Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

52 Kurang Sekali 16,7 . Secara keseluruhan sebagian besar masuk dalam kategori tidak bugar.

C. Kerangka Berfikir

Siswa SMA lebih banyak melakukan kegiatan olahraga yang berfokus pada teknik permainan daripada meningkatkan kondisi fisiknya. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka siswa harus mempunyai tingkat kesegaran jasmani yang baik khususnya kebugaran kardiorespirasi. Salah satu komponen kesegaran jasmani yang paling pokok dan terpenting adalah kebugaran kardiorespirasi . Jika siswa memiliki kebugaran kardiorespirasi yang baik maka baik pula daya tahan yang dimiliki oleh siswa tersebut. Maka dari itu sangat penting bagi siswa untuk memiliki kebugaran kardiorespirasi yang baik karena dengan kebugaran kardiorespirasi yang baik dapat mempertinggi kemampuan dalam permainan olahraga. Kebugaran kardiorespirasi dapat dicapai melalui aktivitas jasmani yang teratur, terukur dan kontinyu, di samping juga harus memperhatikan gizi yang seimbang dan istirahat yang cukup. Kebugaran jasmani merupakan salah satu tujuan dari pendidikan jasmani di sekolah, sehingga pemantauan kebugaran kardiorespirasi penting dilaksanakan agar latihan yang diberikan dapat dievaluasi baik segi frekuensi maupun intensitas latihannya. Siswa SMA N 1 Temon mayoritas adalah mereka mempunyai hobi bolabasket dan futsal. Berdasar observasi peneliti siswa tersebut lebih suka melakukan permainan yang instan seperti meningkatkan tekniknya saja 53 tanpa menghiraukan kemampuan kondisi fisikanya. Belum diketahuinya Tingkat Kesegaran Jasmaninya khususnya kebugaran kardiorespirasi di SMA N 1 Temon menjadi fenomena yang perlu dikaji, sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji hal tersebut. 54 Gambar 1. Bagan Hubungan Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Daya Tahan Kardiorespirasi Ekstrakurikuler Olahraga Bolabasket dan Futsal Prestasi Fisik Teknik Taktik Mental Kebugaran Daya Tahan Kardiorespirasi Daya Tahan Otot Tes Kelentukan Komposisi Tubuh Hasil Kardiorespirasi 55

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menjawab persoalan-persoalan tentang keadaan atau kondisi sebagaimana adanya di lapangan dalam fenomena yang akan diteliti menggunakan media penghitungan angka Sugiyono, 2007: 3. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok Suharsimi Arikunto, 2006:150. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat daya tahan siswa peserta ekstrakurikuler Bolabasket dan Futsal di SMA Negeri 1 Temon.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Sesuai dengan desain penelitian tersebut, maka variabel dalam penelitian ini adalah daya tahan kardiorespirasi peserta ekstrakurikuler Bolabasket dan Futsal di SMA N 1 Temon Kulon Progo. Daya tahan kardiorespirasi adalah kemampuan paru-paru jantung mensuplai oksigen, pembuluh darah, dan grup otot - otot untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam jangka waktu lama, seperti jalan cepat, jogging, berenang, senam, aerobik, mendayung, bersepeda, lompat tali, main ski, dan ski lintas alam. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah daya tahan kardiorespirasi peserta ekstrakurikuler Bolabasket dan yang diukur dengan