misalnya, batu akik, opal, kalsedon di semua area lahan. Silikat alami yang ditandai dengan kelimpahan mereka, distribusi yang luas, dan kompleksitas struktural dan
komposisi Barone, 2004.
2.4 Pengecoran Lost Foam
Pengecoran lost foam evaporative casting adalah salah satu metode dengan menggunakan pola polystyrene foam. Metode ini ditemukan dan dipatenkan oleh
Shroyer pada tahun 1958 Shroyer, 1958. Pada tahun 1964, konsep penggunaan cetakan pasir kering tanpa pengikat telah dikembangkan dan dipatenkan oleh Smith
Smith, 1964. Proses pengecoran lost foam dilakukan dalam beberapa tahap Gambar 2.1. Pengecoran lost foam yang dikombinasikan dengan pemvakuman
cetakan V-Proses menjadikan jenis pengecoran ini sebagai salah satu teknologi manufaktur yang sangat baik dan memiliki biaya yang cukup efektif dalam
memproduksi benda yang mendekati bentuk bendanya dibanding pengecoran konvesional Liu ,dkk., 2002. Vakum proses telah dikembangkan di Jepang pada
tahun 1971 dan diperkenalkan pada pengecoran logam saat pertemuan musim semi tahun 1972 Kumar dan Ghaindhar, 1998. Pengecoran lost foam dimulai dengan
membuat pola polystyrene foam styrofoam dengan kerapatan atau massa jenis tertentu sesuai yang direncanakan. Dalam beberapa aplikasi, bagian-bagian pola
dilem untuk mendapatkan bentuk keseluruhan dari benda yang komplek. Sistem saluran dirangkai dengan cara dilem menyatu dengan rangkaian pola. Beberapa pola
dapat dilakukan pengecoran dengan dirangkai dalam satu sistem saluran. Pola yang telah terangkai dengan sistem saluran diistilahkan dengan cluster Brawn, 1992.
Sistem saluran memiliki pengaruh besar terhadap adanya cacat pada benda cor misalnya saluran masuk bawah akan menyebabkan porositas dan cacat lipatan
folded paling sedikit dibandingsaluran samping atau atas Shahmiri dan Karrazi, 2007.
Gambar 2.1 Tahap proses pengecoran lost foam Sumber : www.sfsa.org
Pola dan sistem saluran dilakukan pelapisan coating dengan cara dimasukkan ke larutan pelapis dari bahan tahan panas refractory atau larutan
refractory tersebut langsung dicatkan pada pola dan sistem saluran lalu dikeringkan. Penambah, pengalir dan saluran masuk ditempatkan pada tempat yang diperlukan
Butler, 1964. Cluster yang telah kering diletakkan pada wadah dan pasir silika dimasukkan di sekeliling pola. Pasir yang menimbun pola dipadatkan dengan cara
digetarkan pada frekuensi dan amplitudo tertentu. Pasir yang dipadatkan dengan penggetaran densitas pasir meningkat 12,5 dibandingkan tanpa digetarkan Butler,
1964. Pasir dengan ukuran AFS Average Fineness Number grain fineness number tertentu akan mengisi bagian-bagian yang kosong dari cluster dan akan menahan
clustersaat pengisian logam cair. Pola tersebut dapat dibungkus dikapsul dengan dua lapis plastik dan pasirnya divakum. Vakum akan mengeraskan cetakan dan
kekerasan cetakan diatas 85 dapat tercapai Kumar ,dkk., 2007. Logam cair dimasukkan melalui saluran tuang dan pola akan terurai karena panas logam cair saat
masuk ke pola. Hasil uraian pola akan melewati lapisan dan keluar melalui pasir. Setelah cukup dingin, benda cor diambil dan dilakukan perlakuan panas jika
diperlukan Matson ,dkk., 2007. Perkembangan penggunaan metode pengecoran lost foam mengalami peningkatan cukup besar sejak tahun 1990 Gambar 2.2. Pada
tahun 1997 sebanyak 140.700 ton aluminium, besi cor dan baja sudah diproduksi dengan proses pengecoran lost foam Hunter, 1998.