11 d.
Teknisi Komunikasi Communication Technician Peranan communications technician ini menjadikan praktisi PR sebagai
journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.
Adapun Peran PR yang lain menurut Ardianto 2009: 73: Sebagai komunikator, PR harus mampu menjelaskan kegiatan dan
program kerja kepada publiknya. Ia juga bertindak sebagai mediator untuk mewakili lembaga terhadap public, dan sebaliknya. Sebagai seorang professional,
public relations harus memiliki kemampuan bertindak sebagai berikut : a.
Creator, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan pencipta ide atau gagasan cemerlang dalam berkomunikasi
b. Conseptor, yaitu orang yang memiliki kemampuan penyusunan program
kerja PR, khususnya dalam berkampanye c.
Problem Solver, yaitu orang yang mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya, dinamis, solutif, dan proaktif dalam menjalankan peranan
PR, khususnya dalam mengantisipasi gangguan.
2.2.3 Bauran Public Relations
Philip Kotler, seperti yang disitir Ruslan 1998, menampilkan gagasan megamarketing. Ia memasukan unsur dua “P” baru, yakni “Power” dan ”Public
Relations ” ke dalam marketing mix bauran pemasaran konvensional 4-Ps, yang
terdiri dari product, price, promotions, and placement. Perkembangan system pemasaran berubah menjadi formula 6-Ps, yakni dengan menambah power yang
menyandang potensi mendorong push strategy, dan Public Relations yang berpotensi menarik pull strategy. Ardianto, 2009:71
Bauran PR, jika dijabarkan secara rinci dalam korelasi utama peranan PR, adalah sebagai berikut: Ardianto, 2009:71
a. Publications publikasi dan publisitas
Setiap fungsi dan tugas PR adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan
perusahaanorganisasi, yang pantas untuk diketahui oleh public. Setelah
12 itu, PR juga menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif
secara lebih luas dari masyarakat. Dalam hal ini, tugas Public Relations Officers PRO adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas
melalui kerjasama dengan pihak perswartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organiasai yang diwakilinya.
b. Events penyusunan program acara
PR juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, empat, dan obyek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi opini public,
seperti event menyambut Perayaan Pesta Emas HUT RI ke-50. Semua kegiatan promosi atau publikasi dikaitkan dengan event tersebut. Biasanya
event tersebut ada beberapa jenis. Diantaranya sebagai berikut : 1.
Calender event yang rutin regular event dilaksanakan pada bulan tertentu sepanjang tahun, seperti menyambut hari raya
Idul Fitri, hari Natal, Tahun Baru, hari ulang tahun, dan sebagainya.
2. Special event, yaitu event yang sifatnya khusus, dan
dilaksanakan pada momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja PR, seperti peluncuran produk baru product
launching, pembangunan kantor atau pabrik baru produk launching, pembangunan kantor atau pabrik baru, jalan baru,
gedung baru, dan sebaginya. 3.
Moment event, yaitu event atau acara yang bersifat momental, atau lebih khusus lagi, misalnya, seperti menyambut pesta
perak, pesta emas, pesta berlian, dan hingga menghadapi millennium.
c. News menciptakan berita
Yakni upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain yang biasanya mengacu tulisan 5W+1H Who, What,
Where, When, Why, dan How. Sistematika penulisa nnya adalah “piramida
terbalik”. Yang paling penting diletakan ditengah batang berita. Untuk itulah seorang PR harus mempunyai kemampuan untuk menulis, karena
13 sebagian besar tugasnya untuk tulis menulis PR writing, khususnya
dalam menciptakan publisitas. d.
Community Involvement Kepedulian pada komunitas Tugas sehari-hari seorang Public Relations officer PRO adalah
mengadakan kontak social dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik community relations and humanity relations
dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. e.
Inform or Image Memberitahukan atau meraih citra Ada dua fungsi utama dari PR, yaitu memberitahukan sesuatu kepada
public atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing” menjadi “something”
dari yang tidak tahu menjadi tahu, setalah tahu menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul sesuatu something, yaitu berupa citra.
f. Lobbying and negotiating Pendekatan dan bernegosiasi
Keterampilan untuk melobi secara personal, dan kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang PRO, agar semua rencana, ide, atau
gagasan kegiatan suatu lembaga, memperoleh dukungan dari individu, dan lembaga yang berpengaruh, sehingga timbul situasi saling menguntungkan
win-win solution g.
Social Responsibility Tanggung jawab social Aspek tanggung jawab dalam dunia PR sangat penting. PR tidak hanya
memikirkan keuntungan materi bagi lembaga atau organiasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat. Hal ini
penting, supaya ia memperoleh simpati atau empati dari khalayaknya. Inilah yang di dalam teori PR disebut sebagai social marketing disirtir
dari Ruslan. 2000: 12-15.
2.2.4 Strategi Public Relations