Tabel 4.9. lanjutan
17 Penderita TB
paru yang sudah
sembuh akan dapat
kambuh kembali jika
ia tertular dari orang
lain. 0 0 0
23 76,7 7 23,3 0 0 0 15 50 0 0
18 Menurut
saya penderita TB
paru yg sembuh
tidak akan tertular lagi
karena sudah mempunyai
kekebalan 3
10 27 90 0 0 0 0 5
16,7 25 83,3 0 0 3 10
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada jawaban postest kelompok ceramah, pertanyaan paling banyak dijawab sangat tidak setuju STS adalah
pertanyaan nomor 3 TBC paru terjadi hanya pada orang yang kurang mampu secara ekonomi dan 13 jika ada efek samping minum obat TBC seperti kencing berwarna,
mual, kesemutan sebaiknya pengobatan TBC paru langsung dihentikan yaitu
sebanyak 9 responden 30. Jawaban tidak setuju paling banyak terdapat pada
jawaban nomor 12 Jika ada efek samping minum obat TBC seperti kencing berwarna, mual, kesemutan sebaiknya pengobatan TBC paru langsung dihentikan
yaitu sebanyak 28 responden 93,3. Jawaban Setuju paling banyak dijawab pada pertanyaan nomor 8 sinar matahari selain dapat menghilangkan lembab, juga dapat
membunuh kuman TB paru dan 11 melakukan pengobatan secara teratur bila dinyatakan positif TBC walaupun lamanya 6 bulan atau lebih yaitu 27 responden
90. Untuk jawaban Sangat Setuju terbanyak pada pertanyaan nomor 15 menurut
saya penderita TB paru harus tetap memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau
Universitas Sumatera Utara
rumah sakit walaupun badan mulai terasa membaik. Jawaban Sangat Setuju dijawab oleh 18 responden 60.
Pada pertanyaan postest kelompok intervensi ceramah, film, leaflet , jawaban Sangat Tidak setuju paling banyak terdapat pada pertanyaan nomor 4 enderita TBC
sebaiknya tidak diajak berteman, tidak diajak bicara, tidak berada dekat-dekat dengannya karena kita bisa kena TBC juga, yaitu sebanyak 17 responden 56,7.
Jawaban Tidak Setuju paling banyak dijawab pada pertanyaan nomor 18 menurut saya penderita TB paru tidak akan tertular lagi karena sudah mempunyai kekebalan
yaitu sebanyak 25 responden 83,3. Jawaban Setuju paling banyak dijawab pada pertanyaan nomor 11 melakukan pengobatan secara teratur bila dinyatakan positif
TBC walaupun lamanya 6 bulan atau lebih yaitu sebanyak 21 responden 70. Untuk jawaban Sangat Setuju paling banyak dijawab pada pertanyaan nomor 1 TBC
merupakan penyakit yang penting untuk diberantas, pertanyaan nomor 6 menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan salah satu usaha mencegah penularan TBC paru di
sekitar rumah. dan pertanyaan nomor 15 menurut saya penderita TB paru harus tetap memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau rumah sakit walaupun badan
mulai terasa membaik yaitu sebanyak 21 responden 70.
Universitas Sumatera Utara
4.3.8. Sikap keluarga tentang TB paru setelah intervensi
Tabel 4.10. Distribusi Frekwensi Sikap Keluarga tentang Penanganan TB Paru Setelah Intervensi di Wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang.
Ceramah
Ceramah, Film, Leaflet
No Sikap N N
1 Kurang Baik
12 40
7 23,3
2 Baik
18 60 23 76,7
Jumlah 30 100 30 100
Berdasarkan tabel diatas, pada kelompok intervensi ceramah umumnya responden memiliki sikap yang baik tentang penanganan TB paru setelah intervensi
dilakukan yaitu sebanyak 18 responden 60. Pada kelompok intervensi ceramah, film, leaflet, umumnya responden juga memiliki sikap yang baik tentang penanganan
TB paru setelah intervensi dilakukan yaitu sebanyak 23 responden 76,7.
