b Al-Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
c Al-Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.
d Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
e Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa
mengharapkan imbalan.
H. Riba
Pengertian riba berdasarkan surat Ar Rum 39 yaitu nilai atau harga yang ditambahkan pada harta atau uang yang dipinjamkan pada orang lain.
Riba berasal dari bahasa Arab yang berarti tambahan al-zijadah, berkembang an-numuw, meningkat al-irtifa’ dan membesar al-uluw
sehingga riba dapat diartikan sebagai pengambilan tambahan dalam transaksi pinjam meminjam bahkan tambahan dalam jual beli yang dilakukan secara batil.
Tabel 1. Perbedaan Bunga dengan Bagi Hasil BungaRiba
Bagi Hasil a. Penentuan bunga dibuat waktu
akad dengan asumsi harus selalu untung.
b. Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang
modal yang dipinjamkan. c. Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan apakah
proyek yang dijalankan rugi atau unt ung.
d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun
jumlah keuntungan berlipat. e. Eksistensi bunga di ragukan
a. Penentuan besarnya rasionisbah bagi hasil dibuat pada waktu
akad dengan pedoman pada kemungkinan untung dan rugi.
b. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah
keuntungan yang diperoleh. c. Bagi hasil tergantung pada
keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugian ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan. e. Tidak ada yang meragukan
keabsahan bagi hasil.
I. Laporan Keuangan Bank Syariah Menurut PSAK
Penyajian Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut PSAK No:59,152 :
1. Neraca 2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan perubahan dana investasi terikat
5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah 6. Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan
7. Catatan atas laporan keuangan
Sumber: Jurnal Wahana Akuntansi Vol.1,No:1 2006
1. Neraca
Unsur-unsur neraca meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas PSAK No:59, 153.
Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut PSAK No:1, 42 :
a Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi Normal perusahaan;
atau b Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek
dan diharapkan akan direalisisr dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
c Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi; Aktiva yang tidak termasuk kategori tersebut diatas diklasifikasikan
sebagai aktiva tidak lancar. Siklus operasi perusahaan merupakan rata- rata jangka waktu antara
perolehan bahan baku memasuki proses dan realisasinya menjadi kas atau instrument yang siap dijadikan kas. Aktiva lancar termasuk persediaan dan
piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus Normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan
akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar apabila surat berharga tersebut
diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan diklasifikasikan sebagai aktiva
tidak lancar. Untuk tujuan pengklasifikasian ini, siklus operasi diasumsikan satu tahun kecuali untuk kegiatan atau industri tertentu dimana jangka waktu
yang lebih panjang jelas lebih layak PSAK No:1, 43. Suatu
kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek, jika PSAK No:1, 44:
a Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi perusahaan; atau
b Jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.
Semua kewajiban lainnya harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Persediaan meliputi barang yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali, misalnya, barang yang dagangan yang dibeli oleh pengecer
untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang diproduksi,
atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi, oleh entitas serta termasuk bahan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses
produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya jasa seperti diuraikan dalam paragraph 18, dimana entitas belum mengakui
pendapatan yang terkait PSAK No:14, 7. Sepanjang pemberi jasa memiliki persediaan, mereka mengukur
persediaan tersebut pada biaya produksinya. Biaya persediaan tersebut terutama meliputi biaya tenaga kerja dan biaya personalia lainnya yang
secara langsung menangani pemberian jasa, termasuk personalia penyelia, dan overhead yang dapat diatribusikan. Biaya tenaga kerja dan
biaya lainnya yang terkait dengan personalia penjualan dan administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya persediaan tetapi diakui sebagai
beban pada periode terjadinya. Biaya persediaan pemberi jasa tidak termasuk marjin laba atau overhead yang tidak dapat diatribusikan yang
sering merupakan factor pembebanan harga oleh pemberi jasa PSAK No:14, 18.
