37 2.
Saham Preferen, saham ini mempunyai sifat gabungan hybrid antara obligasi bond dan saham biasa. Dibandingkan dengan saham biasa, saham
preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Saham preferen
dibedakan menjadi saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa convertible preferred stock, saham preferen yang dapat ditebus
callable preferred stock, saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang floating atau adjustable-rate preferred stock.
3. Saham Treasuri treasury stock, saham ini dimiliki oleh perusahaan yang
sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri.
H. Teori Portofolio
1. Pengertian Portofolio
Portofolio adalah serangkaian kombinasi beberapa sekuritas yang diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik perorangan maupun lembaga.
Sekuritas dapat berupa saham, surat berharga, obligasi, sertifikat dan lain-lain. Portofolio dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi atau gabungan
sekumpulan aset dengan mengalokasikan dana pada aset-aset tersebut dengan tujuan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang Sunariyah,
2004:194. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang
untuk dimasukkan ke saham selama periode waktu yang tertentu Jogiyanto, 2014:5. Adanya saham, penundaan konsumsi sekarang untuk diinvestasikan ke
38 saham tersebut akan meningkatkan utilitas kepuasan total. Investasi ke dalam
saham akan meningkatkan utilitas. Investor melakukan investasi untuk meningkatkan utilitasnya dalam bentuk kesejahteraan keuangan. Penundaan
konsumsi yang dilakukan investor dimaksudkan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang digunakan untuk konsumsi mendatang.
Tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan kegiatan investasi yaitu tingkat pengembalian keuntungan yang diharapkan expected
rate of return, tingkat risiko rate of risk, dan ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan Abdul, 2005:4. Tingkat risiko pada umumnya berbanding
lurus dengan tingkat pengembalian yang diharapkan atau dapat dikatakan bahwa semakin tinggi risiko risk yang diambil maka tingkat pengembalian
return yang diharapkan akan semakin tinggi. Pemilihan aset-aset oleh investor tergantung pada preferensi investor
terhadap risiko. Preferensi investor terhadap risiko dibedakan menjadi tiga yaitu investor yang menyukai risiko atau pencari risiko risk seeker, investor yang
netral terhadap risiko risk neutral, dan investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko risk averter. Investor yang tidak menyukai risiko atau
penghindar risiko merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan
risiko yang berbeda, maka investor akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih rendah Abdul, 2005:42
39
2. Return