Analisis Loop Tunggal pada Rangkaian Seri yang Tidak Mengandung

A. Analisis Loop Tunggal pada Rangkaian Seri yang Tidak Mengandung

Sumber Arus Misalkan terdapat n buah sumber tegangan dan n buah resistor yang dirangkai dalam sebuah rangkaian seri sebagai berikut: Gambar 3.1. Rangkaian seri dengan n elemen Pada rangkaian tersebut resistor tidak dapat direduksi langsung menjadi sebuah resistor pengganti, sehingga arus dan tegangan yang mengalir tidak dapat langsung dicari menggunakan Hukum Ohm saja. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencari besarnya arus dan tegangan yang mengalir adalah menggunakan analisis loop. Rangkaian tersebut hanya memiliki satu buah jalan arus. Hal ini berarti rangkaian tersebut hanya terdiri dari satu buah loop saja. Arah loop ini diasumsikan searah dengan perputaran jarum jam. Sedangkan arah arus sendiri diasumsikan sama dangan arah loop. Misalkan dimulai suatu pergerakan dari suatu simpul menuju simpul yang lain. Jika dalam pergerakan loop menemui terminal negatif dari suatu sumber tegangan maka sumber tegangan tersebut bertanda negatif sedangkan jika bertemu dengan terminal positif dari sumber tegangan, maka sumber tegangan tersebut bertanda positif pula . Loop yang bertemu dengan resistor, selalu diasumsikan bertemu dengan terminal positif dari resistor tersebut, sehingga tegangan dari resistor akan selalu bernilai positif. Aplikasikan Hukum Arus Kirchhoff pada loop tersebut, maka akan didapat persamaan-persamaan dalam V. Setelah itu, Hukum Ohm digunakan pada elemen-elemen resistif sehingga akan didapatkan persamaan-persamaan dalam I. Perhatikan gambar berikut: Gambar 3.2. Rangkaian yang dilengkapi dengan referensi arus dan tegangan Misalkan, pergerakan loop dimulai dari simpul 1, loop bergerak menemui elemen negatif dari , sehingga tegangan pada bertanda negatif . Kemudian loop menuju elemen positif pada , sehingga tegangan pada bertanda positif . Loop menuju elemen positif dari , maka tegangan pada bernilai positif. Loop menuju elemen positif , sehingga tegangan pada bernilai positif juga . Begitu seterusnya sampai elemen ke-n. Misalkan pada elemen ke-n loop bertemu dengan terminal positif dari sumber tegangan. Kemudian loop bergerak kembali menuju simpul a, sehingga akan diperoleh sebuah persamaan tegangan sebagai berikut: 3.1 Untuk mencari besarnya arus yang mengalir digunakan Hukum Ohm untuk resistor, dimana Sehingga persamaan 3.1 akan menjadi: 3.2 Adanya Hukum Arus Kirchhoff menjamin bahwa arus yang mengalir besarnya sama, karena arus masuk melalui satu simpul dan keluar melalui satu simpul juga. Oleh karena besarnya arus yang mengalir pada masing-masing elemen sama, maka maka persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi: 3.3 Atau Secara umum, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai: ∑ ∑ Dimana I adalah arus yang mengalir pada rangkaian, ∑ adalah jumlah seluruh sumber tegangan dengan memperhatikan tanda referensi, jika loop bertemu dengan teminal negatif sumber tegangan, maka untuk persamaan ini sumber tegangan tersebut diberi tanda positif, begitu juga sebaliknya, dan ∑ adalah jumlah seluruh resistansi resistor yang terdapat pada rangkaian. Arus inilah yang mengalir pada masing-masing resistor. Jika arus yang dihasilkan bernilai positif, maka arah arus yang sebenarnya searah dengan arah loop, sebaliknya jika arus yang dihasilkan bernilai negatif, maka arah arus yang sebenarnya berlawanan dengan arah loop. Arus negatif akan mengakibatkan tegangan pada resistor bernilai negatif juga. Jika tegangan pada resistor benilai negatif, maka hal ini berarti arah tegangan yang sebenarnya berlawanan dengan arah loop. Untuk lebih jelasnya disajikan gambar berikut: Gambar 3.3. Sebuah sumber tegangan dan arah arusnya Pada gambar tersebut tegangan pada simpul a lebih tinggi dari tegangan pada simpul b, maka besarnya tegangan dari simpul a ke simpul b bernilai positif. Hal ini mengakibatkan arus yang mengalir dari simpul a ke b bernilai positif juga. Sebaliknya tegangan dari simpul b ke simpul a akan bernilai negatif karena tegangan pada simpul b lebih rendah daripada simpul a yang mengakibatkan arah arus berlawanan dengan arah arus yang sebenarnya, sehingga arus akan bernilai negatif. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan contoh yang berkaitan dengan analisis loop: Contoh 3.1 Misalkan terdapat rangkaian dua sumber tegangan dan serta dua resistor dan seperti gambar 3.3 berikut: Gambar 3.4. Loop rangkaian listrik dengan dua sumber tegangan dan resistor Besarnya arus yang mengalir pada rangkaian dan tegangan pada resistor dapat dicari menggunakan analisis loop. Misalkan loop bergerak dari titik a, loop akan bertemu dengan terminal negatif dari , sehingga tegangan pada bertanda negatif . Loop menuju terminal positif pada , sehingga tegangan pada bertanda positif . Kemudian loop menuju terminal positif dari , maka tegangan pada bertanda positif . Terakhir, loop menuju terminal positif , sehingga tegangan pada bertanda positif . Sehingga Hukum Tegangan Kirchhoff yang terdapat pada rangkaian tersebut adalah: . Aplikasikan Hukum Ohm untuk tegangan elemen resistif, diperoleh: , karena dalam rangkaian seri besarnya arus yang mengalir pada rangkaian tertutup adalah sama, maka . atau . Jika digunakan rumus ∑ ∑ , maka . Arus tersebut bertanda negatif, artinya arah arus yang sebenarnya berlawanan dengan arah loop. Besarnya arus sudah diketahui, maka tegangan pada resistor dapat diketahui, yaitu tegangan pada atau dan pada resistor atau . Ini berarti tegangan yang mengalir pada resistor berlawanan arah dengan arah loop.

B. Analisis Jaring Mesh Analysis pada Rangkaian yang Tidak