Subjek dan Objek Penelitian Instrumen Penelitian

Faktor Penunjang Angket ini terbagi dalam dua jenis dipandang dari cara menjawabnya, beberapa sub indikator berupa angket terbuka, namun banyak yang berupa angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah terdapat alternatif jawaban, sehingga responden hanya memilihnya Arikunto, 2010:195. Instrumen yang ketiga adalah pedoman wawancara yang akan diajukan kepada kepala sekolah, guru bahasa Prancis dan siswa kelas X IPS dan bahasa. Wawancara kepada siswa kelas X IPS dan bahasa hanya diajukan kepada beberapa siswa saja atau sampel siswa. Pengambilan sampel siswa ini menggunakan teknik random sampling karena peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel Arikunto, 2010:177. Terdapat tiga kelas untuk kelas X IPS dan satu kelas X bahasa yang masing-masing kelas mempunyai sekitar 28-30 siswa. Sebelum melakukan teknik random sampling, peneliti sudah menentukan banyaknya jumlah sampel terlebih dahulu, peneliti sudah memutuskan bahwa akan ada dua anak di masing-masing kelas sebagai sampel, kemudian pengambilan sampel ini menggunakan teknik undian. Teknik ini dilakukan empat kali, yaitu dengan melakukan satu kali pengundian untuk mendapatkan dua sampel di tiap-tiap kelas. Pedoman wawancara ini ini meliputi beberapa aspek, yaitu 1. Aspek Kurikulum Responden : Kepala Sekolah KS, Guru mata pelajaran bahasa Prancis GP, Siswa S 1 Sejak kapan SMA N 7 Purworejo menggunakan Kurikulum 2013? KS GP 2 Bagaimana pandangan BapakIbu terhadap penerapan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis di SMA N 7 Purworejo? KS GP 3 Apakah BapakIbu pernah mengikuti diklat atau pelatihan Kurikulum 2013? KS GP 4 Apakah BapakIbu pernah mengikuti diklat atau pelatihan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? KS GP 5 Apakah sekolah melakukan sosialisasi Kurikulum 2013 sebelum mulai menerapkannya? KS 6 Bagaimanakah respon bapak ibu guru terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMA N 7 Purworejo? KS 7 Apakah guru telah mendapatkan informasi dan pemahaman yang jelas dan lengkap tentang Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? KS 8 Apakah kalian mengetahui kurikulum apa yang di terapkan dalam pembelajaran kalian saat ini? S 9 Apakah kalian mengetahui apa itu Kurikulum 2013? S 10 Apakah ada sosialisasi mengenai Kurikulum 2013? S 2. Aspek Penerapan Kurikulum 2013 Responden : Kepala Sekolah KS, Guru mata pelajaran bahasa Prancis GP, Siswa S 1 Apakah guru bahasa Prancis memiliki kemampuan teknis dalam merencanakan, membuat, dan melaksanakan RPP sesuai dengan Kurikulum 2013? KS 2 Apakah Ibu membuat RPP sesuai dengan Kurikulum 2013? Atau masih menggabungkannya dengan kurikulum KTSP? GP 3 Dalam penyusunan RPP apakah Ibu membuatnya sendiri atau bekerja sama dengan guru bahasa Prancis lainnya? GP 4 Apakah ada kendala dalam pembuatan RPP yang sesuai dengan Kurikulum 2013? GP 5 Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran bahasa Prancis yang menerapkan Kurikulum 2013? GP 6 Kurikulum 2013 menuntut guru untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan joyful learning, lalu apa usaha yang Ibu lakukan untuk membuat suasana pembelajaran menyenangkan? GP 7 Apakah mata pelajaran bahasa Prancis merupakan pelajaran yang kalian sukai? S 8 Mengapa kalian menyukaitidak menyukai mata pelajaran bahasa Prancis? S 9 Apakah materi bahasa Prancis menyenangkan? S 10 Apakah kalian menyukai metode mengajar guru mata pelajaran bahasa Prancis? S 11 Apakah kalian mendapatkan kesulitan saat belajar bahasa Prancis di kelas? S 3. Aspek Sarana dan Prasarana Responden : Kepala Sekolah KS, Guru mata pelajaran bahasa Prancis GP, Siswa S 1 Apakah sekolah sudah mendapatkan buku-buku pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013? KS GP 2 Jika iya, apa pendapat Ibu terhadap isi buku tersebut? Apakah sesuai jika diterapkan di kelas? GP 3 Jika tidak, apa yang Ibu lakukan supaya pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013? GP 4 Apakah fasilitas pembelajaran bahasa Prancis yang kalian dapatkan sudah baik? Alasannya? S 4. Aspek Faktor Penunjang dan Penghambat Responden : Kepala Sekolah KS dan Guru mata pelajaran bahasa Prancis GP 1 Kendala apa sajakah yang BapakIbu hadapi selama penerapan Kurikulum 2013? 2 Menurut BapakIbu, apakah yang menghambat pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? 3 Menurut BapakIbu, apakah yang menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis? 4 Apa harapan BapakIbu terhadap pelaksanaan Kurikulum 2013 khususnya untuk mata pelajaran bahasa Prancis di SMA N 7 Purworejo?