Penyisihan kerugian aktiva produktif yang dibentuk dan disajikan sebagai pengurang offsetting account dari setiap jenis aktiva produktif
yang bersangkutan PSAK No:31, 88 Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas
laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan
secara terpisah. Penyajian dalam neraca juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos aktiva berikut PSAK No:59,
154 : a Kas
b Penempatan pada Bank Indonesia c Giro pada bank lain
d Penempatan pada bank lain e Efek-efek
f Piutang piutang mudharabah, piutang salam, piutang istishna, piutang pendapatan ijarah
g Pembiayaan mudharabah h
Pembiayaan musyarakah i Persediaan aktiva yang dibeli untuk dijual kembali kepada klien
j Aktiva yang diperoleh untuk ijarah
k Aktiva istishna dalam penyelesaian setelah dikurangi termin istishna l Penyertaan
m Investasi lain n Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
o Aktiva lain Penyajian pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan
keuangan juga memperhatikan ketentuan PSAK lainnya sehingga tidak terbatas pada pos-pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas berikut
PSAK No:59, 155 : a Kewajiban
1 Kewajiban segera 2 Simpanan giro wadiah, tabungan wadiah
3 Simpanan pada bank lain giro wadiah, tabungan wadiah 4 Kewajiban lain utang salam, utang istishna
5 Kewajiban pada bank lain 6 Pembiayaan yang diterima
7 Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 Utang pajak 9 Utang lainnya
10 Pinjaman subordinasi b Investasi Tidak Terikat
1 Investasi tidak terikat dari bukan bank tabungan mudharabah, deposito mudharabah
2 Investasi tidak terikat dari bank tabungan mudharabah, deposito mudharabah
c Ekuitas 1 Modal disetor
2 Tambahan modal disetor 3 Saldo laba rugi
Penilaiaan kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaiaan
aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentua n pemerintah.
Dalam hal ini laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh
dari pada penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai reva luasi dengan nilai buku nilai tercatat aktiva tetap
dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap PSAK No:16, 66.
Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-
periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode- periode tersebut, maka selisihnya diakui sebagai aktiva PSAK No: 46, 13.
Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpiash dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban
pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini PSAK No: 46, 75.
Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syariah dan hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan
mudharabah mutlaqah yang diterima bank syariah disajikan dalam neraca
pada unsur investasi tidak terikat di antara unsur kewajiban dan ekuitas PSAK No:59, 156-157.
Investasi tidak terikat adalah dana yang diterima oleh bank dengan kriteria sebagai berikut PSAK No:59, 158:
a Bank mempunyai hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana, termasuk hak untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya.
b Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati. c Bank tidak memiliki kewajiban secara mutlak untuk mengembalikan
dana tersebut jika mengalami kerugian. Penyajian pos-pos yang terikat dengan transaksi istishna adalah sebagai
berikut PSAK No:59, 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai pos pengurang istishna
dalam penyelesaian. b Selisih lebih antara istishna dalam penyelesaian dan termin istishna yang
sudah ditagih disajikan sebagai aktiva, sedangkan selisih kurang antara istishna
dalam penyelesaian dan termin istishna yang sudah ditagih disajikan sebagai kewajiban.
c Aktiva istishna dalam penyelesaian yang telah selesai dibuat disajikan sebagai persediaan sebesar harga jual istishna kepada pembeli akhir.
d Dalam istishna pararel, piutang istishna dan utang istishna tidak boleh saling hapus.
Dana wadiah yad-dhamanah disajikan sebagai kewajiban. Qardh yang sumber dananya dari intern bank modal bank disajikan pada aktiva lainnya
sebagai pinjaman qardh. Sedangkan qardh yang sumber dananya dari ekstern dana kebajikan yang diterima oleh bank disajikan dalam laporan sumber
dan penggunaan dana qardhul hasan PSAK No:59, 160-161.
