimpinan yaitu kepala sekolah sebagai puncak tertinggi pimpinan sekolah, apakah program yang dibuat berupa Food Center dapat menumbuhkan jiwa wirausaha siswa sehingga program dilanjutkan atau sebalikanya program berupa Food Center belum mampu memenuhi tujuan program yang dilakukan yaitu menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kegiatan di Food Center dengan demikian sekolah perlu memperbaiki kembali program yang dibuat. SMK N 1 Sewon merupakan salah satu sekolah yang mempunyai kantin sekolah siswa yang diberi nama Food Center, sekolah mengharapkan dengan adanya Food Center terciptanya makanan sehat bagi warga sekolah juga sebagai tempat belajar berwirausaha siswa. Food Center SMKN 1 Sewon juga berupaya menumbuhkan jiwa wirausaha siswa dengan melibatkan siswa dalam pelaksanaan kegiatan di Food Center, sehingga perlu pengamatan lebih mendalam apakah Food