11
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dituntut kemampuan dan kesiapan untuk menghadapi perubahan, seiring dengan laju perekonomian dunia yang telah mengalami
perkembangan dan telah menghadapi perekonomian pasar bebas. Perusahaan- perusahaan tertantang untuk meningkatkan daya saing, agar dapat tetap bertahan
dari persaingan yang ketat. Dalam persaingan akan terjadi seleksi, dan bagi perusahaan yang tidak mampu bertahan akan tersingkir dari kompetisi. Sehingga
setiap perusahaan dituntut untuk selalu mencari cara agar unggul dibandingkan pesaing mereka dalam mengelola perusahaan.
Perencanaan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dalam sebuah kompetisi. Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil
memenangkan persaingan diantara perusahaan-perusahaan lain, dengan melihat laba yang dihasilkan oleh perusahaan bagi pemiliknya. Selain dibutuhkan kinerja
perusahaan yang baik dan ke sinergian setiap divisi, dibutuhkan juga perencanaan keuangan yang baik. Namun perencanaan yang baik dapat dihubungkan dengan
kelemahan dan kekuatan perusahaan itu sendiri. Kekuatan perusahaan harus dapat dimengerti untuk bisa dimanfaatkan, dan kelemahan perusahaan harus diakui dan
dicari solusi terbaik untuk menutupi kelemahan tersebut. Laba merupakan kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban. Sedangkan pertumbuhan laba merupakan adanya peningkatan laba yang diperoleh
12
dibandingkan laporan keuangan periode tahun lalu. Pertumbuhan laba suatu perusahaan bisa saja mengalami kenaikan untuk tahun sekarang ini, namun juga
bisa mengalami penurunan untuk tahun berikutnya. Oleh karena itu untuk meningkatkan laba dibutuhkan perencanaan dan pengendalian keuangan yang
baik. Salah satu analisis untuk menciptakan perencanaan keuangan yang baik adalah dengan melakukan analisis ratio keuangan. Rasio keuangan merupakan
perbandingan antara dua elemen dalam laporan keuangan yang harus saling berhubungan sehingga hasilnya dapat diinterpretasikan untuk mengetahui kondisi
keuangan atau kinerja perusahaan pada periode tertentu. Untuk mengetahui kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, rasio keuangan harus dibandingkan
dengan hasil rasio keuangan pada periode sebelumnya. Ada berbagai kelompok rasio keuangan yang dapat digunakan manajer
untuk perencanaan keuangan dan mengetahui kondisi keuangan serta kinerja perusahaan yaitu : rasio liquiditas, solvabilitas , profitabilitas. Rasio keuangan
telah biasa digunakan dalam penelitian kinerja secara teoritis dan praktis, namun belum pernah diuji kemanfaatannya secara ilmiah. Secara teoritis, analisis laporan
keuangan dikatakan mempunyai kegunaan apabila dapat dipakai untuk mengukur dan memprediksi fenomena ekonomi. Sebab penting bagi pemakai laporan
keuangan untuk mengetahui pertumbuhan laba, karena peningkatan laba yang diperoleh perusahaan akan menentukan besarnya tingkat pengembalian atau
deviden yang harus dibayarkan ke pada pemegang saham atau bagi calon investor sebagai cerminan untuk mengambil keputusan apakah akan melakukan investasi
atau tidak. Pertumbuhan laba juga penting bagi manajemen perusahaan,sebagai
13
ukuran kinerja dan sebagai alat untuk merencanakan aktivitas perusahaan pada periode mendatang. Pertumbuhan laba juga penting bagi krediitur, sebagai
perimbangan untuk memberi kredit atau tidak. Penelitian mengenai rasio-rasio keuangan telah banyak dilakukan di
Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa secara keseluruhan rasio keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan laba. Rasio-rasio keuangan yaitu debt to equity, net profit, total asset turn over, ROA, ROE. Secara stimulan dapat mempengaruhi prediksi
pertumbuhan laba. Dan berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk menganalisis rasio keuangan yang diduga saat rasio keuangan bertumbuh akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan harapan penelitian ini kelak akan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan,terlebih bagi pihak yang akan
berinvestasi dalam perusahaan. Sehingga pengambilan keputusan untuk berinvestasi memiliki pondasi yang lebih pasti. Dengan analisis yang cermat
untuk mengevaluasi keuntungan yang diharapkan dari investasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian terdahulu. Hal
ini disebabkan peneliti ingin menguji kembali hasil dari penelitian terdahulu. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu dengan
menggunakan sampel yang lebih banyak dan untuk periode laporan keuangan tahun 2008-2010 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, sehingga diharapkan penelitian ini menjadi lebih terbaru. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap
14
Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010 “.
1.2 Perumusan Masalah