Perkembangan Rasa Percaya Diri

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mencakup kecenderungan perhatian, karakter, kondisi hati, proteksi dan perasaan batinnya yang dilihat sebagai salah satu bentuk difensif. Dengan metode yang lebih mudah, dapat dikatakan bahwa peribadi orang yang kreatif harus mengandung ciri-ciri yang dapat mendorong tumbuh dan lahirnya karya yang kreatif. 57 Adapun keharusan serta keterkaitan diantara konsep percaya diri serta kreativitas ini amatlah berkait rapat. Ini adalah kerana, seseorang tidak dapat mengembangkan kreativitasnya jika tidak mempunyai rasa percaya diri. Terdapat banyak faktor penghambat kreativitas yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya. Dengan pendekatan psikologi serta agama, konselor menyakini terapi ini akan mempunyai extra power bagi memastikan terapi ini untuk diuji secara lancar serta berkesan. Konselor meyakini setelah seseorang mengenal agam dan mengamalkan maka akan terdapatnya ketenangan, malah kesembuhan bagi penyakit-penyakit fisik dan juga rohani serta mental yang sehat. Pelaksanaan terapi ini, mengfokuskan pada pengembangan pola pikir serta pola peribadi klien dengan penerapan nilai-nilai positif dalam diri klien. Proses terapi Creative process yang digunakan dengan melalui beberapa sesi ataupun langkah-langkah terapi serta teknik terapi yang 57 Imam Al-Ghazali, Membangkitkan Energi Qolbu, Republik Indonesia, Mitra Press, 2008, hal. 76 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id difokuskan bagi pembinaan rohani yang sehat serta berkembang. Dimana konseli difokuskan pada pengembalian ciri-ciri islami supaya memiliki keteguhan jiwa, iman dan taqwa kepada Allah SWT. Dalam hurain di atas dapat disumpulkan bahwa Terapi “Creative Process” dalam mengembangkan percaya diri seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya diharap dapat ditangani.

