12 Berdasarkan pengertian di atas, gerakan motorik yang dilakukan anak
dapat berupa sebuah kegiatan sehari-hari yang didukung dengan kematangan perkembangan motorik. Perkembangan motorik anak memiliki beberapa tahapan
sesuai dengan usianya dan kegiatan yang menstimulasi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.
3. Keterampilan Motorik Kasar
Heri Rahyubi 2012: 222 mengatakan bahwa aktivitas adalah keterampilan gerak atau gerakan tubuh yang memakai otot-otot besar sebagai
dasar utamanya. Motorik kasar anak dapat ditingkatkan melalui keterampilan motorik. Seefel Moeslichatoen, 2005: 13 membagi keterampilan motorik dalam
3 penggolongan yaitu: 1
Keterampilan lokomotorik terdiri atas keterampilan: berjalan, berlari, melompat, meloncat, berderap, meluncur, bergulung-gulung, berhenti, mulai
berjalan, menjatuhkan diri, mengelak 2
Keterampilan non lokomotorik menggerakkan tubuh dengan anak diam ditempat: berayun, merentang, berbelok, mengangkat, bergoyang,
melengkung, memeluk, menarik, berayun, memutar, mendorong. 3
Keterampilan memproyeksi dan menerima-menggerakkan dan menangkap, menarik, menggiring, melempar, menendang, memukul, melambungkan.
Gerakan yang dilakukan anak dapat dikatakan berdaya guna dan berhasil guna. Hal tersebut ditentukan oleh kecepatan pengamatan anak sendiri dan
lingkungan di sekitarnya. Peningkatan keterampilan motorik terjadi sejalan dengan peningkatan kemampuan koordinasi mata, tangan dan kaki Sumantri,
13 2005: 70. Perkembangan motorik dapat berkembang dengan baik apabila anak
memperoleh banyak kesempatan dalam melakukan aktivitas fisik dalam bentuk gerakan-gerakan yang melibatkan seluruh anggota tubuhnya.
Gordon Browne Moeslichatoen, 2005: 13 mengatakan bahwa dalam mengembangkan keterampilan motorik juga membutuhkan suatu keterampilan
mengingat dan mengalami. Anak mengingat gerakan motorik yang telah dilakukan agar dapat melakukan perbaikan dan penghalusan gerak. Pengalaman
yang diperoleh anak dan keterampilan mengingat yang dimilikinya merupakan hal penting bagi anak dalam memperoleh keterampilan motorik tertentu. Dengan
kata lain perkembangan motorik memerlukan latihan-latihan. Toho Cholik Mutohir dan Gusril 2004: 50-51 mengatakan bahwa unsur-
unsur keterampilan motorik di antaranya: a.
Kekuatan adalah keterampilan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu kontraksi. Kekuatan otot harus dimiliki anak sejak dini. Apabila anak
tidak memiliki kekuatan otot tentu anak tidak dapat melakukan aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti: berlari, melompat, melempar,
memanjat, bergantung, dan mendorong.
b. Koordinasi adalah keterampilan untuk mempersatukan atau memisahkan
dalam satu tugas yang kompleks. Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi kesempurnaan waktu antara otot dengan sistem syaraf.
Sebagai contoh: anak dalam melakukan lemparan harus ada koordinasi seluruh anggota tubuh yang terlibat. Anak dikatakan baik koordinasi
gerakannya apabila anak mampu bergerak dengan mudah, lancar dalam rangkaian dan irama gerakannya terkontrol dengan baik. 12
c. Kecepatan adalah sebagai keterampilan yang berdasarkan kelentukan dalam
satuan waktu tertentu. Misal: berapa jarak yang ditempuh anak dalam melakukan lari empat detik, semakin jauh jarak yang ditempuh anak, maka
semakin tinggi kecepatannya.
d. Keseimbangan adalah keterampilan seseorang untuk mempertahankan tubuh
dalam berbagai posisi. Keseimbangan di bagi menjadi dua bentuk yaitu: keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis merujuk kepada
menjaga keseimbangan tubuh ketika berdiri pada suatu tempat. Keseimbangan dinamis adalah keterampilan untuk menjaga keseimbangan
tubuh ketika berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Ditambahkannya
14 bahwa keseimbangan statis dan dinamis adalah penyederhanaan yang
berlebihan. Ditambahkan kedua elemen keseimbangan kompleks dan sangat spesifik dalam tugas dan gerak individu.
e. Kelincahan adalah keterampilan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak dari titik ke titik lain. Misalnya: bermain menjala ikan, bermain kucing dan tikus, bermain hijau hitam
semakin cepat waktu yang ditempuh untuk menyentuh maupun kecepatan untuk menghindar, maka semakin tinggi kelincahanya. Dengan demikian
unur-unsur yang diterapkan dalam kegiatan bermain papan titian meliputi: kekuatan, koordinasi dan kesimbangan. Unsur-unsur tersebut dibutuhkan
anak pada saat melakukan aktivitas berjalan di atas garis lurus.
B. Keseimbangan