Management Quality Earning Ability

20 berkelanjutan, maka kegagalan bank tidak dapat dihindari. Struktur kolektibilitas aktiva lancar yang tercermin dalam RKAP 1 menjadi berperan dalam menentukan posisi kegagalan suatu bank. Bank dengan RKAP 1 yang rendah menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah tiva produktifnya semakin besar, ehingga kemungkinan bank untuk tidak gagal semakin besar. Sebaliknya, an kemampuan bank untuk memperbaiki kualitas 2.2.2. kecil memiliki kecenderungan untuk tidak gagal, sebaliknya bank dengan RKAP 1 yang tinggi aktiva produktif bermasalah yang dimiliki besar lebih memiliki kecenderungan untuk gagal. Dengan ketentuan RKAP 2 bank umum dipacu untuk menyiapkan cadangan yang cukup, untuk menutup kemungkinan kerugian dari aktiva produktif bermasalah yang ada. Kurangnya jumlah penyisihan penghapusan akan sangat berpengaruh pada penurunan nilai kesehatan bank secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya kegagalan usaha bank. RKAP 2 ini menunjukkan kemampuan bank dalam membiayai perbaikan kualitas aktiva produktifnya. Nilai RKAP 2 maksimal sebesar 100. Semakin mendekati 100 besar menunjukkan kemampuan bank dalam membiayai perbaikan kualitas ak s RKAP 2 kecil menunjukk aktiva produktifnya juga rendah.

3. Management Quality

Management Quality atau penilaian terhadap kualitas manajemen merupakan inti dari pengukuran masyarakat mengenai sejauh mana bank 21 telah dikelolah berdasarkan asas-asas perbankan yang sehat sound banking business , atau dikelola secara tidak sehat. Koch 1995: 41 mengatakan: Management quality is assessed in term of senior officers’ awareness and control of bank’s polocies and performance.” Penilaian faktor manajemen umum dan manajemen risiko, dengan menggunakan daftar pertanyaan berupa komponen manajemen umum meliputi strategisasaran, struktur, istem, sumber daya manusia, kepemimpinan, serta budaya kerja. eliputi risiko likuiditas, risiko pasar, risiko 2.2.2. ct OA dan Operating Efficiency Ratio OER. ROA atau rasio laba sebelum ajak terhadap jumlah aktiva menunjukkan besarnya presentase laba yang dicapai terhadap volume usaha, yang secara s Komponen manajemen risiko m kredit, risiko operasional, risiko hukum, serta risiko pemilik dan pengurus.

4. Earning Ability

Earning Ability atau rentabilitas adalah kemampuan bank menghasilkan keuntungan yang wajar sesuai dengan line of business. Penghasilan bunga adalah bagian yang terbesar, disusul provisi, komisi, dan fee income produ fee dari produk jasa bank. Perhitungan pencapaian pendapatan bunga harus selalu dipertimbangkan dengan cost of money funds. Oleh karena itu, perhitungan rasio pendapatan terhadap aktiva dan modal menjadi penting. Dalam penilaian terhadap earning abillity atau rentabilitas terdapat dua rasio, yaitu Return on Asset R p matematis dapat dirumuskan: Aktiva Total Laba ROA  22 ROA menunjukkan efektifitas penggunaan aktiva dalam menghasilan laba. Laba bank terutama didapatkan dari selisih antara pendapatan bunga yang diterima bank dan beban bunga yang ditanggung oleh bank. Semakin tinggi persentse yang dicapai semakin baik, karena akan menunjukkan efektifitas penggunaan dana pada sisi aktiva dalam menghasilkan laba, maka related to failure- igher ROA indicate less failure progress”. Operating Efficiency Ratio atau rasio beban operasi terhadap pendapatan kemungkinan kegagalan usaha bank akan semakin kecil. Hempel Simonson 1991: 92 mengatakan “ …ROA is negatively h operasional yang secara matematis dirumuskan sebagai: l Operasiona Pendapatan Total l Operasiona Biaya Total Operating Efficiency Ratio menunjukkan efisien usaha bank dalam menghasilkan pendapatan dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Semakin efisien bank dalam menjalankan usahanya, maka kemungkinan kegagalan usaha akan semakin kecil, karena untuk menghasilkan pendapatan tidak diperlukan b Ratio Efficiency Operating  iaya yang besar. Bank yang memiliki efisiensi usaha yang tinggi, ditunjukan dengan nilai OER yang sar menunjukkan efisiensi yang rendah, sehingga 2.2.2. kecil. Sebaliknya OER be kemungkinan kegagalan bank semakin besar.

5. Liquidity Sufficiency