Ciri-ciri koordinasi adalah sebagai berikut:

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 23 pimpinan memiliki cirri khas bila dibandingkan dengan fungsi-fungsi organik lainnya. Dikatakan khas karena fungsi koordinasi mencakup pula fungsi- fungsi lainnya, seperti: perencanaan, staffing, motivasi, pengawasan, dan lain sebagainya. II. Koordinasi merupakan usaha untuk menjamin kelancaran mekanisme prosedur kerja dari berbagai macam komponen dalam organisasi. Kelancaran mekanisme prosedur kerja harus dapat terjamin. Hal itu ditujukan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi dengan menghindari seminimal mungkin perselisihan friction yang timbul antara komponen dalam organisasi yang sama dan mengusahakan semaksimal mungkin kerja sama di antara komponen-komponen tersebut. III. Koordinasi merupakan usaha mengarahkan dan menyatukan kegiatan dari satuan kerja organisasi, sehingga organisasi dapat bergerak sebagai kesatuan yang bulat untuk melaksanakan seluruh tugas organisasi yang diperlukan dalam mencapai tujuannya. Lebih jelasnya, koordinasi mengandung makna adanya keterpaduan integrasi dan keserasian serta kesimultanan sinkronasi seluruh tindakan yang dijalankan oleh organisasi. Hal ini sesuai dengan prinsip; koordinasi, integrasi, dan sinkronasi. IV. Koordinasi adalah faktor dominan yang perlu diperhatikan bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Dikatakan sebagai faktor dominan, karena kelangsungan hidup suatu organisasi pada tingkat tertentu ditentukan oleh kualitas usaha-usaha koordinasi yang dijalankan. Oleh karena itu, seorang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 24 pemimpin dikatakan sebagai pimpinan yang berhasil, apabila ia dapat melakukan koordinasi dengan baik. Peningkatan kualitas koordinasi merupakan usaha yang perlu dilakukan terus-menerus, karena masalahnya bukan hanya masalah teknis semata-mata, tetapi juga tergantung dari sikap, tindakan, dan langkah dari pemegang fungsi organik sebagaimana yang telah diuraikan di atas. V. Koordinasi tetap memainkan peranan yang penting dalam merumuskan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 24 Fungsi koordinasi menurut ketua LAN yang dikutip Jayanti adalah: 25 a koordinasi adalah salah satu fungsi manajemen, disamping adanya fungsi perencanaan, penyusunan pegawai, pembinaan kerja, motivasi, dan pengawasan. b Koordinasi merupakan usaha untuk menjamin kelancaran mekanisme prosedur kerja dari berbagai komponen dalam organisasi c Koordinasi adalah usaha yang mengarahkan dan menyatukan kegiatan dari satuan kerja unit organisasi 24 Manila GK. 1996. Praktek Manajemen Pemerintahan Dalam Negeri. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 47. 25 Paulina Dwi Jayanti. “Komunikasi dan Koordinasi yang Sinergi Antara Pemerintah Desa dan BPD dalam Pembuatan Peraturan Desa”, Jurnal Governance Volume I, Nomor 01, Tahun 2013, Prodi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Tanjungpura. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 25 d Koordinasi adalah faktor dominan yang perlu diperhatikan bagi kelangsungan hidup suatu organisasi e Koordinasi tetap mamainkan peranan yang penting dalam merumuskan pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab f Pertumbuhan organisasi berarti penambahan beban kerja atau fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan organisasi yang bersangkutan g Timbulnya spesialisasi yang semakin tajam merupakan konsekuensi logis dari pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu perlu diperhatikan oleh organisasi dengan harapan para spesialisasi ini memainkan peranan yang lepas kaitannya dengan hal-hal yang umum dan lebih luas.

2. Pengertian Sumber daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan terjemahan dari “human resources”, namun, ada ahli yang menyamakan sumber daya manusia dengan “manpower” tenaga kerja. Bahkan, sebagian orang menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan personal personalia, kepegawaian, dan sebagainya. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya rasio, rasa, dan karya. Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Seberapa besar majunya teknologi, perkembangan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 26 informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa SDM, maka sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya. 26 Werther dan Davis yang dikutip Sutrisno, menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah “pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan- tujuan organisasi”. Sebagaimana dikemukakan, bahwa dimensi pokok sisi sumber daya adalah kontribusinya terhadap organisasi, sedangkan dimensi pokok manusia adalah perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada gilirannya akan menentukan kualitas dan kapabilitas hidupnya. 27 Sumber daya manusia berkualitas tinggi menurut Ndraha yang dikutip Sutrisno, adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan, bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti: intelligence, creatifity dan imagination; tidak lagi semata- mata menggunakan energi kasar, seperti bahan mentah, lahan, air, tenaga otot, dan sebagainya. 28 Menurut Hasibuan yang dikutip Syarif, bahwa Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Sumber Daya Manusia atau man power di singkat SDM merupakan yang dimiliki 26 Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana. Jakarta. Hal 3. 27 Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana. Jakarta. Hal 4. 28 Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana. Jakarta. Hal 4.