9 Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa seorang PR memiliki
tugas untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Dan semua bentuk komunikasi yang dibangun merupakan sebuah komunikasi yang terencana.
Dimana didalam melakukan tugasnya, seorang PR harus benar-benar mengerti bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, baik dalam
kelompok publik atau perseorangan. Tujuan dari seorang PR adalah untuk memperkenalkan, meningkatkan kesadaran masyarakat , sekaligus mempengaruhi
stakeholdernya.
2.2.1 Tujuan dan Fungsi Public Relations
Tujuan utama dari PR adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.
Menurut Rosady Ruslan 2001:246 tujuan PR adalah sebagai berikut : a.
Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan. c.
Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan PR. d.
Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk. e.
Mendukung bauran pemasaran. Fungsi Public Relations menurut Maria 2002:31,
“Public Relations merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan
harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai
pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”.
2.2.2 Peran Public Relations
Peran seorang Public Relations yang sering disingkat PR adalah sebagai sarana untuk menjalin sebuah hubungan baik dan saling pengertian antara suatu
10 lembaga atau organisasi terhadap publik atau khalayaknya. Namun tidak hanya itu
saja, melainkan juga berbagai program-program dan upaya yang telah dikonsep oleh seorang Public Relations melalui setiap cara berpikirnya, berfungsi untuk
mencapai cita-cita suatu lembaga atau perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan pekerjaan seorang Public Relations merupakan ujung tombak perusahaan itu
sendiri. Kelangsungan hidup suatu perusahaan terletak pada Public Relations. Berbagai upaya seperti publikasi, promosi, periklanan, menjalin hubungan baik
dengan pers dan khalayak dilakukan untuk menanamkan goodwill, kepercayaan, dan citra yang baik di mata publik.
Peran seorang
PR sangat
dibutuhkan dalam
sebuah organisasiperusahaan. PR adalah sebagai Jembatan antara perusahaan dengan
publik atau antara manajemen dengan karyawannya agar tercapai Mutual Understanding saling pengertian antara kedua belah pihak. PR bertindak sebagai
komunikator ketika manajemen berhubungan dengan para karyawan. Adapun peran PR menurut Dozier Broom 2000:20 antara lain:
a. Penasehat Ahli Expert Prescriber
Seorang praktisi PR yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan
dengan publiknya communicator fasilitator. b.
Fasilitator Komunikasi Communication Fasilitator Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
c. Fasilitator dalam Proses Pemecahan Masalah Problem Solving Process
Fasilitator Peranan praktisi PR dalam pemecahan masalah persoalan PR ini
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat adviser hingga
mengambil tindakan eksekusi keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.
11 d.
Teknisi Komunikasi Communication Technician Peranan communications technician ini menjadikan praktisi PR sebagai
journalist in recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.
Adapun Peran PR yang lain menurut Ardianto 2009: 73: Sebagai komunikator, PR harus mampu menjelaskan kegiatan dan
program kerja kepada publiknya. Ia juga bertindak sebagai mediator untuk mewakili lembaga terhadap public, dan sebaliknya. Sebagai seorang professional,
public relations harus memiliki kemampuan bertindak sebagai berikut : a.
Creator, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan pencipta ide atau gagasan cemerlang dalam berkomunikasi
b. Conseptor, yaitu orang yang memiliki kemampuan penyusunan program
kerja PR, khususnya dalam berkampanye c.
Problem Solver, yaitu orang yang mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya, dinamis, solutif, dan proaktif dalam menjalankan peranan
PR, khususnya dalam mengantisipasi gangguan.
2.2.3 Bauran Public Relations