Keragaman, Kesamaan dan Dominasi Spesies Penggerek Batang Padi

3.3 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode survei berdasarkan cara bertanam pola tanam petani yaitu tanam serantak Kertamasa dan tidak serentak Tulaksumur , pada tanaman padi berumur dua minggu setelah tanam sampai sebelas minggu setelah tanam menjelang panen, sehingga dilakukan sepuluh kali pengamatan. Informasi cara bertanam petani dan daerah yang sering terserang hama penggerek batang padi diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar. Kemudian diadakan survei pendahuluan di daerah yang terserang penggerek batang padi tersebut. Dari hasil survei ditetapkan persawahan yang digunakan sebagai lokasi penelitian. Pada masing-masing pola tanam ditentukan lima petak pengamatan dengan luas masing-masing petak 25 m 2 5 m × 5 m. Pada masing-masing petak pengamatan ditarik garis secara diagonal sehingga terdapat lima unit sampel. Setiap unit sampel terdiri dari 25 rumpun tanaman padi 1 m x 1 m sebagai petak tetap untuk pengamatan persentase serangan penggerek batang padi.

3.3.1 Keragaman, Kesamaan dan Dominasi Spesies Penggerek Batang Padi

Pengambilan sampel untuk menentukan keragaman, kesamaan dan dominansi spesies penggerek batang padi dilakukan secara purposive random sampling pada lahan pertanaman padi di Kota Denpasar. Pada cara tanam yang berbeda diambil 100 larva penggerek batang padi. Pengambilan sampel dilakukan setiap minggu mulai dari tanaman padi berumur dua minggu setelah tanam sampai sebelas minggu setelah tanam sepuluh kali pengambilan sampel, dengan melihat gejala serangan pada tanaman padi. Tanaman padi yang bergejala dipotong pangkal batangnya kemudian dibelah, apabila terdapat larva penggerek batang padi, diambil dan dimasukkan ke dalam botol yang berisi alkohol 90, pada botol diberi label lokasi dan tanggal pengambilan sampel. Selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Dan untuk menentukan jenis penggerek batang padi yang telah dikumpulkan. Identifikasi penggerek batang padi dilakukan dengan menggunakan kunci yang diajukan oleh Hattori dan Siwi 1986. Keragaman jenis penggerek batang padi, dihitung menggunakan rumus sebagai berikut Wilson and Bossert, 1971 dalam Oka, 2005 : Indek keragaman Shannon-Weiner : H’= - Σ Pi log Pi = - Σ niN log niN Keterangan : H’ = Indek keragaman. Pi = niN jumlah individu jenis ke I dibagi total jumlah individu. ni = Jumlah individu jenis ke i N = Total jumlah individu Nilai indeks: 1,5 : Keragaman Rendah 1,5 – 3,5 : Keragaman Sedang 3,5 : Keragaman Tinggi Indeks kesamaan adalah membandingkan kesamaan spesies penggerek batang padi yang didapatkan pada masing-masing ketinggian tempat. Rumus untuk menghitung indeks kesamaan adalah: Indeks kesamaan Sorensen Southwood, 1980: IS = 2×c a+b × 100 Keterangan: IS = Indeks Sorensen a = Jumlah jenis di lokasi a b = Jumlah jenis di lokasi b c = Jumlah jenis yang sama yang terdapat di lokasi a dan b Indeks dominasi adalah digunakan untuk mengetahui spesies penggerek batang padi yang dominan menyerang tanaman padi di Kabupaten Tabanan. Penghitungan dominasi penggerek batang padi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Odum, 1998: D = [ niN ] 2 dengan : D = Indeks Dominasi ni = Jumlah individu pada jenis ke-i N = Jumlah seluruh individu

3.3.2 Kelimpahan Serangan Penggerek Batang Padi