Klasifikasi Hasil Belajar Bloom Aplikasi Web

16 d. Menyusun atau menulis soal-soal yang akan diujikan sesuai dengan kisi- kisi yang telah dibuat. e. Membuat kunci jawaban dari soal-soal yang telah disusun. Berikut ini adalah contoh kisi-kisi soal. Keterangan: - C1 : hasil belajar pengetahuan - C2 : hasil belajar pemahaman - C3 : hasil belajar aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dengan adanya kisi-kisi, instrumen tes yang dikembangkan akan memenuhi validitas isi.

3. Klasifikasi Hasil Belajar Bloom

Klasifikasi hasil belajar Bloom umumnya digunakan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional Nana, 2014:22. Yang kemudian, tujuan instruksional tersebut diperlukan dalam proses 17 belajar mengajar, salah satunya adalah dalam proses menyusun tes hasil belajar. Hasil belajar Bloom diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Untuk lebih jelasnya, akan dijabarkan satu per satu. a. Ranah Kognitif Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual. Ranah ini terbagi menjadi enam aspek, yaitu aspek pengetahuan atau ingatan, aspek pemahaman, aspek aplikasi, aspek analisis, aspek sintesis, dan aspek evaluasi. b. Ranah Afektif Ranah afektif berkaitan dengan sikap. Ranah ini terdiri dari lima aspek, yaitu aspek penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah Psikomotor Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan peserta didik dalam bertindak. Ranah psikomotor terdiri dari enam aspek, yaitu gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan impresif. Dari ketiga ranah dalam klasifikasi hasil belajar Bloom, ranah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah adalah ranah kognitif, karena ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual siswa, yaitu kemampuan siswa dalam menguasai materi pengajaran Nana, 2014:23. 18

4. Aplikasi Web

Aplikasi web diartikan sebagai program aplikasi yang berjalan pada web browser yang diakses melalui suatu jaringan seperti internet atau intranet Janner, 2010: 168. Dengan adanya aplikasi web, komputer client dapat menjalankan program pada sisi server. Seluruh pemrosesan yang dikerjakan pada server akan sama seperti yang dikerjakan pada mesin lokal pengguna. Janner 2010: 168 menjelaskan ada tiga jenis aplikasi web, yaitu dokumen web statis, web interaktif sederhana, dan sistem basis data berbasis web yang kompleks. Web statis dikembangkan untuk mendistribusikan informasi kepada publik tanpa adanya interaksi dengan pengunjung. Web interaktif mengizinkan pengunjung situs untuk berinteraksi dengan pemilik web. Sementara itu, aplikasi web yang kompleks dapat menangani transaksi bisnis online dan sebagai dasar teknologi untuk e-commers. Pengembangan aplikasi web memerlukan metode tertentu. Menurut Janner 2010: 176, metode air terjun dan metode prototipe masih efektif untuk digunakan. Namun, perlu diadaptasi dan diperkaya di dalam lingkungan pengembangan yang baru. Setelah diamati, kekurangan tampak pada situs web yang dirancang dengan proses-proses khusus, oleh karena itu, Powell, dkk 1998 menyarankan untuk menggunakan model pengembangan air terjun yang dimodifikasi dengan model “pusaran air” atau whirlpools bagi pengembang aplikasi web pemula. Model ini mempunyai langkah-langkah pengembangan yang sama dengan model pengembangan waterfall atau air terjun, yaitu definisi masalah, analisis kebutuhan, perancangan prototipe, implementasi, dan pengujian. 19

5. PHP dan Framework CodeIgniter