digunakan tetapi lebih senang bila menggunakan palu kayu, karana lebih lembut dan kenyal.
Sikat Ijuk
Dalam kerja ukiran diperlukan pula sikat ijuk yang berfungsi untuk membersihkan kotoran kayu pada ukiran yang telah selesai di ukir.
Peralatan kerja bangku
Peralatan kerja bangku juga diperlukan dalam kerja ukir, antara lain: gergaji potong, ketam, rol meter, try square, pensil,
2. Penggunan alat dengan benar
Pengertian penggunaan alat dengan benar di dalam teknik kerja ukir kayu yang terpenting adalah pertama cara penggunaan cara memegang pahat dan
penerapannya, kedua memastikan bahwa setiap pahat yang akan digunakan selalu dalam kondisi tajam.
Kedua hal tersebut sangat penting karena sangat berpengaruh terhadap efektivitas, kualitas hasil pahatan, dan kecepatan dalam memperoleh hasil ukiran. Berikut ini
dijelaskan jenis, bentuk dan cara penggunaan dari masing-masing jenis pahat, antara lain
sebagai berikut:
a. Pahat Penguku
bilah .
-250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm.
melingkar, membuat bentuk cembung, cekung, ikal, dan pecahancawenan
b. Pahat Penyilat
r berjumlah 10 bilah -
250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm
cembung lurus dan cekungdasaranlemahan.
c. Pahat Pengot
- 3 bilah
dengan 10 mm, panjang 220- 250 mm, tebal kurang lebih 1,5 mm. membersihkan sudut sela-sela dasaran ukiran
yang sulit dijangkau dengan pahat peratapenyilat
d. Pahat Kol
-10 bilah -
250 mm, tebal kurang lebih 0,75 mm.
alur lengkung, juga biasa untuk membuat hiasan texture untuk karya seni. Pahat ini juga digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian cekung yang tidak dapat
dikerjakan dengan pahat penguku.
. Pahat kol
e. Pahat Coret
– 3 bilah
dengan 1,5 cm. aun atau bunga,
dan texture untuk karya seni.
f. Cara merawat dan Menajamkanmengasah pahat Batu asah
Dalam kerja ukir pahat harus selalu dirawatdijaga selalu dalam keadaan siap pakaitajam. Cara menajamkan pahat biasanya menggunakan batu asahan. Batu
asahan dipasaran ada dua jenis, yaitu batu asahan yang diproduksi oleh pabrik dan perusahaan tradisional. Batu asahan yang diproduksi oleh pabrik ini biasanya disebut
batu asah minyak, batu asah ini pada waktu dipakai menggunakan minyak pelumasolie. Sedangkan batu asahan tradisional menggunakan air. Batu asahan
minyak biasanya ada dua permukaan yang berbeda; satu permukaan kasar dan satu permukaan halus.
Fungsi permukaan yang kasar biasanya digunakan untuk memperbaiki apabila permukaan mata pahatnya rusak akibat misalnya jatuh dari meja kerja atau rusak
karena kesalahan teknis. Sedangkan permukaan yang halus biasanya digunakan untuk menajamkan pahat ukir terutama pahat penyilatpahat mata lurus. Batu asah
gunung memiliki dua permukaan yang sama yaitu halus saja atau kasar saja. Batu asah ini khusus untuk menajamkan, baik pahat lurus dan lengkung.