2.3 Pengolahan kelapa sawit
Tanaman kelapa sawit baru dapat berproduksi setelah berumur sekitar 30 bulanan setelah ditanam dilapangan.Buah yang dihasilkan disebut Tandan Buah
Segar TBS.produktivitas tanman kelapa sawit meningkat mulai umur 3-14 tahun dan akan menurun kembali setelah umur 15-25 tahun. Setiap pohon sawit dapat
menghasilkan 10-15 TBS pertahun dengan berat 4-40 Kg pertandan tergantung umur tanaman.Dalam satu tandan, terdapat 1000-3000 brondolan dengan berat
brondolan 10-20 g.TBS diolah dipabrik kelapa sawit untuk diambil minyak dan intinya.Minyak dan inti yang dihasilkan dari PKS merupakan produk setengah
jadi.Minyak mentah atau crude palm oil CPO dan inti harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk jadi.
Hasil utama yang dapat diperoleh dari tandan buah sawit ialah minyak sawit yang terdapat pada daging buah mesocarp dan minyak inti sawit yang
terdapat pada kernel.Kedua jenis minyak ini berbeda dalam hal komposisi asam lemak dan sifat fisika-kimia.Minyak yang mula-mula terbentuk dalam buah
adalah trigliserida yang mengandung asam lemak bebas jenuh, dan setelah mendekati pematangan buah terjadi pembentukan trigliserida yang mengandung
asam lemak bebas tidak jenuh.Jika dalam buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi ialah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak
bebas dan gliserol.Pembentukan minyak berakhir jika dari tandan yang bersangkutan telah terdapat buah membrondol normal.Peningkatan produksi
bahan mentah berupa minyak mentah kelapa sawit telah membuka peluang pula untuk pengembangan industri hilir. Dengan demikian nilai tambah akan diperoleh
sekaligus akan menambah lapangan kerja baru.
Sebagian produksi minyak sawit diekspor guna mengisi pasar sekaligus mempertahankan pasar Internasional dimana saham Indonesia sekitar 20-25.
Upaya ini dipertahankan sebagai sumber devisa. Meskipun sumbangannya hanya 1-2 saja namun pengaruhnya cukup besar dipasar Internasional.Komoditi ini
juga merupakan komoditi yang diperhitungkan dalam 10 bahan pokok.Tingginya harga minyak goreng dapat dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Komoditi ini
merupakan yang cukup tangguh menghadapi situsi iklim Naibaho,1996. 2.3.1
Pengangkutan TBS ke Pabrik TBS harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah, yaitu maksimal 8 jam setelah
panen harus segera diolah. Buah yang tidak segera diolah, akan mengalami kerusakan. Pemilihan alat angkut yang tepat dapat membantu mengatasi
kerusakan buah selama pengangkutan. Alat angkut yang dapat digunakan dari kebun ke pabrik, diantaranya lori, traktor gandengan, atau truk. Pengangkutan
dengan lori dianggap lebih baik disbanding dengan alat angkutan lain.Guncangan selama perjalanan lebih banyak terjadi jika menggunakan truk atau traktor
gandengan sehingga pelukaan pada buah lebih banyak. Setelah TBS sampai di pabrik, segera dilakukan penimbangan. Penimbangan penting dilakukan terutama
untuk mendapatkan angka-angka yang berkaitan dengan produksi, pembayaran upah pekerja, dan perhitungan rendemen minyak sawit Fauzi,2002.
2.3.2 Perebusan Tandan Buah Kelapa Sawit TBS
TBS yang telah ditimbang beserta lorinya selanjutnya direbus didalam sterilizer atau dalam ketel rebus. Perebusan dilakukan dengan mengalirkan uap panas
selama 1 jam atau tergantung besarnya tekanan uap. Pada umumnya tekanan uap yang digunakan 2.5 atmosfer dengan suhu 125
C.perebusan terlalu lama dapat
menurunkan kadar minyak dan pemucatan kernel. Sebaliknya perebusan dalam waku yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok
dari tandannya Fauzi,2002. Sebelum proses ekstraksi minyak dilakukan, pertama-tama buah direbus dalam
ketel rebusan dengan tujuan : a.
