Sistem Prosedur Pembelian Bahan Baku

Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Vol.5 No.3 Desember 2012. ISSN LIPI: 1979-9640 Hal 40 jumlah harga, keterangan dan total keseluruhan. Formulir ini hanya digunakan dalam perusahaan PT. Pabrik Es Pematangasiantar.

3.1.4. Data-Data Pembelian Bahan

Baku Pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar Adapun data Pembelian bahan baku pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 1 PT. Pabrik Es Pematangsiantar Daftar Pembelian Bahan Baku Januari sd Desember 2011 No Nama Bahan baku Kebutuhan kg Hargasatuan Rp Jumlah Rp 1 Gula pasir 200.000 8.500 1.700.000.000 2 Essence sarsaparilla 2.500 80.000 200.000.000 3 Citronzue 1.00 6.000 600.000 4 Sodium Benzoate 1.400 5.000 7.000.000 5 Foam Heading 125 12.000 1.500.000 6 Chocholate Brown 198 32.000 6.336.000 7 Roserberry Red 150 13.000 1.950.000 8 Sodium Becarbonate 1.500 4.400 6.600.000 9 Sodium Sulfanastricus 100 3.500 350.000 10 Garam Makan 50 800 40.000 Total Pembelian 1.924.376.000 Sunber: PT. Pabrik Es Pematangsiantar

3.2. 3.3.

Pembahasan Penelitian Kegiatan pokok PT. Pabrik Es Pematangsiantar adalah memproduksi minuman cap Badak dan Es batangan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut dibentuk beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yaitu bagian produksi, bagian pengadaan bahan baku, bagian penggudangan, dan bagian pemasaran. Pemisahan setiap fungsi dan tanggung jawab pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar dilaksanakan agar setiap bagian memiliki tanggung jawab Jurnal Ilmiah Pendidikan Tinggi, Vol.5 No.3 Desember 2012. ISSN LIPI: 1979-9640 Hal 41 pada setiap pekerjaan dan tidak mencampuri pekerjaan yang bukan pekerjaannya. Setiap transaksi yang terjadi pada perusahaan PT. Pabrik Es Pematangsiantar harus atas dasar persetujuan pejabat yang berwenang yaitu pimpinan perusahaan PT. Pabrik Es Pematangsiantar dan bagian keuangan. Prosedur pembelian yang digunakan oleh PT. Pabrik Es Pematangsiantar adalah permintaan pembelian bahan baku, prosedur order pembelian, prosedur penerimaan barang. PT. Pabrik Es Pematangsiantar sudah sepenuhnya memiliki karyawan yang mutunya sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya. Untuk mengatasi kelemahan yang bersifat manusiawi, sistem pembelian bahan baku memiliki tiga unsur yaitu: struktur organisasi, sistem dan prosedur pembelian bahan baku, praktek yang sehat yang diperlukan PT. Pabrik Es Pematangsiantar pada sistem akuntansi pembelian bahan baku, agar setiap karyawan yang melakukan terhindar dari godaan. Sehingga tujuan sistem pembelian bahan baku dapat terwujud dengan baik. Hipotesis yang pertama berbunyi diduga PT. Pabrik Es Pematangsiantar belum memadai dalam menerapkan sistem pengorganisasian pembelian bahan baku. Hasil penelitian tentang sistem pengorganisasian pembelian bahan baku pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar dilakukan oleh bagian akuntansi atas dasar persetujuan pimpinan. Sedangkan bagian pembelian hanya menerima barang-barang atau bahan-bahan yang dibeli bagian akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa sistem pengorganisasian pembelian bahan baku belum memadai maka hipotesis di terima. Hipotesis yang kedua diduga PT. Pabrik Es Pematangsiantar belum memadai dalam menerapkan otorisasi dan prosedur dalam pembelian bahan baku. Hasil penelitian bahwa sistem otorisasi dan prosedur pencatatan pembelian bahan baku pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar adalah: 1. Prosedur Permintaan Bahan Baku yang dilakukan bagian gudang karena persedian bahan sudah mencapai tingkat minimum dengan membuat surat permintaan pembelian kepada bagian Akuntansi. 2. Prosedur Order pembelian, dimana bagian Akuntansi melaksanakan pembelian bahan baku atas dasar perintah bagian gudang. Dan bagian akuntansi mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada pemasok atas persetujuan pimpinan perusahaan. 3. Prosedur Penerimaan Barang, dimana pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian. Bagian gudang akan mencocokkan kualitas, kuantitas, jenis bahan baku yang diterima kemudian akan membuat suatu daftar atau laporan yang akan di berikan kepada pihak akuntansi atau keuangan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prosedur sistem pembelian bahan baku pada PT. Pabrik Es Pematangsiantar sudah memadai maka hipotesis ditolak. Hipotesis yang ketiga diduga PT. Pabrik Es Pematangsiantar belum memadai dalam melaksanakan praktek sehat dalam pembelian bahan baku. Hasil penelitian bahwa praktek sehat sistem pembelian bahan baku sudah terlaksana secara memadai ,dimana setiap pembelian yang dilakukan PT. Pabrik Es pematangsiantar sudah menggunakan: