3.10. Definisi Operasional 3.10.1. Procalcitonin
PCT : adalah protein yang terdiri dari 116 asam amino AA dengan BM ± 13 kDa, yang dikode dengan gen Calc-I yang terletak pada
kromosom 11 dan diproduksi pada sel C kelenjar tiroid sebagai prohormon dari
calcitonin. 3.10.2. Sepsis
:
- Sepsis : SIRS yang dibuktikan atau diduga penyebabnya kuman. - Sepsis berat : sepsis yang disertai dengan disfungsi organ, hipoperfusi
atau hipotensi termasuk asidosis laktat, oliguria dan penurunan kesadaran.
-
Syok sepsis : sepsis dengan hipotensi meskipun telah diberikan resusi-
tasi cairan secara adekuat, bersama dengan disfungsi organ.
3.11. Analisa Statistik 3.11.1.
Untuk melihat gambaran karasteristik dan kadar PCT pada kelompok sepsis dan infeksi non sepsis disajikan dalam bentuk tabulasi
dan dideskripsikan.
3.11.2. Untuk melihat perbedaan rata-rata variabel antara kelompok sepsis
dan infeksi non sepsis digunakan uji T independen jika data berdistribusi normal dan jika sebaliknya digunakan uji Mann-
Whitney.
3.11.3. Untuk melihat hubungan variabel dengan kadar PCT pada kelompok
sepsis dan infeksi non sepsis digunakan uji korelasi Pearson Jika kedua
22
Universitas Sumatera Utara
kelompok berdistribusi normal, dan jika sebaliknya digunakan uji korelasi Spearman.
3.11.4. Untuk melihat perbedaan rata-rata variabel dengan derajat keparahan
sepsis digunakan uji Anova.
3.11.5 . Hasil analisa bermakna secara statistik jika p0,05.
3.11.6. Pengolahan data dilakukan dengan program komputer.
23
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan april 2010 hingga Juni 2010 pada Ruang rawat inap terpadu penyakit dalam dan
ruang ICU RSUP H. Adam Malik Medan. Pada pelaksanaan penelitian didapatkan 42 orang sampel
penelitian, yaitu 21 orang penderita infeksi non Sepsis dan 21 orang penderita sepsis. Dari 21 orang penderita sepsis dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengan
derajat keparahan sepsis, yaitu sepsis, sepsis berat dan syok sepsis sebanyak 8 orang,6 orang dan 7 orang secara berurutan.
Pada penelitian ini kelompok sepsis dijumpai pria sebanyak 5 orang, wanita 3 orang. Sepsis berat pria sebanyak 3 orang dan wanita 3 orang,
sedangkan syok sepsis pria 6 orang dan wanita 1 orang. Kelompok infeksi non Sepsis sebanyak 21 orang, pria sebanyak 11 orang dan wanita 10 orang.
Rerata umur kelompok sepsis, sepsis berat dan syok sepsis adalah 62,88±12,48 , 44,83±18,01 dan 44,14±13,04 tahun secara berurutan. Sedangkan
pada kelompok infeksi non sepsis adalah 46,62 ± 16,68 tahun. Rerata temperatur pada kelompok sepsis, sepsis berat dan syok sepsis adalah 38,61±0,46 ,
39,21±0,49 dan 39,15±0,47°C secara berurutan, sedangkan pada kelompok infeksi non sepsis adalah 37,22±0,58°C. Rerata frekuensi jantung pada kelompok
sepsis, sepsis berat dan syok sepsis adalah 101,88±8,36 , 122,00±6,81 dan 119,14±4,59 xmenit secara berurutan, sedangkan pada kelompok infeksi non
sepsis adalah 86,00±5,44 xmenit. Rerata frekuensi nafas pada kelompok sepsis, sepsis berat dan syok sepsis adalah 31,88±3,56 , 36,17±1,33 dan 35,57±2,15
24
Universitas Sumatera Utara