BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Terdapat beberapa penelitian atau pustaka terdahulu yang berkaitan dengan pembingkaian berita media massa, di antaranya penelitian dari Adi
Nugroho tahun 2012 dengan judul “Analisis Framing Pemberitaan Berita Pilgub Jateng pada Suara Merdeka”. Penelitian ini mengangkat unit analisis berita Suara
Merdeka edisi 21 Mei--21 Juni 2008 karena berita mengenai Pilgub Jateng pada tanggal tersebut sangat gencar diberitakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bagaimana frame kebijakan redaksional serta mengetahui sikap media cetak dalam membingkai pemberitaan tentang pemilihan umum Gubernur
Pilgub Jawa Tengah 2008. Penelitian ini menggunakan paradigma konstrutivisme dengan metode penelitian analisis framing model Pan dan Kosicki.
Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial milik Peter L Berger dan teori agenda setting untuk membedah permasalahan dalam penelitian ini. Temuan
dalam penelitian ini, yakni berita harian Suara Merdeka memberikan ruang untuk masyarakat memilih calon gubernur secara objektif dan menjelaskan latar
belakang visi misi calon gubernur, ini bertujuan agar masyarakat tidak salah memilih pemimpin mereka. Selain itu, pemberitaan ini lebih menekankan untuk
menagih janji-janji yang belum terealisasikan oleh gubernur sebelumnya. Penelitian lain diungkapkan oleh Leonardo Johanes tahun 2013 mengenai
analisis framing yang berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Konflik Partai
Nasional Demokrat Nasdem di harian MEDIA INDONESIA dan Koran SINDO”. Leonarda Johanes dalam penelitiannya memaparkan bahwa harian MEDIA
INDONESIA dan Koran SINDO membingkai berita konflik Partai Nasdem dengan mengedepankan unsur ketokohan who dalam berita bingkai konflik Partai
Nasional Demokrat. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah bahwa pemilik media memengaruhi dalam penulisan berita. Pembingkaian berita yang dilakukan
dua media tersebut tidak lepas dari kepentingan politik pemilik media. Dalam melakukan penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode analisis framing
model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki dengan pandangan konstruksionis. Unit analisis dalam penelitian Johanes adalah berita di harian Media
Indonesia tanggal 22 Januari 2013 yang berjudul “Nasdem Hormati Keputusan Mundur Hary Tanoe” dan Koran SINDO tanggal 22 Januari 2013 dengan judul
“Partai Lain Siap Tampung HT-Rofiq”. Selain itu, Johanes tidak hanya menganalisis berita pada tanggal 22 Januari 2013, tetapi juga menganalisis berita
pada tanggal 26 Januari 2013 di harian Media Indonesia dan Koran SINDO yang berjudul “Surya Paloh Ketua Umum Nasdem” di harian Media Indonesia dan
“Ribuan Kader Mundur Nasdem Gembos” di Koran SINDO. Mengenai analisis framing juga pernah dilakukan oleh Faiz Fauzan pada
tahun 2014 dengan judul ‘Analisis Framing Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi dan Gaya Hidup Mewah Gubernur Ratu Atut Chosiyah pada Koran TEMPO”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian berita mengenai dugaan kasus korupsi yang dilakukan oleh gubernur Banten dan gaya hidup mewah Ratu
Atut Chosiyah. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis
pemberitaan ini adalah analisis framing model Pan dan Kosicki. Obyek penelitian adalah pemberitaan kasus dugaan korupsi dan gaya hidup mewah Gubernur Ratu
Atut Chosiyah yang muncul pada Koran TEMPO dari tanggal 5 Okober 2013 sampai dengan 13 November 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koran
TEMPO memberikan gambaran pemberitaan dengan menunjukan struktur, sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Temuan pada penelitian ini, yaitu penulisan
berita yang dibuat oleh Koran TEMPO sangat lengkap. Struktur retoris dalam Koran TEMPO tampak menonjol karena wartawan Koran TEMPO banyak
menggunakan istilah, leksikon, idiom, bahkan gambar karikatur yang dapat menarik perhatian khalayak. Gaya pemberitaan Koran TEMPO terkenal kritis dan
tajam dalam investigasi. Koran TEMPO memiliki volume dan frekuensi berita yang lebih dibandingkan media yang lain karena mampu memuat lebih dari satu
pemberitaan dengan kasus yang sama dalam satu edisi. Dalam pemberitaan Ratu Atut ini, Koran TEMPO tetap objektif dan independen karena wartawan TEMPO
lebih mementingkan berita yang bermutu dan selalu berpegang teguh pada kode etik.