Menghentikan aktivitas enzim Dalam buah yang dipanen terdapat enzim lipase dan oksidasi yang tetap bekerja
dengan buah sebelum enzim dihentikan dengan pelaksanaan tertentu. Enzim dapat dihentikan dengan cara fisika dan kimia. Cara fisika yaitu dengan cara pemanasan
pada suhu yang dapat mendegradasi protein. Aktivitas enzim semakin tinggi apabila buah mengalami kememeran luka. Untuk mengurangi aktivitas enzim
sampai di PKS diusahakan agar kememeran buah dalam persentase yang relative kecil. Enzim pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50
C. oleh sebab itu perebusan pada suhu 120
C akan menghentikan kegiatan enzim. b.
Melepaskan buah dari tandan dan inti cangkang Minyak dan inti sawit terdapat dalam buah, maka untuk mempermudah proses
ekstraksi pengutipan minyak dan inti sawit, buah perlu dilepaskan dari tandan dengan perebusan.
c. Menurunkan kadar air
Sterilisasi buah dapat menyebabkan penurunan kadar air buah dan inti, yaitu dengan cara penguapan baik pada saat perebusan. Penurunan kadar air buah
menyebabkan penyusutan buah sehingga terbentuk rongga-rongga kosong sehingga mempermudah proses pengempaan.
d. Melepaskan serat dan biji
Perebusan buah yang tidak sempurna dapat menimbulkan kesulitan pelepasan serat dan biji dalam polishing drum, yang menyebabkan pemecahan biji lebih sulit
dalam alat pemecah biji. e.
Membantu proses pelepasan inti dari cangkang Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air hingga 15 akan
menyebabkan inti susut sedangkan tempurung biji tetap, maka terjadi inti yang lengkang dari cangkang. Hal ini akan membantu proses fermentasi di dalam Nut
Silo, sehingga pemecahan biji dapat berlangsung dengan baik Naibaho,1996. 2.3.3
Pelepasan buah TBS yang telah direbus dimasukkan kedalam mesin pelepas buah
Thresser.Thresserberfungsi untuk memisahkan berondolan dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingkan serta mendorong janjang kosong ke
empaty bunch conveyor. Tandan akan terpental ke luar dan buah akan keluar dari mesin melalui kisi-kisi, kemudian masuk ke bottom fruit conveyor. Dari bottom
fruit conveyor masuk ke fruit conveyor, jatuh ke top fruit conveyor dan selanjutnya ke distributor fruit conveyor untuk dibagikan ke digester
.
2.3.4 Pelumatan
Buah yang masuk kedalam digester, diaduk sedemikian rupa sehingga sebagian besar daging buah sudah terlepas dari biji. Proses pengadukan dan pelumatan
buah dapat berlangsung dengan baik bila isi digester selalu dipertahankan penuh. Minyak bebas dibiarkan keluar secara kontinu melalui lubang digester
terhambatnya pengeluaran minyak menyebabkan minyak berfungsi sebagai pelumas pisau sehingga mengurangi efektivitas pelumatan pisau digester.
Suhu masa digester harus selalu dipertahankan pada suhu 90-95 C
perdamean,M.2008. 2.3.5
Pengeluaran Minyak Pengempaan bertujuan untuk mengambil minyak dari buah secara bertahap
dengan bantuan pisau pelempar dari ketel adukan. Alat yang digunakan dalam proses ini disebut screw press, yakni alat penekan berputar berlawanan arah.
Massa buah akan tertekan ke ujung screw dan minyak akan keluar melalui dinding silinder yang berlubang. Minyak yang dihasilkan ditampung di sebuah talang
crude oil tank melalui saringan getar vibrating screen dan dipompakan ke stasiun pemurnian klarifikasi.Biji dan serabut yang berbentuk gumpalan
diteruskan ke cake breaker conveyor dan dipisahkan di pericarper.Bijidikirim ke tempat penampungan biji nut silo, sedangkan serabut fibre dikirm ke ketel uap
sebagai bahan bakar. 2.3.6
Pemurnian Minyak klarifikasi Stasiun pemurnian yaitu stasiun pengolahan di Pabrik Kelapa Sawit PKS yang
bertujuan untuk melakukan pemurnian minyak kelapa sawit dari kotoran-kotoran seperti padatan, lumpur dan air.
1. Tujuan Pemurnian
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan perlu dibersihkan dari kotoran, baik yang berupa padatan solid, lumpur sludge, maupun air. Tujuan
dari pembersihpemurnian minyak kasar yaitu agar diperoleh minyak dengan kualitas sebaik mungkin dan dapat dipasarkan dengan harga yang layak
Pahan,2007.
