TINJAUAN PUSTAKA Pengembangan Kota Layak Anak di Kota Denpasar.

9 keluarga. Di kota-kota besar, anak di eksploitasi untuk bekerja menafkahi keluarga. Menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 pasal 1 ayat 1 Tentang Perlindungan Anak sebagi berikut: “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pelaksanaan perlindungan anak yang baik harus memenuhi persyaratan yang sebagai berikut : 3 1. Para partisipan dalam terjadinya dan terlaksananya perlindungan anak harus mempunyai pengertian-pengertian yang tepat berkaitan dengan masalah perlindungan anak agar dapat bersikap dan betindak secara tepat dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan perlindungan anak. 2. Perlindungan anak harus dilakukan bersama antara setiap warganegara, anggota masyarakat secara individual maupun kolektif dan pemerintah demi kepentingan bersama. 3. Kerjasama dan koordinasi diperlukan dalam melancarkan kegiatan perlindungan anak yang rasional, bertanggungjawab dan bermanfaat antar para partisipan yang bersangkutan. Dalam penyusunan Ranperda ini mempergunakan beberapa konsep antara lain : 1. Konsep perlindungan Perlindungan adalah segala tindakan pelayanan untuk menjamin dan melindungi hak-hak korban tindak kekerasan yang diselenggarakan oleh Pusat Pelayanan Terpadu; 2. Konsep kekerasan Kekerasan adalah setiap perbuatan yang berakibat atau yang mengakibatkan kesengsaraan dan penderitaan baik fisik, seksual, psikologis termasuk penelantaran, ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum atau dalam kehidupan pribadi;3.Konsep Perempuan adalah manusia dewasa berjenis kelamin perempuan dan orang yang oleh hukum diakui sebagai perempuan; 4. Konsep anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang ada dalam kandungan. 3 Arif Gosita, Masalah Perlindungan Anak, Akademika Pressindo, Jakarta 1989.h. 19 10

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan

Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penyusunan Naskah Akademik dirumuskan sebagai berikut: 1. Pemahaman tentang pengaturan tentang Kota Layak Anak di Kota Denpasar . 2. Untuk membangun inisiatif pemerintahan kota yang mengarah pada upaya transformasi Konvensi Hak Anak KHA dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi dan intervensi pembangunan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk pemenuhan hak-hak anak pada suatu wilayah kabupatenkota

3.2 Manfaat

Penelitian ini diharapkan berguna untuk : 1. Manfaat teoritis, diharapkan penelitian ini memberi kontribusi pada pengembangan ilmu hukum, khususnya pengembangan ilmu hukum Perundang-undangan bidang Perundang- undangan Daerah ; 2. Manfaat praktis, diharapkan penelitian ini memberi kontribusi para pihak yang berkompeten berkaitan dengan pembentukan Perda ; 3. Manfaat bagi peneliti sendiri, diharapkan penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ilmu hukum khususnya mengenai ilmu hukum yang berkaitan dengan ilmu perundang-undangan. 11

BAB IV. METODE PENELITIAN

1.Jenis Penelitian. Dalam penelitian hukum terdapat dua model jens penelitian yaitu : 4 a. Metode penelitian hukum normative atau penelitian doctrinal, mempergunakan data sekunder berupa ; peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan dan pendapat para sarjana hukum terkemuka, Analisis data sekunder dilakukan secara normative kualitatif yaitu yuridis kualitataif. b. Metode penelitian hukum sosiologis empiris, mempergunakan semua metode dan tehnik-tehnik yang lasim dipergunakan di dalam metode-metode penelitian ilmu-ilmu sosial empiris. Bertitik tolak dari pemasalahan yang diangkat dalam kajian ini, maka jenis penelitian dalam kajian ini mempergunakan penelitian hukum normative. Dalam beberapa kajian jenis penelitian seperti ini juga disebut dengan penelitian dogamatik. 5 Dalam penelitian hukum normatif, untuk mengkaji persoalan hukumnya dipergunakan bahan-bahan hukum yang terdiri dari bahan hukum primer primary sources or authorities bahan-bahan hukum sekunder secondary sources or authorities dan bahan hukum tersier tertier sources or authorities . Bahan-bahan hukum primer dapat berupa peraturan perundang-undangan, bahan-bahan hukum sekunder dapat berupa makalah, buku-buku yang ditulis oleh para ahli dan bahan hukum tersier berupa kamus bahasa hukum dan kamus bahasa Indonesia.

2. MetodePendekatan.

Dalam penelitian hukum normative ada beberapa metode pendekatan yakni pendekatan perundang-undangan statute approach , pendekatan konsep conceptual approach , pendekatan analitis analytical approach , pendekatan perbandingan comparative approach , pendekatan histories historical approach , pendekatan filsafat philosophical approach ,dan pendekatan kasus case approach. 6 Dalam penelitian ini digunakan beberapa cara pendekatan 4 Rony Hanitijo Soemitro, 1985, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia Jakarta, 1985, hal. 9. 5 Jan Gijsels,Mark Van Hocke terjemahan B. Arief Sidharta Apakah Teori Hukum Itu ? , Laboratorium Hukum Universitas Parahyangan Bandung, hal. 109-110. 6 Peter Mahmud Marzuki; 2005, Penelitian Hukum, Jakarta Interpratama Offset, hal. 93-137.