a. Pajak Pusat, adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Dirjen Pajak.
b. Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. 2.
Pajak Daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000, yang disebut
dengan Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,
yang dapat dipaksakan berdasar peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang mana
hasilnya dipergunakan
untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Ciri-ciri pajak daerah K.J. Davey dalam Syafiqurrahman dan
Haryani, 2007 terdiri atas 4 hal, yaitu: a.
Pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah berdasarkan pengaturan dari daerah sendiri.
b. Pajak yang dipungut berdasarkan Peraturan Pemerintah Pusat tetapi
penetapan tarifnya oleh Pemerintah Daerah. c.
Pajak yang ditetapkan dan atau dipungut oleh Pemerintah Daerah. d.
Pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh Pemerintah Pusat tetapi hasil pemungutannya diberikan kepada Pemerintah Daerah.
B. Jenis-jenis Pajak daerah
Pajak Daerah dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: 1.
Pajak Propinsi, terdiri dari: a.
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air. b.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kendaraan di Atas Air. c.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. d.
Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.
2. Pajak KabupatenKota, terdiri dari:
a. Pajak Hotel.
b. Pajak Restoran.
c. Pajak Hiburan.
d. Pajak Reklame.
e. Pajak Penerangan Jalan.
f. Pajak Parkir.
g. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C.
C. Tinjauan Umum Pajak Hotel
1.
Dasar Hukum
Dasar hukum pemungutan Pajak Hotel pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta adalah:
a. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah sebagai perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997.
b. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 1998 tentang Pajak
Hotel dan Restoran yang telah diubah dan dipisah menjadi 2 bagian, yaitu Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pajak Hotel dan
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pajak Restoran. 2.
Definisi Pajak Hotel a.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 yang dimaksud dengan Pajak Hotel adalah pajak atas semua pelayanan hotel.
b. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat
menginapistirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu,
dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran.
3. Subyek Pajak Hotel
a. Subyek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pembayaran atas pelayanan hotel. b.
Wajib Pajak Hotel adalah Pengusaha Hotel. 4.
Obyek Pajak Hotel Obyek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan
pembayaran termasuk: a.
Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek. b.
Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasiltas penginapan atau tempat tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan
dan kenyamanan.
c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu
hotel dan bukan untuk umum. d.
Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel. Dikecualikan dari obyek pajak, yaitu:
a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan atau fasilitas tempat
tinggal lainnya yang tidak menyatu dengan hotel. b.
Pelayanan tinggal di asrama dan pondok pesantren. c.
Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan di hotel yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel, dengan pembayaran.
d. Pertokoan, perkantoran, perbankan, salon yang dipakai oleh umum di
hotel. e.
Pelayanan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel dan dapat dimanfaatkan oleh umum.
5. Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak
Dasar Pengenaan Pajak DPP Hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan Subyek Pajak kepada Hotel atas pelayanan yang diberikan.
Tarif Pajak Hotel berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2002 adalah sebagai berikut:
a. Tarif Pajak Hotel ditetapkan sebesar 10 sepuluh persen dari jumlah
pembayaran. b.
Tarif Pajak Hotel lainnya sebesar 5 lima persen dari jumlah pembayaran.