Dimana P = panjang kelas dengan rentang sebesar 80 nilai tertinggi dan 20 nilai terendah sehingga didapatkan panjang kelas sebesar 20. Dengan menggunakan
p=20 maka didapatkan interval komunikasi terapeutik dengan perincian kriteria 20
-39 : Kurang, 40-59 : Cukup, 60-80 : Baik.
5. Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrument itu mampu mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situasi da Kuesioner dibuat sendiri oleh
peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, oleh karena itu penting dilakukan uji validitas. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006.
Uji validitas instrumen ini dilakukan oleh ahli keperawatan yaitu salah satu dosen keperawatan USU Departemen Keperawatan Jiwa. Uji validitas dilakukan
untuk merevisi beberapa pertanyaan kuesioner guna mendapatkan hasil tujuan penelitian lebih tepat. Setelah dilakukan uji validitas maka didapatkan hasil bahwa
instrumen penelitian yang digunakan telah valid dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
6. Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007.
Kuesioner ini menggunakan skala Likert. Oleh karena itu reabilitas kuesioner ini akan di uji dengan Cronbach Alpha dengan komputerisasi. Polit Hungler 1999
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa suatu instrument baru dikatakan reliable jika nilai reabilitasnya lebih besar 0,7 atau lebih.
Uji reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan pada responden yang berbeda dari responden penelitian tetapi dengan karateristik yang sama. Responden
untuk uji reliabilitas penelitian ini adalah perawat yang pernah memberikan tindakan invasif pada anak usia sekolah di Ruang RB 2A dan RB 2B di RSUP. H.
Adam Malik Medan sebanyak 20 orang perawat. Setelah dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha
maka didapatkan hasil 0.78 yang artinya instrumen telah reliabel dan dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya.
7. Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan setelah memperoleh surat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mengirimkan surat izin ke Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan sebagai tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan maka peneliti melakukan pengumpulan data. Peneliti
menjelaskan dengan calon responden tentang tujuan, manfaat, dan proses pengisian kuesioner, sebelum menanyakan kesediaan untuk ikut terlibat sebagai responden.
Kemudian peneliti melakukan pendekatan terhadap calon responden lainnya. Calon responden yang bersedia diminta menandatangani lembar persetujuan informed
consent. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang tidak
dimengerti. Peneliti menjelaskan bahwa kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu yang pertama tentang data demografi yang berisi identitas pasien meliputi umur,
Universitas Sumatera Utara
jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama pengalaman kerja. Bagian yang kedua yaitu kuesioner berisi tentang komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada
pada anak usia sekolah yang mendapatkan tindakan invasif terdiri dari 20 peryataan yang memiliki pilihan jawaban yang terdiri dari 4 yaitu tidak pernah,
jarang, sering, dan selalu. Kemudian setelah responden selesai mengisi kuesioner dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya untuk kemudian diolah.
8. Analisa Data