2. Tahap-tahap pemurnian
Adapun tahap-tahap pemurnian minyak untuk mendapatkan minyak yang berkualitas dan memenuhi standard haruslah melewati beberapa alat pendukung
yaitu: 2.1
Tangki pemisahan pasir sand trap tank Sand trap berfungsi untuk menangkap pasir. Adanya pasir mempengaruhi proses
di sludge separator, karena dapat merusak nozzle dan piringan disk. Di dalam sand trap terdapat sekatbaffle yang fungsinya untuk mengarahkan aliran minyak
kasar ke dasar tangki sehingga memungkinkan pasir yang terdapat pada minyak kasar mengendap. Pengendapan padatan lebih baik jika pembersihan dasar tangki
dilakukan secara terjadwal. Hal ini jarang dilakukan karena sludge yang berada di dasar tangki mengandung minyak yang tinggi oleh sebab itu disarankan agar sand
trap dilengkapi dengan tangki pengencer untuk mengutip minyak yang terdapat dalam sludge.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suhu minyak kasar
95-115 C. pembuangan pasir secara rutin setiap 4 jam dan hindarkan minyak
jangn sampai terbawa. 2.2
Saringan Bergetar vibrating screen Untuk memisahkan serat-serat halus dan kotoran kasar yang terikut dengan
minyak dilakukan dengan penyaringan pada ayakansaringan getar. Benda-benda padat berupa ampas yang disaring pada saringan ini dikembalikan ketimba buah
untuk diproses kembali. Cairan minyak yang ditampung dalam tangki kasar. Dimana minyak kasar yang sudah diendapkan pada sand trap dialirkan ke
vibrating screen untuk disaring lebih lanjut, dengan tujuan untuk memisahkan benda-benda padat yang terikut ada minyak kasar dari screw press.
2.3 Tangkipompa Minyak Kasar oil crude tankpump
Tangki minyak kasar adalah tangki penampung minyak kasar yang telah disaring untuk kemudian dipompakan kedalam tangki pisah continues clarifier tank
dengan pompa minyak kasar. Crude Oil Tank COTberfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak larut dalam saringan bergetar. Karena
tangki ini ukurannya kecil 10 m
3
dengan massa tunggu 30-45 menit untuk PKS 30 tonjam, dimana COT ini berfungsi untuk mengendapkan pasir atau lumpur
partikel besar, sedangkan untuk memisahkan partikel halus kurang berhasil. Fungsi utamanya Oil Tank adalah menampung minyak dari ayakan sebelum
dipompakan pada voorcheider atau Oil Settling Tank, yang ditempatkan tepat dibawah ayakan getar, sehingga minyak dari ayakan getar langsung di tampung.
Pemisahan minyak lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan 80 C, Oleh
sebab itu dalam COT dipasang alat pipa coilpemanas. Pemanasan dilakukan dengan closed steam dan open steam Naibaho,1996.
2.4 Tangki Pemisah Continous Settling Tank
Minyak yang berada dalam tangki ini masih bercampur dengan lumpur, air dan kotoran lainnya sludge. Continous settling tank berfungsi untuk memisahkan
sludge dari minyak dengan memanfaatkan prinsip perbedaan berat jenis minyak berada dibagian atas. Minyak bersih akan dialirkan ke Top Oil Tank sedangkan
sludge akan dialirkan ke sludge tank. Pemisahan sludge berjalan dengan baik yaitu pada bak pertama cairan memisah menjadi dua fase yaitu fase ringan dan
fase berat mengalir dari bak yang satu ke bak yang lainnya melalui dasar tangki sedangkan fase ringan mengalir dari bagian atas.
Minyak yang terdapat dibagian atas dikutip dengan menggunakantalang pengutip atau skimmerdan kemudian dikumpulkan dan dialirkan ke Oil Tank massa tunggu
dari cairan CST dipengaruhi oleh ukuran CST dan jumlah cairan minyak yang ditampung dalam CST Naibaho,1996.
2.5 Oil Tank
Oil Tank berfungsi untuk mengendapkan kotoran dan sebagai bak penampungan sebelum minyak masuk ke Oil Purifier. Dimana alat OT dilengkapi dengan pipa
coil pemanas, yang digunakan untuk menaikkan suhu minyak hingga 90 C.
