Jika selisih yang terjadi karena kesalahan pencatatan atau sebab-sebab lain yang
penerimaan tagihan dari seorang debitur pada tanggal 15 Februari 2008 Rp1.500.000 dicatat Rp1.000.000,-
Kesalahan tersebut diperbaiki dengan jurnal koreksi sebagai berikut: 28 Februari 2008
Kas Kecil Rp500.000
Piutang Dagang Rp500.000
Penjelasan: Pada waktu penerimaan tagihan tanggal 15 Februari 2008 harusnya dicatat
dalam penerimaan kas Rp1.500.000 ternyata dicatat Rp1.000.000 berarti ada kekurangan mencatat di jurnal penerimaan kas maupun pada rekening kas sisi
debit Rp500.000 Maka untuk perbaikannya rekening kas harus didebit sejumlah kekurangan
tersebut. 3.
Saldo rekening kas tanggal 31 Juni 2009 Rp5.000.000 tetapi berdasarkan perhitungan fisik Rp4.845.000. Setelah dilakukan penelitian, ternyata
pembelian peralatan kantor secara tunai sebesar Rp2.500.000, dicatat Rp2.345.000. Kesalahan tersebut diperbaiki dengan jurnal koreksi sebagai
berikut: 31 Juni 2009
Peralatan Rp155.000
Kas Kecil Rp155.000
4. Pada tanggal 31 Agustus 2010, terdapat saldo rekening kas kecil Rp1.570.000
tetapi berdasarkan perhitungan fisik berjumlah Rp1.750.000. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata penerimaan dana kas kecil dari kas besar tanggal 15
Agustus 2010 sebesar Rp950.000, hanya dicatat Rp770.000. kesalahan tersebut dapat diperbaiki dengan jurnal koreksi sebagai berikut:
31 Agustus 2010 Kas Kecil
Rp180.000 Kas
Rp180.000 Penjelasan:
Pada waktu membeli peralatan kantor tanggal 6 Juni 2009 harusnya dicatat dalam jurnal pengeluaran kas Rp2.500.000 ternyata dicatat Rp2.345.000. Jadi
ada kekurangan mencatat dijurnal pengeluaran kas maupun pada rekening kas sisi kredit. Maka untuk perbaikan rekening kas di kredit dan peralatan dikredit
sejumlah kekurangan tersebut. Kesimpulan:
1. Jika kesalahan mencatat terlalu besar, perbaikannya ditulis disisi yang
berlawanan sebesar kelebihan. 2.
Jika kesalahan mencatat terlalu rendah, perbaikannya ditulis disisi yang sama sebesar kekurangannya.