Sistem Reproduksi TINJAUAN PUSTAKA

xix mineral dan air. Bahan pakan untuk domba pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan sebagai berikut: 1. Golongan Rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala, brachiaria, raja, meksiko dan rumput alam. 2. Golongan Kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal, daun kacang tanah, daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan siratro. 3. Hasil Limbah Pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun dadap, daun kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon, daun ketela rambat dan daun beringin. 4. Golongan Makanan Penguat konsentrat, seperti dedak, jagung kering, garam dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap dan biji kapas Departemen Pertanian, 2001. Hijauan segar yang dicari oleh pemilik atau pemelihara ternak berupa : daun lamtoro, daun nangka, daun turi, daun pisang, rumput liar atau rumput ditanam secara penanaman organik. Misal: rumput gajah, rumput kolonjono, dan lain-lain. Dari sisa hasil pertanian. Misal : jagung, terutama jagung baby corn atau sweet corn masih berumur muda, padi di sawah paska panen yang sudah tumbuh, sisa tanaman sayuran di daerah dingin, daun kentang, daun ubi rambat, daun ubi kayu harus dilayukan dahulu banyak mengandung cianiada , daun tebu pucuk tebu, daun kacang tanah, daun kacang kedelai, daun enceng gondok, daun pepaya, daun semangka, dan berbagai jenis daun lainnya Sitepoe, 2008.

D. Sistem Reproduksi

Sistem perkawinan pada dombakambing sering dilakukan secara alami. Dombakambing jantan akan dapat mengetahui yang mana dombakambing betina yang sedang dalam masa birahi untuk dikawini. Pada dombakambing dalam satu kelompok satu ekor jantan untuk 20-25 ekor betina. Apabila si jantan diikat dan betina juga diikat maka saat paling tepat untuk dikawinkan xx adalah 15-20 jam sesudah ada tanda-tanda birahi untuk domba dan 7-12 jam untuk kambing. Tetapi untuk kawin alam dalam satu kelompok tanpa diikat jantan maupun betina, maka si jantan akan mengetahui betina pada saat yang subur untuk dikawini. Baik pada jantan maupun betina sebelum kawin hendaknya diberi pakan berkualitas dua bulan sebelum masa kawin Sitepoe, 2008. Tanda-tanda awal terjadinya kebuntingan pada ternak domba sulit diketahui karena memang tak dapat diketahui secara visual. Ciri-ciri secara visual dapat diketahui dari perubahan perilaku sebagai berikut. a. Berahi berikutnya tidak timbul lagi. b. Perilakunya lebih tenang, tidak ingin mendekati ataupun didekati pejantan. c. Nafsu makan meningkat, bobot badan semakin bertambah, dan menjadi gemuk. d. Pada pertengahan kebuntingan perut sebelah kanan tampak semakin membesar atau menonjol. e. Bagi domba yang baru pertama kali bunting, pertumbuhan ambingnya tampak nyata. f. Pertumbuhan anak di dalam kandungan untuk 100 hari yang pertama barlangsung lambat, kemudian tumbuh cepat selama 6-8 minggu terakhir. Oleh karena itu, untuk menjamin kesehatan induk dan anak dalam kandungan, pakan yang diberikan harus cukup dan bermutu Sudarmono dan Sugeng, 2003. Lama kebuntingan bagi domba ± 150 hari 5 bulan. Menjelang kelahiran anak domba, kandang harus bersih dan diberi alas yang kering. Bahan untuk alas kandang dapat berupa karung gonijerami kering. Obat yang perlu dipersiapkan adalah jodium untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar. Induk domba yang akan melahirkan dapat diketahui melalui perubahan fisik dan perilakunya sebagai berikut: xxi 1. Keadaan perut menurun dan pinggul mengendur. 2. Ambing membesar dan puting susu terisi penuh. 3. Alat kelamin membengkak, berwarna kemerah-merahan dan lembab. 4. Ternak selalu gelisah dan nafsu makan berkurang. 5. Sering kencing. Proses kelahiran berlangsung 15-30 menit, jika 45 menit setelah ketuban pecah, anak domba belum lahir, kelahiran perlu dibantu. Anak domba yang baru lahir dibersihkan dengan menggunakan lap kering agar dapat bernafas. Biasanya induk domba akan menjilati anaknya hingga kering dan bersih Departemen Pertanian, 2001.

E. Kesehatan Ternak