Tujuan pemanasan minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air dan kotoran ringan dengan cara pengendapan yaitu zat yang memiliki
berat jenis yang lebih berat dari minyak akan mengendap pada dasar tangki. Suhu minyak dalam oil tank sengat berpengaruh pada pelakuan selanjutnya, karena
tidak terjadi lagi pemanasan, sehingga dianggap suhu pada oil tank adalah sumber panas untuk pengolahan lanjutan seperti Oil purifier dan vacuum dryer.
Temperatur pada oil tank mencapai 90-95 C sehingga air menguap. Karena
minyak masih mengandung air dan kotoran, maka perlu diolah lagi sampai kadar air dan kotorannya sekecil mungkin Naibaho,1996.
2.6 Oil purifier
Proses ini merupakan proses pembesihan lanjutan berdasarkan perbedaan berat jenis dan gaya-gaya sentrifugal. Dengan gerakan 75000 putaran permenit, kotoran
dan air yang berat jenisnya lebih berat daripada minyak akan berada dibagian luar. Minyak yang berada dibagian tengah dapat keluar menuju vacuum dryer. Dimana
suhu minyak dalam Oil Purifier 90-95 C dan setelah minyak dialirkan ke alat
vacuum dryer untuk dikeringkan, sedangkan kotoran dialirkan ke parit yang kemudian dikumpulkan di fat fit Sunarko,2007.
2.7 Vacuum Dryer
Minyak yang keluar dari oil purifier masih mengandung air, maka perlu dikurangi hingga batas maksimum yang didasarkan pada mutu standar. Alat ini terdiri dari
tabung yang berdiri tegak yang dihubungkan dengan steam injector untuk menurunkan tekanan dalam minyak, pengisian minyak kedalam alat ini tidak
dapat dilakukan dengan bantuan pompa akan tetapi masuknya minyak didasarkan ada kevakuman alat pengering. Oleh sebab itu pengaturan pemasukan minyak dan
tekanan uap memerlukan perhatian yang serius dalam pengaturan kapasitas dan mutu minyak produksi.Pemisahan air bahan yang sudah menguap dari minyak
dalam alat vacuum dryer dipengaruhi oleh : Suhu minyak ; pemisahan air atau bahan mudah menguap semakin efektif bila
suhu minyak semakin tinggi. Pemanasan dalam vacuum dryer tidak terjadi, sehingga yang menentukan suhu minyak adalah suhu perlakuan pada oil purifier
.
Kehampaan udara ; bahan lebih mudah menguap apabila dalam keadaan hampa udara. Kehampaan udara tergantung dari kemampuan steam injector atau pompa
vacuum. Juga dipengaruhi dari debit minyak masuk. Interaksi suhu minyak dan kehampaan ; hal ini berikteraksi penting terhadap
pengurangan kadar air atau bahan mudah menguap. Vacum dryer dianggap bekerja baik bila suhu diatas 70
C dengan tekanan dibawah 50 Torr. Pengaturan kapasitas alat ; semakin tinggi kapasitas alat yang sama maka
penguapan air semakain lambat dan menghasilkan minyak bermutu jelek Naibaho,1996.
Melalui Nozzle minyak disemburkan ke dalam bejana sehingga penguapan air menjadi lebih sempurna perdamean,M.2008.Di vacuum dryer sendiri minyak
diuapkan dengan sistem pengabutan minyak. Minyak yang sudah bebas air dipompakan ke tangki penimbunan melalui flow meter Sunarko,2007.
2.8 Penimbunan Minyak Produksi
Minyak yang berkumpul didasarkan akan disalurkan ke pompa dilantai bawah, selanjutnya dipompakan ke tangki timbun. Suhu penyimpanan hendaknya 40-
50 C.
2.9 Fat pit
Fat pit merupakan bak penampung sludge, tumpahan minyak dan air cucian PKS. Bak fat pit pada awalnya bukan merupakan alat pengolah, tapi belakangan ini
setelah dilihat banyak terjadi ketidakseimbangan antar unit pengolah yang menyebabkan banyak minyak tumpah yang tidak dapat dikutipdalam unit
pengolah, maka dimasukkan sebagai alat pengolah. Pada bak fat pit harus disediakan pipa pemanas sehingga mudah terjadi proses pemisahan minyak.
2.4 Kadar Air