C. Implementasi Creative Process Dan Perkembangan Rasa Percaya Diri

Terapi Creative Process dalam mengembangkan percaya diri dalam penelitian ini sangat berkait rapat antara satu sama lain, karena inti dari Terapi Creative Process ini menekankan bagaimana individu yang kreatif bisa membuat hipotesis-hipotesi awal berdasarkan masalah yang dihadapi dan diakhiri dengan mewujudkan hasil kreativitas serta diikuti oleh aktivitas-aktivitas pemikiran dan kemampuan untuk mentransformasikan berbagai data dan membuat hubungan antara unsur-unsur kognitif, juga dinamika kehidupan, emosional,dan seluruh faktor personal. Pada penelitian ini, Terapi Creative Process juga merupakan sebuah proses terapi yang digunakan untuk memfasilitasi konseli dalam menguasai mengembangkan potensi yang ada pada perkembangan percaya diri pada konseli. Pemberian terapi disediakan oleh konselor nantinya diharapkan bisa membuat konseli menguasai atau memahami dirinya melalui sesi-sesi yang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diberikan berdasarkan respon dan pengungkapan lisan dari masalah yang terkandung pada konseli disesuaikan dengan penggunaan terapi yang digunakan untuk terapi Creative process ini dan sebelum proses terapi dilakukan. Perlunya ada proses Attending iaitu membina kepercayaan di antara konselor dan konseli dahulu supaya masalahnya dapat diditeksi dan proses terapi akan lebih efektif jika pendalaman masalah konselor sesuai dengan terapi yang disediakan. Kemudia direfleksikan dalam diri konseli sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan konseli melalui tantangan-tantangan yang pernah diberikan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa terapi Creative Process ini menjadi masukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi konseli, menginterprestasi isi dari dari terapi-terapi yang sesuai dengan permasalahan yang di alami konseli, berani akan menghadapi tantangan hidup dimana percaya diri, keyakinan, kepercayaan akan kemampuan diri bisa mengatur pola pikir kearah positif dan pengembangan serta kemajuan dalam diri. Penelitian ini juga mengkaji tentang bagaimana konseli dihadapkan dengan masalahnya justeru dengan adanya terapi silaturahim yang dapat merubah pikiran negative ke positif pada sikap konseli diterapkan dalam mengembangkan percaya diri pada diri klien. 58 58 Chalimatus Sa‟diyah, Model Konseling Dalam Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Seorang Anak Di Yayasan Duafa Ma’hadatul Aitam Sidoarjo, Skripsi; Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, hal.13 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Terapi Creative Process ini menekankan pentingnya perubahan pola pikir yang positif dalam membangun serta mengembangkan rasa percaya diri seterusnya mampu membantu klien memecahkan masalah dengan metode yang berbeda yang berfokuskan pada titik kreativitas pada diri klien. Diharap klien pada setelah berjalannya proses terapi, klien dapat berkarya atau menghasilkan sesuatu berdasarkan hipotesis-hipotesis awal dari problem yang dihadapi oleh klien. Karena konflik sering terjadi pada awalnya dari pikiran yang negative serta takut untuk membangun potensi diri, seterusnya menghindar dari tampil ketika presentasi dijalankan menyebabkan bermasalah dalam kehidupan sosial serta akademik menjadikan klien menjadi stress dan tekanan dalam kehidupannya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Deksripsi Umum Objek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Dalam bab ini peneliti konselor menyajikan gambaran dari lokasi yang dijadikan objek penelitian, karena menurut peneliti hal ini diperlukan dalam mencari data-data umum, yang mana data-data tersebut diperoleh dari adanya deskripsi lokasi penelitian. Di samping itu juga terdapat korelasi antara lokasi penelitian dengan masalah individu yang diteliti. Adanya gambaran lokasi peneltian bisa membantu dan menggambarkan bagaimana kondisi lingkungan di sekitas konseli yang termasuk di dalamnya adalah kehidupan keagamaan, hubungan sosial masyarakat disekitar konseli tinggal, dan kondisi lingkungan tempat tinggal konseli sehingga peneliti konselor mengetahui secara langsung bagaimana lingkungan tempat tinggal masyarakat yang berhubungan denagn adanya masalah yang diahadapi oleh konseli. Adapun lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian skripsi adalah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang tempatnya berada di digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id fakultas adab yang memiliki berbagai jurusan diantaranya : prodi bahasa dan sastera arab, prodi sejarah dan kebudayaan Islam, prodi sastera Inggris. Di dalam ketiga prodi ini mampu melahirkan generasi penerus dalam penengakan kebudayaan dalam Islam. Setelah IAIN Sunan Ampel berubah menjadi UIN Sunan Ampel berdasarkan peraturan Presiden Republik Indonesia no. 65 tahun 2013, tanggal 01 Oktober 2013 dan peraturan Menteri Agama RI No 8 tahun 2014, tanggal 28 April 2014, tentang organisasi dan tata kerja UIN Sunan Ampel Surabaya, maka diiringi oleh bertambahnya fakultas yang semula hanya lima fakultas menjadi Sembilan fakultas iaitu : fakultas syariah dan hukum, fakultas ushuluddin dan filsafat, fakultas tarbiyah dan keguruan, fakultas dakwah dan komunikasi, fakultas adab dan humaniora, fakultas sains dan teknologi, fakultas ekonomi dan bisnis Islam, fakultas psikologi dan kesehatan, fakultas ilmu sosial dan ilmu komunikasi. 56 Fakultas adab dan humaniora ini mempunyai targetnya sendiri dimana mendidik mahasiswa untuk menjadi sarjana yang mengusai Ilmu sejarah peradaban Islam terutamanya serta cabang-cabang keilmuan yang lain. Lulusan mendapatkan gelar S. HUM Sarjana Humaniora 56 Dokumentasi, panduan UIN Sunan Ampel 2014, hal. 4