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data berupa teknik observasi, teknik wawancara dan teknik angket. 1. Observasi Pengumpulan data yang pertama adalah dengan melakukan observasi langsung di sekolah. Peneliti melakukan observasi partisipasif dimana peneliti akan mengamati dan mengikuti proses penelitian secara langsung dengan sumber data penelitian. Peneliti akan melakukan observasi di dalam kelas pada saat pembelajaran bahasa Prancis berlangsung. Selain itu, peneliti juga melakukan obsevasi pada kondisi-kondisi sarana dan prasarana terkait dengan Kurikulum 2013. 2. Angket Angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Responden akan mengjawab pertanyaan atau pernyataan dengan memilih salah satu dari macam-macam jawaban yang sudah disediakan. 3. Wawancara Interview Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer dan terwawancara interviewee denga maksud tertentu. Pewawancara dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan terwawancara meliputi kepala sekolah, guru mata pelajaran bahasa Prancis dan siswa kelas X IPS dan Bahasa. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari angket.

F. Uji Coba Instrumen

Instrumen penelitian sangat berpengaruh akan hasil data yang didapatkan. Data merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian karena benar tidaknya data akan menentukan mutu dari sebuah penelitian. Maka, untuk mendapatkan data yang baik dalam sebuah penelitian yang berkualitas diperlukan instrumen penelitian yang baik dan tepat. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif, oleh karena itu validitas dan reliabilitas data juga akan dibagi dalam dua pendekatan. Untuk instrumen lembar observasi menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan untuk instrumen angket dan wawancara menggunakan pendekatan kualitatif. 1. Validitas Pendekatan Kuantitatif Menurut Arikunto 2006:168 Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Pengujian dilakukan melalui analisis butir soal, yaitu mengkorelasikan skor yang ada dalam setiap butir soal dengan skor total. Prosedur pengujian dilakukan dengan cara menganalisis setiap item dalam lembar observasi dengan mengkorelasikan skor item x dengan skor total y. Untuk itu digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: = N Σ XY − Σ X Σ Y { N Σ X − Σ X } { N Σ Y − Σ Y } Keterangan : : koefisien korelasi X dan Y : jumlah responden Ʃ : jumlah harga skor butir Ʃ : jumlah harga skor total Ʃ : produk dari X dan Y Syarat minimum butir dalam instrumen untuk dianggap valid adalah r = 0,3. Jadi jika korelasi antara butir dengan dengam skor kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Perhitungan analisis validitas instrumen dengan bantuan program Statical Product and Service Solutions SPSS 2. Reliabilitas Pendekatan Kuantitatif Menurut Arikunto 2006: 29 seseorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut selalu berbicara ajeg, tidak berubah-ubah pembicaraanya dari waktu ke waktu. Hal ini sama dengan reliabilitas yang mempunyai arti kemantapan, konsistensi, keteramalan dan ketetapan. Begitu pula dengan instrumen, selain harus valid instrumen juga harus mempunyai kadar reliabilitas yang tinggi. Hal itu berarti bahwa instrumen harus tetap dan tidak berubah-ubah. Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah rumus Alpha Cronbach karena skor yang digunakan berbentuk skala likert. Rumusnya adalah: = − 1 1 − Ʃ Keterangan: : indeks keandalan : banyak butir pertanyaan Ʃ : jumlah varian butir : jumlah varian total 3. Validitas dan Reliabilitas Pendekatan Kualitatif Dalam mengukur validitas dan reliabilitas instrumen angket dan wawancara dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Terknik triangulasi sumber adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dilakukan