9 KKM ditentukan dengan menghitung rata-rata dari penilaian tiga
aspek utama dalam proses belajar mengajar siswa. Aspek utama dalam pembelajaran adalah komplektifitas, daya dukung, dan intake.
Kompleksitas merupakan tingkat kesulitan materi pada tiap indikator, kompetensi dasar maupun standart kompetensi. Kompleksitas tinggi
rentang nilai yang digunakan 50-64, kompleksitas sedang 64-80, dan kompleksitas rendah 81-100. Daya dukung merupakan ketersedian
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah dalam menunjang Kegiatan Belajar Siswa. Daya dukung tinggi maka rentang nilai yang
digunakan 81-100, daya dukung sedang 65-80, untuk daya dukung rendah 50-64. Intake merupakan tingkat kemampuan rata-rata siswa.
Intake siswa tinggi maka rentang nilai yang digunakan 81-100, intake sedang 65-80, untuk intake rendah 50-64.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1 data sekolah, matapelajaran, dan kelassemester; 2 materi pokok; 3 alokasi waktu;
4 tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; 5 materi pembelajaran; metode pembelajaran; 6 media, alat dan sumber
belajar; 6 langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan 7 penilaian.
10
RPP paling sedikit memuat: i tujuan pembelajaran, ii materi pembelajaran, iii metode pembelajaran, iv sumber belajar, dan v
penilaian.
5. Metode Pembelajaran Problem Based Learning PBL
PBL merupakan metode pembelajaran yang dapat menolong siswa dalam meningkatkan kreatifitas siswa untuk memecahkan sebuah
permasalahan. Metode
pembelajaran ini
menyajikan sebuah
permasalahan nyata sebagai awal pembelajaran. Permasalahan yang diberikan kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan penerapan
teori. PBL mulai dikembangkan pertama kali pada tahun 1980-an pada
sekolah medis McMaster University di Canada. Selama satu dekade PBL diadopsi dan digunakan oleh seluruh sekolah medis di Amerika Utara
dan Eropa. Pada saat ini, PBL telah diadopsi dan diterapkan hingga Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan berbagai universitas John R.
Savery, 2006 : 3. Terdapat banyak ahli pendidikan yang mendefinisikan tentang
PBL. Menurut Hal White 2001 : 1 Problem Based Learning adalah metode pembelajaran dimana siswa dibuat kelompok-kelompok siswa
untuk memecahkan sebuah masalah yang kompleks dan nyata. Permasalahan yang diberikan kepada siswa akan membentuk
kemampuan pemecahan
masalah, memberikan
argumentasi, mengkomunikasi, dan menilai diri sendiri. Menurut Erik De Graff