2 Penyajian data
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi yang tersusun
yang memberikan
kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam pengambilan data
kecenderungan kognitif manusia adalah penyederhanaan informasi yang kompleks kedalam kesatuan bentuk yang sederhana dan selektif
atau dalam konfigurasi yang mudah dipahami. 3
Menarik kesimpulan Pada penarikan kesimpulan penelitian mengartikan dari seluruh
data yang telah dikumpulkan, setelah data tersebut disajikan peneliti dapat memberikan makna, tafsiran, argumen membandingkan data dan
menjadi korelasi antara satu komponen dengan komponen lainnya kemudian dari semua itu ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari
setiap permasalahan yang ada dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan alur yang terjadi bersamaan, meliputi reduksi data,
dengan menyederhanakan dan mengorganisasikan data secara terus menerus selama penelitian sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik
dan verifikasi.
G. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yaitu : 1.
Pedoman Observasi Pedoman observasi berisi pedoman observasi yang telah
disiapkan sebelumnya untuk memperoleh data mengenai kondisi fisik
laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK Batik Perbaik Purworejo, pedoman observasi digunakan sebagai acuan untuk
melakukan pengamatan. 2.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara dibuat secara detail sebelum melakukan
penelitian untuk mempermudah proses wawancara selama penelitian berlangsung, pedoman wawancara berisi butir-butir pertanyaan yang
diajukan saat wawancara. 3.
Pedoman Dokumentasi Pedoman dokumentasi berisi pedoman hal-hal yang telah
disiapkan sebelumnya
untuk memperoleh
data mengenai
pengadministrasiandokumen tentang
laboratorium Administrasi
Perkantoran di SMK Batik Perbaik Purworejo.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian
a. Sejarah singkat SMK Batik Perbaik Purworejo
Sekolah Menengah Kejuruan Batik Perbaik Purworejo berdiri pada tahun 1973. Bermula dari SMEA Kabupaten
Purworejo yang karena sesuatu hal sekolah tersebut harus berpindah dari gedung di Jl Jogja No:35, maka sekolah tersebut
meminta permohonan untuk bernaung kepada pengurus Koperasi Batik Perbaik pada tanggal 14 Januari 1973. Saat itu Koperasi
Batik Perbaik telah memiliki fasilitas Gedung yang cukup representatif
dan digunakan
juga sebagai
kampus IKIP Muhammadiyah. Setelah permohonan tersebut dikabulkan pada
tanggal 20 Januari 1973 maka secara resmi berdiri SMEA Batik Purworejo.
Sekolah ini kemudian mendapatkan SK terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah
pada tanggal 6 Juni 1973. Ketika awal berdirinya SMEA Batik telah memiliki 151 siswa dengan jumlah guru 20 orang. Pada tahun
19781979 SMEA
BATIK telah
berkembang dengan
jumlah murid 582. Pada tahun 1985 SMEA BATIK berusaha memisahkan diri dari Koperasi Batik Perbaik dan pada akhirnya