4.4. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap keluarga sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi serta mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap keluarga setelah dilakukannya intervensi dari kedua metode ceramah . Uji statistik yang digunakan
dalam analisi bivariat ini adalah pair-t test untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap keluarga sebelum dan sesudah dilakukan intervensi . Uji
bivariat T Test dependent digunakan untuk mengetahui efektivitas dari kedua metode ceramah dengan melihat perbedaan pengetahuan dan sikap keluarga setelah
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya intervensi dari kedua metode ceramah .Taraf kepercayaan yang digunakan 95
=0,05. 4.4.1.
Perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi Tabel 4.11. Perbedaan Pengetahuan Keluarga tentang Penanganan TB Paru
Sebelum dan Sesudah Intervensi di Wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang.
Ceramah Ceramah, film, leaflet
Variabel Nila rata-
rata Nilai t
Nilai p Nila rata-
rata Nilai t
Nilai p
Pengetahuan Pra Intervensi
16.53 15.67 Pengetahuan Pasca
Intervensi 23.57
-12.74 0,000 24.80
-15.94 0,000
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi ceramah yaitu dari 16,53 sebelum
intervensi menjadi 23,57 sesudah Intervensi. Hasil uji pair-t test diperoleh nilai p=0,000, artinya secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi ceramah. Pada kelompok intervensi ceramah, film, leaflet juga terjadi peningkatan rata-rata sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi yaitu dari 15,67 menjadi 24.8 dengan nilai p=0,000, artinya terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi ceramah,
film, leaflet.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2. Perbedaan sikap sebelum dan sesudah intervensi
Tabel 4.12. Perbedaan Sikap Keluarga tentang Penanganan TB Paru Sebelum dan Sesudah Intervensi di Wilayah kerja Puskesmas
Guguk Panjang.
Ceramah Ceramah, film, leaflet
Variabel Nila rata-
rata Nilai t
Nilai p Nila rata-
rata Nilai t
Nilai p
Sikap Pra Intervensi
44.30 44.60 Sikap Pasca
Intervensi 59.23
-15.732 0,000
62.80 -18.78 0,000
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata sikap sebelum dan sesudah intervensi ceramah yaitu dari 44,3 sebelum intervensi
menjadi 59,23 sesudah Intervensi. Hasil uji pair-t test diperoleh nilai p=0,000, artinya secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan sikap sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi ceramah. Pada kelompok intervensi ceramah, film, leaflet juga terjadi peningkatan rata-rata sikap sebelum dan sesudah dilakukan intervensi yaitu
dari 44,60 menjadi 62,80 dengan nilai p=0,000, artinya terdapat perbedaan sikap sebelum dan sesudah dilakukan intervensi ceramah, film, leaflet.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Perbedaan pengetahuan keluarga tentang penanganan TB paru setelah
intervensi metode ceramah dan metode ceramah, film, leaflet.
Tabel 4.13. Perbedaan Pengetahuan Keluarga tentang Penanganan TB Paru
Setelah Intervensi di Wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang. Pengetahuan
Mean T
P value
Pengetahuan Setelah ceramah
23.57 Pengetahuan Setelah
ceramah, film, leaflet 24.80
-2.571 0, 013
Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa rata-rata pengetahuan keluarga tentang penanganan TB paru setelah intervensi dengan metode ceramah adalah
23,57, sedangkan rata-rata pengetahuan keluarga tentang penanganan TB paru setelah intervensi dengan metode ceramah, film, leaflet adalah 24,80. Hasil uji T test
independent diperoleh nilai p=0,013, artinya secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan antara kedua metode setelah dilakukan intervensi ceramah
dan ceramah, film, leaflet.
4.4.4. Perbedaan sikap keluarga tentang penanganan TB paru setelah
intervensi metode ceramah dan metode ceramah, film, leaflet.
Tabel 4.14. Perbedaan Sikap Keluarga tentang Penanganan TB Paru Setelah
Intervensi di Wilayah kerja Puskesmas Guguk Panjang. Sikap
Mean t
P value
Sikap Setelah ceramah 59.23
Sikap setelah ceramah, film, leaflet
62.80 -6.573
0, 000