Pembingkaian berita media online pernah diteliti Tri Dewi Putri Lestari tahun 2012 pada tesisnya yang berjudul: “Pemberitaan Rencana Kenaikan Harga
BBM Bersubsidi oleh PemerintahanSusilo Bambang Yudhoyono Analisa Framing pada Media KOMPAS dan tvOne Maret-April 2012”. Penelitian yang
dilakukan oleh Tri Dewi Lestari ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi dalam pemberitaan rencana kenaikkan harga BBM dalam PemerintahanSusilo Bambang
Yudhoyono SBY pada surat kabar KOMPAS dan tvOne. Penelitian ini dibatasi
pada dua media yang dianggap representatif untuk dikaji mengenai bagaimana media nasional, baik surat kabar maupun televisi membingkai berita mengenai
rencana kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak BBM oleh PemerintahanSBY. Dua media tersebut adalah KOMPAS dan tvOne. Satuan unit
analisis dalam penelitian ini dibatasi pada tanggal 31 Maret 2012 sampai dengan 2 April 2012.
Penelitian ini menggunakan model analisis Robert Entman serta menggunakan paradigma konstruktivisme. Pada penelitian ini peneliti memilih
dua frame yang dominan, yaitu frame kenaikan harga BBM dan hal yang melatarbelakanginya serta frame isu PemerintahanSBY yang mengambil
keuntungan dari naiknya harga BBM. Selain menggunakan analisis framing Entman, Tri Dewi Putri Lestari juga melakukan wawancara dengan pihak di
dalam kedua media tersebut. Temuan dalam penelitian Tri Dewi Putri Lestari adalah bahwa dalam pemberitaan tidak ada kebenaran yang mutlak dan objektif,
peneliti mengatakan pemberitaan yang telah ditayangkan oleh kedua media tersebut adalah hasil dari konstruksi dari berbagai kepentingan dan latar belakang.
Dari analisis teks pada pemberitaan di harian KOMPAS lebih banyak memberitakan masalah rencana kenaikan harga BBM, yaitu sebesar 85,54 atau
sebanyak 296 berita, sedangkan tvOne menempatkan 14,45 atau 48 berita”. tvOne lebih memberitakan sisi pembangunan dan mengapa SBY menaikkan harga
BBM bersubsidi, sedangkan KOMPAS lebih memberitakan secara side story mengapa SBY menaikkan harga BBM bersubsidi dengan lebih menonjolkan
beberapa partai yang tidak setuju akan keputusan ini, serta aksi demonstrasi, dan anarkis di beberapa daerah di Indonesia.
Dalam penelitian ini KOMPAS meletakkan pemberitaan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dalam bidang kontroversi, sedangkan tvOne dalam bidang
penyimpangan. Namun, peneliti menemukan bahwa pemberitaan kedua media tersebut dalam mendefinisikan masalah pemberitaan rencana kenaikan harga
BBM dalam PemerintahanSBY sebagai masalah politik dan ekonomi kelas atas. Analisis framing dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan
memperjelas tentang keberpihakan media pada isi berita secara kualitatif. Berdasarkan paparan di atas, dapat dilihat adanya perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yakni penelitian ini tidak hanya analisis teks, tetapi juga menganalisis level produksi dan sosial-kultural yang
melingkupi institusi media antara lain sosial, politik, budaya, dan ekonomi. Analisis produksi didapat dari hasil-hasil wawancara dan observasi di lapangan.
Analisis sosial-kultural didapat dengan hasil wawancara dan dokumentasi sekunder.
Ada pembaruan tema yang diangkat, yaitu 100 hari pemberitaan Pemerintahanyang berkuasa. Penelitian ini menggunakan analisis framing model
Robert Entman. Model ini digunakan karena penelitian ini mengangkat mengenai komunikasi politik dan model ini lebih dinamis dalam mengungkapkan realitas
politik.
2.2 Kerangka Konseptual 2.2.1 Analisis