Untuk Penyelenggara Hiburan Bioskop Penyelenggara Hiburan Insidentil

8. Bendaharawan Penerimaan mempersiapkan SSPD Surat Setoran Pajak Daerah sesuai dengan SKPDSKPDKB. 9. Menyetor Pajak Hiburan ke Bendaharawan Penerima Dispenda Kota Medan dengan menyertakan SSPD dan Bukti Tanda Terima Uang Jaminan.

1. Untuk Penyelenggara Hiburan Bioskop

Pelaksanaan pemungutan dan pembayaran pajak hiburan ditetapkan dengan sistem Official Assesment dimana fiskus yang memiliki wewenang untuk menentukan berapa besarnya pajak yang terutang dan wajib pajak baru dapat melakukan pembayaran setelah adanya Surat Ketetapan Pajak Terutang yang dikeluarkan oleh fiskus. Dalam melakukan perforasi tiket dan pemungutan pajak, wajib pajak diharuskan melaporkan setiap minggunya ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan.Wajib pajak diharuskan memberikan pembayaran dimuka sebesar banyaknya tiket yang akan diperforasi dikalikan harga tiket dikalikan terif yang berlaku. Contoh Perhitungan Pajak Terutang Untuk Objek Pajak Bioskop : Jumlah tiket yang diperforasi 500 lembar No. Seri A.001 sd A. 500 Harga tiketHTM = Rp 17.500 Tarif = 30 Pajak Hiburan = 500 x Rp 17.500 x 30 = Rp 2.625.000 Universitas Sumatera Utara

2. Penyelenggara Hiburan Insidentil

Hiburan Insidentil adalah hiburan yang diselenggarakan secara tidak tetap seperti pargelaran seni, pertandingan olah raga, pagelaran pertunjukan dsan lain sebagainya dan yang menonton, menikmati, mempregunakan fasilitas yang disediakan penyelenggara hiburan yang dipungut bayarann Terhadap penyelenggara Hiburan Insidentil sistem pemungutannnya menggunakan sistem Self Assesment, dimana pada saat penyelenggaraan hiburan, Wajib pajak diberi kewenangan untuk melakukan pemungutan pajak melalui penjualan tiket yang sebelumnya tiket harus diperforasikan ke Dispenda Kota Medan dengan memberikan Pembayaran dimuka sebesar tiket yang akan diperforasi dikalikan harga tiket lalu dikali dengan tariff yang berlaku. Dan pada masa penyelenggaraan hiburan berakhir fiskus menentukan ketetapan pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak, melalui petugas yamg akan dikirim kelapangan untuk mengawasi penyelenggaraan acara dilapangan, antara lain seperti peredaran, karcistanda masukl. Sebagai contoh: Jumlah tiket yang akan diperforasi sebanyak 1000 lembar Tiketharga tanda masuk = Rp 80.000 Penyelenggaraan hiburan insidentil dilakukan didalam ruangan yang menggunakan AC, jadi tarif yang dikenakan sebesar 30. Pajak hiburan yang harus disetor = 1000 x Rp 80.000 x 30 = Rp 24.000.000 Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. Target, Realisasi, dan Kontribusi Pajak Hiburan