Pertimbangan Etik Instrumen Penelitian

2.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP. H. Adam Malik Medan pada bulan Mei-Juni 2013. Rumah sakit ini dipilih sebagai lokasi penelitian, rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan di Sumatera bagian utara dan jumlah pasien anak yang cukup banyak.

3. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik medan. Dalam penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang diperhatikan, yaitu : 3.1. Self Determination Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela. 3.2. Ananomity Selama kegiatan penelitian, nama dari responden tidak digunakan. Sebagai gantinya peneliti mengunakan inisial responden. 3.3. Informed Consent Seluruh responden bersedia menandatangani lembar persetujuan setelah peneliti menjelaskan tujuan , manfaat, dan harapan peneliti terhadap respoden, setelah respoden memahami semua penjelsan peneliti. 3.4. Confidentiality Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Universitas Sumatera Utara 3.5. Protection From Discomford Responden bebas dari rasa sakit, baik secara fisik dan tekanan psikologis.

4. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument pengumpulan data berupa kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Arikunto, 2010. Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian yaitu, kuesioner demografi dan kuesioner komunikasi terapeutik . 4.1.Kuesioner data demografi Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan lama pengalaman berkerja di rumah sakit. 4.2.Kuesioner Komunikasi Terapeutik Ku esioner komunikasi terapeutik berfungsi mengukur intensitas perawat dalam melaksanakan komunikasi terapeutik dengan 20 pertanyaan. Kuesioner ini menggunakan skala Likert dengan nilai setiap pertanyaan 1tidak pernah dilakukan, 2 jarang, 3 sering, 4 selalu. Nilai tertinggi yang diperoleh variabel komunikasi terapeutik adalah 80 dan skor minimal 20, dimana nilainya dengan menggunakan rumus statistik , yaitu: P = Rentang kelas Banyak kelas Berdasarkan rumus di atas, maka skor setiap subvariabel komunikasi terapeutik diklasifikasikan ke dalam 3 kelas yaitu: baik, cukup dan kurang. Universitas Sumatera Utara Dimana P = panjang kelas dengan rentang sebesar 80 nilai tertinggi dan 20 nilai terendah sehingga didapatkan panjang kelas sebesar 20. Dengan menggunakan p=20 maka didapatkan interval komunikasi terapeutik dengan perincian kriteria 20 -39 : Kurang, 40-59 : Cukup, 60-80 : Baik.

5. Validitas