HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Intensitas Serangan Xanthomonas campestris pv oryzae
1. Pengaruh Dosis Corynebacterium Terhadap Intensitas Serangan
Xanthomonas campestris pv oryzae
Hasil pengamatan intensitas serangan X. campestris pv oryzae Pada setiap waktu pengamatan mulai dari 5 – 14 minggu setelah tanam mst dapat dilihat
pada lampiran 4 – 13 dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa faktor dosis Corynebacterium berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan
X. campestris pv oryzae. Untuk mengetahui perlakuan mana yang berbeda nyata, maka dilakukan Uji Jarak Duncan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 : Uji Beda Rataan Intensitas Serangan X. campestris pv oryzae pada perlakuan dosis Corynebacterium B untuk setiap waktu
pengamatan mst.
Perlakuan Pengamatan
5mst 6mst
7mst 8mst
9mst 10mst 11mst 12mst 13mst 14mst
B0 0.74a 0.77a 0.81a 0.88a 1.10a
1.21a 1.55a
1.64a 1.80a
1.87a B1
0.73a 0.75b 0.78b 0.84b 0.96b 1.03b 1.19b
1.26b 1.41b
1.49b B2
0.74a 0.75b 0.77b 0.78c 0.93b 0.96c
1.15b 1.22b
1.34b 1.46b
B3 0.72b 0.74c 0.79b 0.87a 0.95b 1.10b
1.29b 1.37b
1.44b 1.52b
Keterangan : Angka yang diikuti dengan notasi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 menurut Uji Jarak
Duncan.
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pada pengamatan intensitas serangan penyakit X. campestris pv oryzae pada 5 mst memperlihatkan perberian
Corynebacterium dengan dosis yang berbeda perlakuan B0 control,
Universitas Sumatera Utara
B1 10
6
sel bakteriml dan B2 10
7
sel bakteriml memiliki beda nyata dengan B3 10
8
sel bakteriml terhadap IS. Dimana dosis Corynebacterium yang tinggi dapat menekan nilai IS menjadi lebih kecil dibandingkan pada dosis
Corynebacterium yang lainnya. Pada pengamatan 11 – 14 mst dapat dilihat bahwa aplikasi
Corynebacterium dengan perlakuan pemberian dosis B0 kontrol berbeda nyata dengan B1 10
6
sel bakteriml, B2 10
7
sel bakteriml, dan B3 10
8
sel bakteriml terhadap intensitas serangan kresek
X. campestris pv oryzae, namun pemberian dosis Corynebacterium yang berbeda antara B1. B2, dan B3 tidak berbedanya hal ini dikarenakan interval perbedaan
dosis Corynebacterium yang diberikan terlalu dekat sehingga tidak memberikan perbedaan nyata .
Faktor pemberian dosis Corynebacterium B terhadap IS
X. campestris pv oryzae secara lebih rinci dapat dilihat pada histogram di bawah ini:
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
5mst 6mst
7mst 8mst
9mst 10mst
11mst 12mst
13mst 14mst
Pengamatan B0
B1 B2
B3
Gambar 3: Histogram Rataan Intensitas Serangan X. campestris pv oryzae pada padi pada perlakuan dosis Corynebacterium B untuk setiap
waktu pengamatan mst
Universitas Sumatera Utara
2. Pengaruh Faktor Pupuk KCL P Terhadap Intensitas Serangan