19
5. PHP dan Framework CodeIgniter
PHP merupakan kepanjangan dari PHP Hypertext Preprocessor yang
merupakan suatu bahasa pemrograman web berbasis server atau server-side
Edy, 2011:4 . Data-data website akan diolah dan disimpan di dalam basis data
webserver dan dapat ditampilkan kembali apabila diakses MADCOMS, 2004:1. MADCOMS juga menyebutkan bahwa dengan menggunakan PHP,
website yang dikembangkan menjadi lebih interaktif dan dinamis.
Abdul 2008:2 menyebutkan bahwa, bahasa pemrograman PHP mulai dibangun pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Pada awalnya, Rasmus Lerdorf
hanya membuat skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat daftar riwayat hidupnya. Skrip tersebut kemudian yang menjadi cikal bakal PHP.
Menurut Abdul 2008:2, PHP bebas dipakai alian free. Pendapat ini juga
sejalan dengan Edy 2011: 16, yang menjelaskan bahwa bahasa pemrograman PHP memiliki sifat terbuka, gratis, dan bebas sehingga banyak orang
menggunakannya sebagai bahasa dasar pengembangan web. Oleh karena itu,
php memiliki banyak framework yang memudahkan orang untuk
mengembangakan software. Dengan menggunakan framework, proses
pengembangan perangkat lunak menjadi lebih cepat dan mudah. Ada banyak
framework PHP, seperti: Akelos, CodeIgniter, eZ Components, PHP on TRAX, PhpOpenbiz, QPHP, Symfony, WASP, Zend, CakePHP, DIY,
Fusebox, PHPDecShell, Prado, Seagull, WACT, Yii, dan ZooP. Dari beberapa framework PHP yang telah disebutkan, CodeIgniter adalah framework PHP yang
paling populer di Indonesia Edy, 2011: 17.
20 Framework CodeIgniter menggunakan metode MVC atau Model– View–
Controlleratau pengendali. MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi. Ada tiga
komponen MVC dalam membangun aplikasi Edy, 2011: 43, antara lain: a. Model mewakili struktur data. Model berisi fungsi-fungsi yang membantu
dalam pengelolaan basis data, seperti insert, update, delete, dan search.
b. View mengatur tampilan halaman pengguna. c. Controller merupakan bagian yang menjembatani antara model dan view.
Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses suatu data dan mengirimkannya ke halaman
web. Controller ini yang akan mengendalikan jalannya program, dia bisa mengarahkan program ke bagian
view, mengambil data dari model dan lain-lain. Gambar 1 berikut merupakan gambaran dari metode MVC.
Gambar 1. Model-View-Controller Vuksanovic dan Sudarevic, 2011
6. Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak