Manfaat Penelitian Landasan Teoritis Negara Hukum

2. Untuk mengetahui apakah pengaturan kawasan sempadan pantai dalam Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dapat diterapkan dalam masyarakat dan dalam hal ini di Sempadan Pantai Seminyak.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca dan penulis serta memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu hukum khususnya Pemerintah Daerah yang dapat digunakan sebagai acuan bagi tulisan-tulisan yang sejenis di kemudian hari. 1.5.2 Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi para pembaca dan penulis dalam memahami tentang bagaimana mengatur bangunan dan penerapan peraturan perlindungan kawasan sempadan pantai agar tidak melanggar ketentuan mengenai kawasan sempadan pantai di daerah Kabupaten Badung.

1.6 Landasan Teoritis

Sebelum membahas permasalahan dalam penelitian ini secara lebih mendalam, maka terlebih dahulu akan diuraikan beberapa teori atau landasan- landasan yang dimungkinkan untuk menunjang pembahasan permasalahan yang ada. Dengan adanya teori-teori yang menunjang, diharapkan dapat memperkuat, memperjelas, dan mendukung untuk menyelesaikan permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini.

a. Negara Hukum

Negara Indonesia merupakan Negara berdasarkan atas hukum Rechsstaat dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka Machtsstaat. 4 Hal ini juga tercantum dalam amanat konstitusi pada Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang Menyatakan Bahwa Indonesia adalah Negara Hukum. Hal ini mengandung arti bahwa negara, termasuk di dalamnya Pemerintahan dan lembaga- lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan-tindakan apa pun harus dilandasi oleh peraturan hukum atau harus dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Oleh karena itu, Sebagai negara hukum sejahtera maka Indonesia menganut derivasi konsep Rechsstaat dan Rule of Law, yakni: 5 1. Adanya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. 2. Adanya pembagian kekuasaan. 3. Pemerintahan dijalankan berdasarkan undang-undang. 4. Adanya Peradilan Tata Usaha Negara. 4 H. Kaelan dan H. Achmad Zubaidi, 2010, Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma, Yogyakarta, h. 88. 5 Sunaryati Hartono, 2010, Ombudprudensi, Lembaga Negara Ombudsman, Jakarta, h. 11. Menurut Lawrence M. Freidman pada bukunya Oloan Sitorus dan HM. Zaki Sierrad dengan mengacu pada komponen sistem hukum yang meliputi struktur, substansi dan kultur mengatakan bahwa fungsi hukum: 6 1. Untuk mewujudkan keadilan to distribute and maintain of values that society feel to be right; 2. Sebagai sarana untuk menyelesaikan sengketa Settlement of dispute ; 3. Sarana pengendalian masyarakat Social Control 4. Sebagai sarana rekayasa sosial Social Engineering Pengertian negara hukum baik dalam arti formal yang melindungi seluruh warga dan seluruh tumpah darah, juga dalam pengertian materiil yaitu negara harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dan kecerdasan seluruh warganya. Oleh karena itu, dimana pun suatu negara hukum tujuan pokoknya adalah melindungi hak asasi manusia dan menciptakan kehidupan bagi warga yang demokratis. Keberadaan suatu Negara hukum menjadi prasyarat bagi terselenggaranya hak asasi manusia dan kehidupan demokratis. Di Indonesia, konstitusi pra-amandemen maupun konstitusi pasca amandemen telah jelas menyatakan bahwa negara ini adalah negara kesatuan. Dalam Pasal 1 a yat 1 ditulis bahwa: “Negara Indonesia ialah Negara kesatuan sebagai sebuah negara yang diorganisir di bawah satu 6 Oloan Sitorus dan HM Zaki Sierrad, 2006, Hukum Agraria di Indonesia Konsep Dasar dan Implementasi, Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta, h. 8. pemerintah pusat. Artinya, kekuasaan apapun yang dimiliki berbagai distrik di dalam wilayah yang dikelola sebagai suatu keseluruhan oleh pemerintah pusat harus diselenggarakan menurut kebijakan pemerintah itu. Kansil dalam bukunya juga menyatakan negara kesatuan merupakan suatu negara yang merdeka dan berdaulat dimana diseluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerahnya. 7 Negara kesatuan juga dapat berbentuk : 1. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi, dimana segala sesuatu dalam negara tersebut langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, dan daerah tinggal melaksanakannya. 2. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, dimana kepada pemerintah daerah diberikan kesempatan untuk mengurus rumah tangganya sendiri otonomi daerah yang dinamakan daerah swatantra.

b. Otonomi Daerah