Kadar Air Pengaruh Kadar Air terhadap Mutu Minyak Sawit

Melalui Nozzle minyak disemburkan ke dalam bejana sehingga penguapan air menjadi lebih sempurna perdamean,M.2008.Di vacuum dryer sendiri minyak diuapkan dengan sistem pengabutan minyak. Minyak yang sudah bebas air dipompakan ke tangki penimbunan melalui flow meter Sunarko,2007. 2.8 Penimbunan Minyak Produksi Minyak yang berkumpul didasarkan akan disalurkan ke pompa dilantai bawah, selanjutnya dipompakan ke tangki timbun. Suhu penyimpanan hendaknya 40- 50 C. 2.9 Fat pit Fat pit merupakan bak penampung sludge, tumpahan minyak dan air cucian PKS. Bak fat pit pada awalnya bukan merupakan alat pengolah, tapi belakangan ini setelah dilihat banyak terjadi ketidakseimbangan antar unit pengolah yang menyebabkan banyak minyak tumpah yang tidak dapat dikutipdalam unit pengolah, maka dimasukkan sebagai alat pengolah. Pada bak fat pit harus disediakan pipa pemanas sehingga mudah terjadi proses pemisahan minyak.

2.4 Kadar Air

Air dalam minyak hanya dalam jumlah kecil. Hal ini dapat terjadi karena proses alami sewaktu pembuahan dan akibat perlakuan di pabrik serta penimbunan. Air yang terdapat didalam minyak dapat ditentukan dengan cara penguapan dalam alat pengering. Kadar air yang tergantungdalam minyak kelapa sawit menjadi CPO, dan juga tergantung pada kematangan buah. Buah yang terlalu matang akan mengandung air lebih banyak. Untuk itu perlu pengaturan panen yang tepat dan pengolahan yang sempurna untuk mendapatkan produk yang mutunya tinggi.Minyak kelapa sawit yang mempunyai kadar air yang sangat kecil 0.15 akan memeberikan kerugian mutu minyak, dimana pada tingkat kadar air yang demikian kecil akan memudahkan terjadinya proses oksidasi dari minyak itu sendiri.proses oksidasi dapat terjadi dengan adanya oksigen di udara baik pada suhu kamar dan selama proses pengolahan pada suhu tinggi yang akan menyebabkan minyak mempunyai rasa dan bau tidak enak ketengikan akibatnya mutu minyak menjadi turun.Jika kadar air dalam minyak sawit 0.15 maka akan mengakibatkan hidrolisa minyak, dimana hidrolisa minyak sawit ini akan menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas yang menyebabkan rasa dan bau tengik pada minyak tersebut. Untuk mendapatkna kadar air yang sesuai dengan yang diinginkan, maka harus dilakukan pengawasan intensif pada proses pengolahan dan penimbunan. Hal ini bertujuan untuk menghambat atau menekan terjadinya hidrolisa dan oksidasi minyak Gunawan,2004.

2.5 Pengaruh Kadar Air terhadap Mutu Minyak Sawit

Untuk mencegah proses hidrolisa, perlu dilakukan pengeringan pada kondisi fisik hampa sehingga crude palm oil CPO tersebut mengandung kadar zat menguap kadar air sebesar 0.1. Pengaruh dari kelebihan kadar air yang terdapat pada minyak sawit mentah adalah sebagai berikut : 1. Karena dengan tingginya kadar air pada CPO secara otomatis akan mengganggu proses pemucatan dan akan mempengaruhi warna dari CPO yaitu merah akan semakin meningkatsemakin besar sehingga demikian kualitas CPO semakin menurun. 2. Karena dengan semakin besarnya kadar air yang terkandung dalam CPO secara otomatis kadar asam lemak bebas akan semakin besar pula dan hal ini akan mengakibatkan turunya mutu dari CPO.Dengan menaiknya kadar air pada CPO maka akan mengakibatkan terganggunya pemucatan CPO. Dengan terganggunya proses pemucatan pada CPO maka secara otomatis akan mempengaruhi kualitas dari produksi dan akan mengganggu kesinambungan proses Ritonga,1999.

2.6 Standar Mutu