2. Laporan Laba Rugi
Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya penyajian dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan
dan beban berikut PSAK No:59, 162 : a Pendapatan dari operasi utama:
1 Pendapatan dari jual beli pendapatan marjin mudharabah, pendapatan bersih salam pararel, pendapatan bersih istishna pararel
2 Pendapatan dari sewa pendapatan bersih ijarah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Pendapatan dari bagi hasil pendapatan bagi hasil mudharabah, pendapatan bagi hasil musyarakah
4 Pendapatan operasi utama lainnya; b Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;
c Pendapatan operasi lainnya; d Beban operasi lainnya;
e Pendapatan No:n-operasi; f Beban Non-operasi;
g Zakat; dan h Pajak.
Pada akhir setiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak
penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun PSAK No:3, 8
Beban Penghasilan pajak yang berhubungan dengan laba dan rugi dari aktivitas normal harus diajikan tersendiri pada laporan laba rugi PSAK No:
6, 78.
3. Laporan Arus Kas
Disajikan sesuai dengan PSAK 2 Laporan Arus Kas dan PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK No:59, 163.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan PSAK
No: 2, 49. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini PSAK No: 2, 50 :
a Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
b Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan deferral atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan PSAK No: 2, 51.
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut ini dapat disajikan menurut arus kas bersih PSAK No: 2, 52:
a Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan dari
pada aktivitas perusahaan. b Penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat,
dengan volume transaksi yang besar dan jangka waktu singkat. Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan berikut ini
dapat dilaporkan dengan dasar arus kas bersih PSAK No: 2, 53: a Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan deposito berjangka
waktu tetap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Penempatan dan penarikan deposito pada lembaga keuangan lainya. c Pemberian dan pelunasan kredit.
Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan
menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas . Arus kas anak perusahaan di luar negeri dijabarkan
berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus kas PSAK No: 2, 54-55. Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasikan sebagai
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksi dan diungkapkan secara terpisah . Arus kas dari bungan dan deviden yang
diterima dan dibayarkan, masing- masing harus diungkapkan tersendiri masing- masing harus diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai
aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan PSAK No: 2, 56-57. Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan
tersendiri dan diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat diidentifikasi sebagai aktivitas pendanaan dan investasi .
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi PSAK No: 2, 58-59. Perusahaan harus mengungkapan hal- hal berikut secara keseluruhan,
sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit bisnis lainnya selama satu periode PSAK No: 2, 60 :
a Jumlah harga perolehan atau pelepasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas atau setara kas.
c Jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan.
d Jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan
berdasarkan kategori utamanya. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan
kas atau setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam ini harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan
keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan tersebut .Perusahaan harus
mengungkapkan komponen kas dan setara kas dan harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang sama
yang disajikan di neraca . Perusahaan harus mengungkapkan jumlah saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan dengan bebas, oleh
perusahaan atau grup usaha tersebut PSAK No: 2, 61-63. Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas dan
harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan PSAK No:31, 102 Kas dan setara kas terdiri atas PSAK No:31, 103 :
a kas, b giro pada BI
c giro pada bank lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengingat bank mempunyai likuiditas yang sangat ketat dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya maka penempatan yang segera akan jatuh
tempo dalam waktu 3 bulan akan kurang dari tanggal perolehannya tidak termasuk dalam perhitungannya PSAK No: 31, 104..
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Disajikan sesuai PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan PSAK No:59, 164. Perusahaan harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai
komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan PSAK No: 1, 66 : a Laba atau rugi bersih periode yang bersangkutan.
b Setiap pos pendapatan dan beban, keuntungan atau kerugian beserta jumlahnya yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung dalam
ekuitas. c Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan
terhadap kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait. d Transaksi modal pemilik dan distribusi kepada pemilik.
e Saldo akumulasian laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya.
f Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing- masing jenis modal saham, agio dan cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan
secara terpisah setiap perubahan. Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang harus diungkapkan dalam
laporan keuangan. Laporan perubahan ekuitas kecuali untuk perubahan yang berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan
pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan perusahaan selama periode yang bersangkutan PSAK
No:1, 67.
5. Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan
jenisnya PSAK No:59, 165. Bank syariah menyajikan laporan dana investasi terikat sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan PSAK No:59, 166: a Saldo awal dana investasi terikat;
b Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada awal periode;
c Dana investasi yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan bank syariah selama periode laporan;
d Penarikan atau pembelian kembali unit investasi selama periode laporan; e Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat;
f Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat jika bank syariah berperan sebagai pengelola dana atau imbalan bank syariah
berperan sebagai agen investasi; g Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang dialokasikan
oleh bank ke dana investasi terikat; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h Saldo akhir dana investasi terikat; dan i Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada
akhir periode. Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana
investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayyadah atau sebagai agen investasi. Investasi
terikat bukan aktiva maupun kewajiban bank karena bank tidak berhak untuk menggunakan dan tidak berkewajiban mengembalikan atau menanggung
risiko investasi PSAK No:59, 167. Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi terikat dan sejenisnya adalah
dana yang diterima bank sebagai manajer investasi atau agen investasi yang disepakati untuk diinvestasikan oleh bank baik sebagai pengelola dana
maupun sebagai agen investasi. Dana yang ditarik oleh pemilik investasi terikat adalah dana yang diambil atau dipindahkan sesuai dengan permintaan
pemilik dana. Keuntungan atau kerugian investasi terik at sebelum dikurangi bagian keuntungan manajer investasi adalah jumlah kenaikan atau penurunan
bersih nilai investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penyetoran atau penurunan yang berasal dari penarikan PSAK No:59, 168-169.
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan Shadaqah
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infak dan shadaqah sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan
PSAK No:59, 172 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a Sumber dana zakat, infak dan shadaqah yang berasal dari penerimaan zakat dari bank syariah, zakat dari pihak luar bank syariah, infak,
shadaqah. b Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah untuk fakir, miskin, hamba
sahaya, orang yang terlilit utang, orang yang baru masuk Islam, orang yang berjihad, orang yang dalam perjalanan, amil.
c Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infak, dan shadaqah; d Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah; dan
e Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah. Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki
pembayar zakat untuk diserahkan kepada mustahiq penerima zakat. Pembayaran zakat dilakukan bila nisab dan haul- nya terpenuhi dari harta
yang memenuhi kriteria wajib zakat. Pada prinsipnya wajib zakat adalah shahibul mal. Bank dapat bertindak sebagai amil zakat PSAK No:59, 173.
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka
waktu, serta saldo dana zakat, infak, dan shadaqah pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat, infak, dan shadaqah berasal dari bank dan pihak lain yang
diterima bank untuk disalurkan kepada yang berhak PSAK No:59, 174-175. Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah berupa penyaluran kepada
yang berhak sesuai dengan prinsip syariah. Saldo dana zakat, infak, dan shadaqah adalah dana zakat, infak, dan shadaqah yang belum dibagikan pada
tanggal tertentu PSAK No:59, 176-177. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan
Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan sebagai komponen utama laporan keuangan yang menunjukkan PSAK
No:59, 178 : a Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan infak,
shadaqah, denda, pendapatan No:n-halal. b Penggunaan dana qardhul hasan untuk pinjaman dan sumbanga n.
c Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan; d Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan; dan
e Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan. Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi
sumber, penggunaan dan qardhul ha san selama jangka waktu tertentu, saldo dana qardhul hasan pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul hasan berasal
dari bank atau dari luar bank. Sumber dana qardhul hasan dari luar berasal dari infak dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak lainnya PSAK
No:59, 179-180. Penggunaan dana qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru
selama jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qardhul hasan temporer yang disediakan pihak lain. Saldo dana qardhul hasan adalah dana qarhul
hasan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu PSAK No:59, 181-182. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
J. Penelitian Sebelumnya