l. Kondisi Peserta Didik
Kondisi peserta didik ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar bervariasi, ada yang aktif bertanya, serius memperhatikan, tenang, ada yang
bercanda dengan teman, ada yang mengantuk, ada yang diam, dll. Namun secara garis besar kondisi KBM berjalan terpadu dan dapat dikendalikan
dengan mudah. Peserta didik antusias mengikuti KBM. Jumlah peserta didik yang diampu oleh praktikan sebanyak 63 peserta
didik. Terbagi atas dua kelas yaitu kelas XI TGB2 terdiri dari 32 peserta didik dan XI TGB3 terdiri dari 31 peserta didik. Pada kelas XI TGB mayoritas
peserta didik diisi oleh laki-laki. Untuk kelas XI TGB2 laki-laki berjumlah 24 siswa, sedangkan jumlah siswa perempuan adalah 8 siswa. Sedangkan untuk
kelas XI TGB3 laki-laki berjumlah 15 siswa, sedangkan jumlah siswa perempuan adalah 16 siswa.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi Kegiatan PPL
1. Perhitungan Jam Mengajar
Berdasarkan jadwal mengajar dan jumlah jam yang ditempuh oleh praktikan dapat diketahui bahwa praktikan telah melaksanakan praktik
mengajar dimulai pada tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016. Praktikan telah aktif mengajar selama 9 Minggu dan telah
melaksanakan tatap muka sebanyak 16 kali dikarenakan praktikan mengajar sebanyak 2 kelas yaitu kelas XI TGB2 8 kali tatap muka dan XI TGB3 8
kali tatap muka . Secara keseluruhan praktikan melaksanakan PPL adalah selama 295 jam. Rincian matrik PPL dapat dilihat pada lampiran.
2. Hambatan
Rancangan-rancangan kegiatan mengajar dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar. Walaupun demikian, tentulah tidak lepas dari hambatan-hambatan,
baik itu dari faktor intern Mahasiswa maupun faktor ekstern lingkungan sekolah. Untuk mengatasi hambatan tersebut dilakukan berbagai usaha untuk
mengatasinya. Dalam pelaksanaan program PPL, hambatan – hambatan yang
dihadapi antara lain : a. Silabus yang digunakan sebagai pedoman untuk membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada kurikulum 2013 yang diterapkan di SMK Negeri 2 Yogyakarta untuk mata pelajaran Gambar Bangunan Perangkat
Lunak mengalami kemunduran kompetensi keterampilan karena hanya mempelajari gambar bangunan 2 dimensi Autocad saja.
b. Urutan untuk kompetensi dasar kurikulum tahun 2013 ini masih sangat membingungkan, kurang padu dan urut.
c. Pengaruh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan terhadap nilai siswa yang belum dijelaskan secara jelas, membuat guru menjadi
kebingungan dalam melakukan penilaian secara keseluruhan. d. Instrumen penilaian sikap yang belum dijelaskan secara rinci dan jelas
sehingga guru masih mengalami kesulitan dan menggunakan kreativitas masing-masing dalam penilaian sikapnya.
3. Penanggulangan Hambatan
Adapun usaha –usaha untuk mengurangi dan mengatasi hambatan–hambatan
tersebut adalah: a. Berkaitan dengan silabus, mahasiswa praktikan selalu berdiskusi
dengan guru pembimbing dalam pembuatan RPP dan materi pembelajaran.
b. Untuk urutan Kompetensi Dasar yang tidak urut, guru pembimbing melakukan pengurutan kompetensi dasar untuk mempermudah
pembelajaran. c. Untuk lembar penilaian, semua diisi sesuai dengan kriteria kurikulum
2013 dan memberikan poin tambahan bagi siswa yang mempunyai nilai sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang sangat baik.
d. Untuk instrumen penilaian sikap, guru berinisiatif tentang instrumen penilaian dan hal yang dinilai.