7
Namun, workshop kurikulum baru yang hanya dilakukan secara maraton tersebut, belum dapat membekali guru dalam melakukan pembelajaran di kelas
secara maksimal. Buku pegangan guru dan siswa yang belum tersedia dengan lengkap juga membuat guru bingung terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Guru harus merencanakan isi pembelajaan sendiri sesuai dengan kurikulum 2013 yang didapatkan dari workshop.
Guru kembali ke sekolah dengan membawa pengetahuan baru tentang pelaksanaan kurikulum baru yang sedikit menimbulkan berbagai permasalahan
yang muncul. Banyak guru yang belum memahami dengan benar komponen- komponen kurikulum terbaru yang berbeda dari kurikulum sebelumnya. Selain
itu, pengawas sekolah yang bertugas melakukan pembinaan terhadap guru juga belum menguasai kurikulum 2013 dengan baik, sehingga antara supervisor dan
guru belum mempunyai kematangan pengetahuan tentang kurikulum 2013. Berdasarkan uraian diatas, penyelenggaraan workshop dalam rangka
pelaksanaan kurikulum 2013 dan berbagai masalah yang ada, peneliti bermaksud
mengadakan penelitian untuk mengetahui Persepsi Guru tentang Workshop Kurikulum 2013 bagi Guru SD di Sekolah Piloting Kabupaten Sleman
yang berkaitan dengan peran guru dalam mengikuti workshop kurikulum 2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pelaksanaan workshop kurikulum 2013 terhadap kinerja guru SD
piloting di Kabupaten Sleman. Identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut:
8
1. Perubahan kurikulum yang dilakukan dengan singkat memunculkan
kekurangan-kekurangan terhadap pelaksanaan kurikulum yang baru, terutama dalam hal implementasi kurikulum.
2. Sebagai upaya untuk mengetahui tingkat kesiapan, kesesuaian dan
ketercapaian kurikulum 2013, maka dilakukan uji coba kurikulum 2013 pada sekolah-sekolah tertentu piloting school selama dua semester. Namun dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa permasalahan yaitu guru masih merasa bingung terhadap teknik mengajar yang sesuai dengan kurikulum 2013.
3. Meskipun telah mengikuti workshop kurikulum 2013, ternyata masih banyak
stakeholder sekolah terutama guru belum siap dengan kurikulum 2013. Hal ini karena kurikulum 2013 membutuhkan kejelian dan ketelitian dalam
pelaksanaannya. 4.
Pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah ternyata belum diiringi dengan kelengkapan sarana pendukung yang memadai, hal ini terlihat dari
terlambatnya pengiriman buku pegangan guru dan siswa yang mestinya sudah harus digunakan dalam pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang terlihat bahwa permasalahan yang berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 terutama pada proses workshop kurikulum
2013 sangat kompleks. Maka penelitian akan dibatasi pada lingkup deskriptif pelaksanaan workshop kurikulum 2013 bagi guru SD sekolah piloting di
Kabupaten Sleman. Penelitian ini ditujukan kepada Guru SD di SD Piloting Kurikulum 2013 se-Kabupaten Sleman.
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, hasil observasi dan kenyataan yang ada, dalam melakukan penelitian dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Apakah tujuan workshop kurikulum 2013 telah tercapai?
2. Apakah materi yang disampaikan relevan dengan struktur kurikulum dan
karakteristik siswa di sekolah? 3.
Apakah peserta workshop merasa puas terhadap workshop kurikulum 2013 yang diikutinya?
4. Apakah pencegahan hambatan yang muncul saat workshop dapat
diminimalisir? 5.
Apakah pelaksanaan workshop kurikulum 2013 memberikan dampak terhadap efektivitas pembelajaran di sekolah?
E. Tujuan Penelitian